Miris! Belajar di Kelas Terendam Rob, Nasib Siswa SDN 3 Bandengan Butuh Perhatian Pemerintah
loading...
A
A
A
KENDAL - Sudah hampir dua tahun siswa SDN 3 Bandengan, Kecamatan Kota Kendal, Jawa Tengah, terendam banjir rob akibat air pasang. Air rob, bahkan masuk ke dalam kelas. Siswa pun tetap belajar di kelas yang terendam itu.
Kepala SDN 3 Bandengan Sitimardiyah mengatakan, banjir air rob biasanya terjadi pada pagi dan sore hari. Bahkan, tidak jarang saat kegiatan belajar air pasang langsung mengenang dan masuk ke dalam ruang kelas.
"Kondisi ini sudah terjadi hampir dua tahun terakhir dan setiap terjadi pasang air laur, sudah pasti masuk ke dalam ruang kelas dan guru. Para siswa belajar di dalam ruang kelas yang terendam itu," katanya, Selasa (18/1/2022).
Sedikitnya ada 3 ruang kelas dan satu ruang guru yang setiap hari diterjang banjir rob. Bahkan, para guru harus memakai sepatu boot agar tidak terkena air. Ketinggian air di ruang kelas juga cukup tinggi, mencapai hingga 40 centi meter.
"Ada tiga ruang kelas yang sudah mendapat rehab tahu n2018 dan lantainya ditinggikan. Tetapi jika air pasang tinggi, air tetap bisa masuk ke dalam ruang kelas, meski hanya 10 centi meter saja," sambungnya.
Dilanjutkan dia, hampir setiap hari banjir rob menggenangi sekolah mereka. Jika pasangannya tinggi, genangan air mulai surut jam 9. Saat itu, kegiatan belajar mengajar sudah dimulai dan para siswa sudah basah-basahan.
"Saat pembelajaran terbatas masih bisa menggunakan ruang kelas yang tidak tergenang. Namun saat ini sekolah tatap muka sudah berlangsung 100 persen. Maka, terpaksa kelas yang terendam juga digunakan belajar," paparnya.
Mardiyah berharap, pemerintah segera melakukan perbaikan bangunan. Sebab jika terus dibiarkan, maka psikologis siswa akan terganggu dan belajar menjadi tidak kondusif. Apalagi, genangan air menjadi sarang nyamuk.
Kepala SDN 3 Bandengan Sitimardiyah mengatakan, banjir air rob biasanya terjadi pada pagi dan sore hari. Bahkan, tidak jarang saat kegiatan belajar air pasang langsung mengenang dan masuk ke dalam ruang kelas.
"Kondisi ini sudah terjadi hampir dua tahun terakhir dan setiap terjadi pasang air laur, sudah pasti masuk ke dalam ruang kelas dan guru. Para siswa belajar di dalam ruang kelas yang terendam itu," katanya, Selasa (18/1/2022).
Sedikitnya ada 3 ruang kelas dan satu ruang guru yang setiap hari diterjang banjir rob. Bahkan, para guru harus memakai sepatu boot agar tidak terkena air. Ketinggian air di ruang kelas juga cukup tinggi, mencapai hingga 40 centi meter.
"Ada tiga ruang kelas yang sudah mendapat rehab tahu n2018 dan lantainya ditinggikan. Tetapi jika air pasang tinggi, air tetap bisa masuk ke dalam ruang kelas, meski hanya 10 centi meter saja," sambungnya.
Dilanjutkan dia, hampir setiap hari banjir rob menggenangi sekolah mereka. Jika pasangannya tinggi, genangan air mulai surut jam 9. Saat itu, kegiatan belajar mengajar sudah dimulai dan para siswa sudah basah-basahan.
"Saat pembelajaran terbatas masih bisa menggunakan ruang kelas yang tidak tergenang. Namun saat ini sekolah tatap muka sudah berlangsung 100 persen. Maka, terpaksa kelas yang terendam juga digunakan belajar," paparnya.
Mardiyah berharap, pemerintah segera melakukan perbaikan bangunan. Sebab jika terus dibiarkan, maka psikologis siswa akan terganggu dan belajar menjadi tidak kondusif. Apalagi, genangan air menjadi sarang nyamuk.
(hsk)