Tragis! Cari Sinyal untuk Telepon, Buruh Tanam Tewas Diterkam Buaya
loading...
A
A
A
OGAN KOMERING ILIR - Nasib malang menimpa Arpa Gunawan (28), buruh tanam warga Desa Tanjung Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan tersebut, tewas diterkam buaya saat sedang mencari sinyal di pinggir kanal distrik Dusun Bagan Rame, Desa Sungai Batang, Kecamatan Air Sugihan, Minggu (16/1/2022).
Kapolsek Air Sugihan, Ipda M. Indra Gunawan mengatakan, peristiwa itu diketahui setelah pihaknya mendapat laporan lewat telepon dari perusahaan tempat korban bekerja, yang melaporkan bahwa ada buruh tanam diterkam buaya di kanal distrik.
"Saya bersama anggota langsung berangkat menuju lokasi kejadian, dan hingga kini bersama tim dari perusahaan masih melakukan pencarian," katanya. Dikatakan Indra, bahwa sebelum kejadian korban yang bekerja sebagai buruh tanam PT. SAM, ditemani dua rekannya yakni Riki dan Anton mencari sinyal untuk menelepon keluarganya.
Selesai menelepon keluarganya, korban bersama kedua rekannya hendak pulang istirahat ke basecamp. Namun ketiganya terlebih dahulu berenang menyeberangi kanal, dan naas belum sampai ketepian, korban diterkam seekor buaya dan ditarik ke dasar kanal.
"Kedua rekan korban yang melihat kejadian tersebut, segera berteriak minta bantuan. Dan kedua rekan korban sempat melihat buaya itu muncul, lalu mereka melihat korban di mulut buaya," jelasnya.
Setelah dilakukan pencarian dan penyisiran oleh tim dari Polsek Air Sugihan, bersama petugas keamanan PT. BAP, serta PT. SAM, akhirnya sekitar pukul 19.30 WIB korban ditemukan mengapung sekitar 30 meter dari tempat kejadian. "Korban yang sudah meninggal dunia langsung dibawa ke Desa Tanjung Menang, Kecamatan Kayuagung," ujar Indra.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, Ujang Wisnu Barata mengatakan, turut prihatin atas kejadian yang menimpa korban. Dia berharap, untuk ke depannya seluruh lapisan masyarakat dapat lebih berhati-hati saat beraktivitas di alam terbuka.
Kapolsek Air Sugihan, Ipda M. Indra Gunawan mengatakan, peristiwa itu diketahui setelah pihaknya mendapat laporan lewat telepon dari perusahaan tempat korban bekerja, yang melaporkan bahwa ada buruh tanam diterkam buaya di kanal distrik.
"Saya bersama anggota langsung berangkat menuju lokasi kejadian, dan hingga kini bersama tim dari perusahaan masih melakukan pencarian," katanya. Dikatakan Indra, bahwa sebelum kejadian korban yang bekerja sebagai buruh tanam PT. SAM, ditemani dua rekannya yakni Riki dan Anton mencari sinyal untuk menelepon keluarganya.
Baca Juga
Selesai menelepon keluarganya, korban bersama kedua rekannya hendak pulang istirahat ke basecamp. Namun ketiganya terlebih dahulu berenang menyeberangi kanal, dan naas belum sampai ketepian, korban diterkam seekor buaya dan ditarik ke dasar kanal.
"Kedua rekan korban yang melihat kejadian tersebut, segera berteriak minta bantuan. Dan kedua rekan korban sempat melihat buaya itu muncul, lalu mereka melihat korban di mulut buaya," jelasnya.
Setelah dilakukan pencarian dan penyisiran oleh tim dari Polsek Air Sugihan, bersama petugas keamanan PT. BAP, serta PT. SAM, akhirnya sekitar pukul 19.30 WIB korban ditemukan mengapung sekitar 30 meter dari tempat kejadian. "Korban yang sudah meninggal dunia langsung dibawa ke Desa Tanjung Menang, Kecamatan Kayuagung," ujar Indra.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, Ujang Wisnu Barata mengatakan, turut prihatin atas kejadian yang menimpa korban. Dia berharap, untuk ke depannya seluruh lapisan masyarakat dapat lebih berhati-hati saat beraktivitas di alam terbuka.
(eyt)