Dosen Psikologi Unpad Sebut Fenomena Boneka Arwah Tidak Lazim
loading...
A
A
A
Ninin mengungkapkan, ketika di usia dewasa seseorang masih memperlakukan boneka seperti pada usia anak-anak, maka ada sesuatu dari kondisi psikologisnya yang mencetuskan dia untuk membutuhkan cara tersebut.
"Ketidak mampuan seseorang dalam menghadapi persoalan hidup secara mandiri, kadang kala membuatnya memerlukan teman untuk mendengar, berdiskusi, dan berbicara," jelasnya.
Ketiadaan pendamping yang bisa diajak mendengar, berkomunikasi, dan memberikan dukungan, bisa jadi membuat seseorang memilih untuk memiliki teman komunikasi yang lain.
“Kalau kita lihat, pada umumnya, berdasarkan tradisi dan budaya, perilaku itu bisa jadi tidak lazim. Akan tetapi, kenyataannya ada orang yang memilih cara itu untuk membuatnya memiliki teman berkomunikasi atau teman hidup. Padahal, ‘teman’ yang dia pilih itu tidak bisa menjadi partner komunikasi atau emosi balasan,” tukasnya.
"Ketidak mampuan seseorang dalam menghadapi persoalan hidup secara mandiri, kadang kala membuatnya memerlukan teman untuk mendengar, berdiskusi, dan berbicara," jelasnya.
Ketiadaan pendamping yang bisa diajak mendengar, berkomunikasi, dan memberikan dukungan, bisa jadi membuat seseorang memilih untuk memiliki teman komunikasi yang lain.
“Kalau kita lihat, pada umumnya, berdasarkan tradisi dan budaya, perilaku itu bisa jadi tidak lazim. Akan tetapi, kenyataannya ada orang yang memilih cara itu untuk membuatnya memiliki teman berkomunikasi atau teman hidup. Padahal, ‘teman’ yang dia pilih itu tidak bisa menjadi partner komunikasi atau emosi balasan,” tukasnya.
(hsk)