Jelang Imlek Penjual Burung Pipit di Takalar Banjir Pesanan

Sabtu, 29 Januari 2022 - 12:09 WIB
loading...
Jelang Imlek Penjual Burung Pipit di Takalar Banjir Pesanan
Jelang perayaan tahun baru Imlek, penjualan burung pipit Pak Hasim yang berada di Desa Barugaya, Kecamatan Polombangkeng Utara, Kabupaten Takalar, dibanjiri pesanan. Foto: Sindonews/Ansar
A A A
TAKALAR - Jelang perayaan tahun baru Imlek, penjualan burung pipit Pak Hasim yang berada di Desa Barugaya, Kecamatan Polombangkeng Utara, Kabupaten Takalar, dibanjiri pesanan.

Pasalnya burung pipit memiliki fungsi serta makna tersendri bagi masyarkat Tionghoa dalam perayaan Imlek. Mereka akan melepaskan burung sebagai simbol permohonan ampunan kepada Tuhan.

t

Dalam menghadapi perayaan tahun baru Imlek Pak Hasim ternyata sudah menyiapkan terlebih dahulu burung pipit yang akan dijualnya.

''Untuk menghadapi tahun baru imlek biasa kita sediakan stoknya memang untuk antisipasi pesanan dan juga memeriahkan hari raya imlek,'' kata Hasim kepada SINDOnews, Sabtu (29/1/2022).

Dibandingkan dengan hari biasanya Pak Hasim terkadang menyediakan jualan burung pipitnya sebanyak 300 hingga 500 ekor, sedangkan untuk perayaan Imlek sendri Pak Hasim menyediakan hingga 1000 ekor burung pipit.

''Kalau hari hari biasa kadang 300 sampai 500 ekor yang disediakan, tapi kalau hari perayaan seperti ini kadang 500 samapi 1000 ekor yang saya sediakan,'' tuturnya.

Bahkan sebagian burung yang dijual sudah merupakan pesanan para pembeli yang akan diambil pada hari perayaan Tahun Baru Imlek.

Burung pipit yang dijual oleh Hasim merupakan burung pipit yang didapatnya dari para petani di daerah Kabupaten Takalar dan Kabupaten Gowa yang memiliki lahan persawahan.

''Saya beli dari petani atau di penagkap langsung yang ada di sekitaran Takalar, biasa juga sampai di Gowa,'' ujarnya.

Sedangkan untuk harga burung pipit sendri Hasim sering beli dengan harga Rp1.500 perekor dan di jual dengan harga Rp3000 perekornya.

''Tapi kadang juga itu kalo misalkan ada anak anak yang tidak punya uang kadang saya kasi 200 rupiah satu kadang juga 5000 dua ekor,'' jelasnya.



Jelang perayaan Imlek pesanan Hasim berdatangan dari wilayah Makassar, sedangkan di hari biasanya Hasim menjual burung pipitnya disekitaran wilayah Kabupaten Takalar.

''Sekarang mendekati imlek sudah banyak pesanan dari Makassar, kalo hari hari biasa di sekitaran Takalar saya jualnya, tapi kalo di hari Raya begini saya Ke Makassar jualnya,'' tutur Hasim

''Itu stok burung pipitnya biasa sampai habis 1000 ekor kalo saya bawa ke Kelenteng di Makassar,'' sambungnya.

Selain dijajakan di kelenteng yang ada di kota Makassar, ternyata burung pipit Pak Hasim juga dibawah ke rumah-rumah etnis Tionghoa yang sedang merayakan selamatan. ''Ada juga itu pak, kadang saya bawa ke rumah rumah itu laku sampai 100 ekor burung pipit,'' katanya.

Untung dari penghasilan yang diperoleh dibandingkan hari hari biasa dengan hari raya Imlek ternyata meningkat derastis hingga 60%.

''Lumayan untungnya kalau di hari raya begini, tapi kalau di hari hari biasa yah Alhamdulillah cukuplah untuk makan di hari hari biasa," kata dia.Pak Hasim mengaku, selama 20 tahun dirinya berjualan burung pipit untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. "Lumayan pak, selama 20 tahun saya menjual burung ini Alhamdulillah sudah menghidupi keluarga sampai bisa cicil motor juga,'' pungkasnya.

Burung pipit merupakan burung berbadan kecil yang biasanya ditemukan di lahan persawahan yang masyarakat sekitar Kabupaten Takalar menganggapnya sebagai hama padi.

Selain burung pipit yang menjadi primadona masyarakat tionghoa dalam perayaan Tahun Baru Imlek untuk dilepaskan, juga ada burung pleci, kenari, dan beberapa jenis burung kecil lainnya.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1866 seconds (0.1#10.140)