5.616 Petak Lahan dan Los Milik Perumda Pasar Makassar Menganggur
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Tim Percepatan Pembenahan BUMD Kota Makassar melaporkan ada sebanyak 5.616 petak lahan dan los yang tersebar di 18 pasar di Kota Makassar menganggur. Akibatnya potensi pendapatan asli daerah (PAD) Makassar tak berjalan optimal.
Pelaksana Tugas Direksi Perumda Pasar Makassar Raya, Thamrin Mensa mengungkapkan, saat ini ada sebanyak 8.886 los milik Perumda Pasar . Dari jumlah itu, hanya 3.270 petak yang memberikan kontribusi PAD ke Pemkot Makassar.
Baca Juga: Perumda Pasar Makassar
"Jadi lebih banyak yang tidak aktif daripada aktif, banyak tempat jualan tidak layak lagi," tutur Thamrin, baru-baru ini.
Saat ini kata Thamrin, Perumda tengah mengupayakan konvergensi ke pembayaran digital, agar bisa lebih akuntabel dan terpantau dengan baik.
Baca Juga: PD Pasar Makassar Raya
Masih ada persoalan alih fungsi lapak menjadi rumah tinggal yang banyak ditemukan di lapangan. Parahnya beberapa lahan ataulos telah menjadi rumah permanen sehingga sulit dipindahkan.
"Ini sangat merugikan, apalagi itu cuma Rp500 ribu per tahun, listriknya juga sudah dibayarkan Perumda Pasar , dibanding tinggal di luar kontrak 5 juta sampai 10 juta," tutur dia.
Baca juga:DPU Makassar dan BPBJ Rakor Bahas Rencana Umum Pengadaan Tahun 2022
Masalah lainnya adalah, banyaknya penyewaan kembali los oleh para pedagang. Hal ini kata dia sangat dilarang. Sebab, lebih baik lahan tersebut digusur dan diberikan ke pedangang lain yang membutuhkan.
"Dia bayar memang sampai 5 tahun, tapi tidak selesai dia pakai, dia sewakan ke orang lain sampai Rp20 juta per tahun, ini untung banyak," katanya.
Lihat Juga: Taiwan ICDF Buka Pasar Petani di Karawang, Jadi Sarana Interaksi Langsung dengan Konsumen
Pelaksana Tugas Direksi Perumda Pasar Makassar Raya, Thamrin Mensa mengungkapkan, saat ini ada sebanyak 8.886 los milik Perumda Pasar . Dari jumlah itu, hanya 3.270 petak yang memberikan kontribusi PAD ke Pemkot Makassar.
Baca Juga: Perumda Pasar Makassar
"Jadi lebih banyak yang tidak aktif daripada aktif, banyak tempat jualan tidak layak lagi," tutur Thamrin, baru-baru ini.
Saat ini kata Thamrin, Perumda tengah mengupayakan konvergensi ke pembayaran digital, agar bisa lebih akuntabel dan terpantau dengan baik.
Baca Juga: PD Pasar Makassar Raya
Masih ada persoalan alih fungsi lapak menjadi rumah tinggal yang banyak ditemukan di lapangan. Parahnya beberapa lahan ataulos telah menjadi rumah permanen sehingga sulit dipindahkan.
"Ini sangat merugikan, apalagi itu cuma Rp500 ribu per tahun, listriknya juga sudah dibayarkan Perumda Pasar , dibanding tinggal di luar kontrak 5 juta sampai 10 juta," tutur dia.
Baca juga:DPU Makassar dan BPBJ Rakor Bahas Rencana Umum Pengadaan Tahun 2022
Masalah lainnya adalah, banyaknya penyewaan kembali los oleh para pedagang. Hal ini kata dia sangat dilarang. Sebab, lebih baik lahan tersebut digusur dan diberikan ke pedangang lain yang membutuhkan.
"Dia bayar memang sampai 5 tahun, tapi tidak selesai dia pakai, dia sewakan ke orang lain sampai Rp20 juta per tahun, ini untung banyak," katanya.
Lihat Juga: Taiwan ICDF Buka Pasar Petani di Karawang, Jadi Sarana Interaksi Langsung dengan Konsumen
(luq)