Ritual Ma’nene Tradisi Mistis Mayat Berjalan di Tanah Toraja

Rabu, 12 Januari 2022 - 17:53 WIB
loading...
Ritual Ma’nene Tradisi Mistis Mayat Berjalan di Tanah Toraja
Seorang wisatawan mengabadikan ritual Manene di Tana Toraja yang merupakan tradisi mistis mayat berjalan di daerah itu. Foto: iNewsTV/Jufri Tonapa
A A A
TANA TORAJA - Kabupaten Tana Toraja , Sulawesi Selatan ( Sulsel ) dikenal luas hingga mancanegara karena tradisi dan adat istiadatnya yang masih terjaga dan lestari hingga kini.

Bahkan masayarakat dunia takjub akan tradisi turun temurun yang hingga kini terpelihara dengan baik. Salah satunya adalah ritual Ma’nene, tradisi mistis mayat berjalan yang dilakukan suku Toraja setiap tahun.

Ritual Ma’nene Tradisi Mistis Mayat Berjalan di Tanah Toraja



Ma'nene adalah tradisi berbau mistis, ritual mengganti pakaian jenazah leluhur atau kerabat keluarga yang sudah meninggal.

Tradisi ini dipercaya sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan tetap dilestarikan hingga saat ini. Bahkan menjadi salah satu budaya yang cukup langka di dunia.

Ma'nene dapat dijumpai di Kabupaten Toraja Utara setiap bulan Juli, hingga puncaknya pada Agustus, usai panen padi masyarakat di Kecamatan Rindingallo dan sekitarnya.



Ratusan mayat dikeluarkan seperti berjalan dari kompleks pemakaman khas Toraja, atau orang Toraja biasa menyebutnya Patane.



"Ini sebagai penghormatan kepada leluhur kami, terlihat dengan kami mengganti pakaian jenazah mereka para pendahulu kami, ini adalah bentuk cinta kasih kami," kata Y. Tarukbua, tokoh masyarakat Rindingallo.

Sementara itu, menurut Pendeta Hilkia Putra Nehemia, tidak ada yang salah dengan budaya masyarakat setempat. Sejarah Alkitab juga menurutnya tidak bisa lepas dan dipisahkan dengan budaya lain, seperti budaya Yahudi.

Tradisi Ma’nene merupakan sebuah penghormatan terhadap jenazah leluhur, yang dilakukan dalam tradisi orang Toraja yang masih terbawa dari kepercayaan dahulu.

Meski menurut pandangan kekristenan ini sudah kurang tepat, namun menurut Pendeta Hilkia, tradisi ini tidak salah dalam konteks kekayaan budaya setempat.



"Namun, jika dihubungkan dengan mewarisi kekayaan budaya, sebenarnya tidak salah, jika tidak dihubungkan dengan kepercayaan dahulu yang disertai prosesi ‘aluk todolo’ (kepercayaan leluhur). Dalam hal inilah gereja tidak setuju dengan tradisi Ma’nene," tuturnya.

Tradisi Ma’nene ini terus dilestarikan oleh masyarakat Toraja hingga saat ini. Tradisi ini dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur yang sudah meninggal.

"Ini sebagai suatu penghormatan kepada pendahulu baik leluhur maupun keluarga yang sudah meninggal, dan sebagai momen kami bertemu dengan keluarga yang ada diperantauan untuk datang mengadakan tradisi Ma’nene," ungkap Andarias Minggu, warga Toraja Utara.

Baca pembahasan mengenai Tradisi Unik selengkapnya di iNews.id melalui link berikut https://www.inews.id/tag/tradisi-unik
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1541 seconds (0.1#10.140)