Indikator Strategis Daerah Naik, Pemkab Serang Lakukan Ini
loading...
A
A
A
SERANG - Dampak COVID-19 cukup berpengaruh terhadap indikator makro pembangunan, termasuk indikator strategis daerah. Namun Kabupaten Serang mampu meningkatkan indeks pembangunan manusia ( IPM) hingga penurunan angka pengangguran.
“Untuk menekan angka pengangguran ini, saya perintahkan secara langsung Pak Sekda untuk melakukan koordinasi dengan pihak industri-industri agar maksimal menyerap tenaga kerja lokal. Harus dikawal lebih fokus lagi,” ujar Bupati Serang Ratu Tatu saat rapat koordinasi antara Badan Pusat Statistik (BPS), Kamis (6/1/2022).
Menurut data BPS, angka pengangguran terbuka Kabupaten Serang sempat mengalami kenaikan dari 10,58 persen pada 2019 menjadi 12,22 persen pada 2020. Namun kemudian menurun kembali pada 2021 menjadi 10,58 persen. Angka ini juga melepaskan status Kabupaten Serang sebagai daerah dengan pengangguran tertinggi di Banten.
Kemudian pada angka IPM, terus mengalami kenaikan setiap tahun. Sejak 2017 sebesar 65,6 poin, meningkat pada 2018 sebesar 65,93 poin, 2019 sebesar 66,38 poin, 2020 sebesar 66,70 poin, dan pada 2021 sebesar 66,82 poin. IPM Kabupaten Serang ini berada pada kelompok sedang.
Tatu memberikan catatan terkait IPM ini. Sebab IPM memiliki dimensi pembentuk, yakni kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat. “Semua dinas harus terlibat. Bahkan harus melibatkan jajaran camat dan desa untuk menentukan dan menjalankan program. Pada dimensi kesehatan, Bappeda dan Dinkes harus melakukan pemetaan, agar program menjadi tepat sasaran,” ujarnya.
Untuk meningkatkan IPM dari dimensi pendidikan, Pemkab Serang sudah mengeluarkan program beasiswa SD hingga perguruan tinggi. Bahkan para guru PAUD diberi beasiswa untuk mendapat gelar sarjana. Kemudian juga terus dilaksanakan program paket belajar A, B, dan C. “Termasuk program kejar paket ini harus efektif meningkatkan IPM,” ujar Tatu.
Tatu menegaskan, Pemkab Serang akan menggunakan data BPS dalam menentukan program yang akan dijalankan. Termasuk dalam menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). “Kita selalu duduk bersama, termasuk menetapkan target-target pembangunan lima tahun ke depan,” ujarnya.
Kepala BPS Kabupaten Serang Tuti Amalia mengatakan, peningkatan IPM dilatarbelakangi meningkatnya tiga komponen. Yakni, kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat. “Perlahan tapi pasti, IPM kita semoga bisa naik dari sedang menjadi tinggi. Kabupaten Serang punya potensi untuk terus naik,” ujarnya.
Lihat Juga: Isu Pengangguran hingga Tata Kota Dinilai Bisa Jadi Peluang Atang-Annida Kerek Elektabilitas
“Untuk menekan angka pengangguran ini, saya perintahkan secara langsung Pak Sekda untuk melakukan koordinasi dengan pihak industri-industri agar maksimal menyerap tenaga kerja lokal. Harus dikawal lebih fokus lagi,” ujar Bupati Serang Ratu Tatu saat rapat koordinasi antara Badan Pusat Statistik (BPS), Kamis (6/1/2022).
Menurut data BPS, angka pengangguran terbuka Kabupaten Serang sempat mengalami kenaikan dari 10,58 persen pada 2019 menjadi 12,22 persen pada 2020. Namun kemudian menurun kembali pada 2021 menjadi 10,58 persen. Angka ini juga melepaskan status Kabupaten Serang sebagai daerah dengan pengangguran tertinggi di Banten.
Kemudian pada angka IPM, terus mengalami kenaikan setiap tahun. Sejak 2017 sebesar 65,6 poin, meningkat pada 2018 sebesar 65,93 poin, 2019 sebesar 66,38 poin, 2020 sebesar 66,70 poin, dan pada 2021 sebesar 66,82 poin. IPM Kabupaten Serang ini berada pada kelompok sedang.
Tatu memberikan catatan terkait IPM ini. Sebab IPM memiliki dimensi pembentuk, yakni kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat. “Semua dinas harus terlibat. Bahkan harus melibatkan jajaran camat dan desa untuk menentukan dan menjalankan program. Pada dimensi kesehatan, Bappeda dan Dinkes harus melakukan pemetaan, agar program menjadi tepat sasaran,” ujarnya.
Untuk meningkatkan IPM dari dimensi pendidikan, Pemkab Serang sudah mengeluarkan program beasiswa SD hingga perguruan tinggi. Bahkan para guru PAUD diberi beasiswa untuk mendapat gelar sarjana. Kemudian juga terus dilaksanakan program paket belajar A, B, dan C. “Termasuk program kejar paket ini harus efektif meningkatkan IPM,” ujar Tatu.
Tatu menegaskan, Pemkab Serang akan menggunakan data BPS dalam menentukan program yang akan dijalankan. Termasuk dalam menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). “Kita selalu duduk bersama, termasuk menetapkan target-target pembangunan lima tahun ke depan,” ujarnya.
Kepala BPS Kabupaten Serang Tuti Amalia mengatakan, peningkatan IPM dilatarbelakangi meningkatnya tiga komponen. Yakni, kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat. “Perlahan tapi pasti, IPM kita semoga bisa naik dari sedang menjadi tinggi. Kabupaten Serang punya potensi untuk terus naik,” ujarnya.
Lihat Juga: Isu Pengangguran hingga Tata Kota Dinilai Bisa Jadi Peluang Atang-Annida Kerek Elektabilitas
(don)