Potret Tambal Sulam Kondisi Jalan di Kabupaten Asahan

Kamis, 11 Juni 2020 - 10:29 WIB
loading...
Potret Tambal Sulam Kondisi Jalan di Kabupaten Asahan
Tambal sulam ruas Jalan Cokroaminoto, Kota Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, tampak tergenang air setelah diterpa hujan, Kamis (11/6/2020). (Foto: SINDONews/Ismanto)
A A A
KISARAN - Kondisi jalan di Kota Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, hingga saat ini tampak bergelombang. Seperti jalan Diponegoro, Panglima Polim, SM Raja, Pramuka Sei Silau, banyak ditemukan lubang-lubang dengan volume bervariasi.

Khususnya jalan Cokroaminto, usai dikerjakan tampak bergelombang bahkan kerikil-kerikil halus tampak berserakan. Hujan yang mengguyur kota Kisaran dini hari tadi malam, Kamis (11/6/2020) menyisakan genangan-genangan air, di ruas jalan yang membelah Kota Kisaran tersebut.

Usai dilelang pada akhir April lalu, proyek perawatan jalan dengan anggaran Rp2,9 miliar tengah dalam proses pengerjaan hingga kini. Tambal sulam jalan-jalan di inti kota Kisaran sebagai ibu kota kabupaten seolah menjadi potret jalan di Asahan, saat ini.

Catatan SINDONews, Pemkab Asahan telah menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk memperbaiki jalan melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Asahan, setiap tahun-nya.

Jika mengacu pada anggaran perawatan jalan dan jembatan dalam kurun waktu 3 tahun ke belakang, 2017 sampai dengan 2019, anggaran yang telah dikucurkan mencapai Rp19,1 miliar.

Pada 2019, anggaran perawatan infrastruktur tersebut sebesar Rp3,0 miliar; dan 2018 sebesar Rp11,1 miliar. Kemudian pada 2017, sebanyak Rp3,99 miliar ditambah pemeliharaan berkala jalan H. Malik Ibrahim, Kisaran, sebesar Rp1,0 miliar.

Berdasarkan kondisi, sebagaimana data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Asahan, "Kabupaten Asahan dalam Angka 2020", Jalan Kabupaten dengan kategori baik pada 2019 hanya 417,9 km (29,9%) dari 1.398,1 km jumlah panjang jalan di Asahan.

Sementara kondisi dengan kategori sedang, yakni 107, 7 km (7,7%); kondisi rusak 452,4 km (32,3%); dan kondisi rusak berat, 420,1 km (30,0%). Dan jalan tidak dirinci, 13,5 km (0,1%).

Sedangkan berdasarkan kontruksi lapisan permukaan, jalan hotmix sepanjang 421,1 km (30,1%); aspal 183,8 km (13,1%); kerikil 412,5 km (29,5%); rabat beton, 13,5 (0,1%) km; dan tanah 367,2 km (26,3%).

Tiga dari 25 kecamatan di Asahan, yakni Sei Kepayang, Sei Kepayang Barat dan Sei Kepayang Timur, tidak tersentuh hotmix.

Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Asahan Muhammad Syafiq tak menampik kondisi jalan ini. Salah satu faktor utama yang menjadi kendala akibat keterbatasan anggaran.

Dari Rp1,7 triliun APBD Asahan jumlah Belanja Langsung, anggaran untuk pembangunan hanya sekitar Rp600juta secara keseluruhan. "Anggaran kita tidak cukup," ujar Syafiq saat di konfirmasi SINDONews di ruang kerjanya.

Apabila dibandingkan dengan target-- sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun Anggaran 2016-2021, capaian tersebut sebesar 72,9 persen.

Sesuai RPJMD, target pembangunan jalan sekitar 573,2 km atau 41 persen. Ia belum bisa memastikan, apakah target tersebut bisa tercapai pada 2021, mengingat pandemi Covid-19 belum tahu hingga kapan berakhir.
(zai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.6006 seconds (0.1#10.140)