Menantang Maut, Warga Akhirnya Nekat Seberangi Jalur Lahar
loading...
A
A
A
LUMAJANG - Warga Dusun Sumberlangsep, di Kabupaten Lumajang , Jawa Timur akhirnya nekat menyeberangi jalur lahar Gunung Semeru setelah sempat terisolir beberapa hari tanpa pasokan listrik.
Mereka nekat untuk keluar dusun meski menantang maut, warga terpaksa nekat lantaran tidak ada akses lain dan Jembatan Jugosari belum diperbaiki.
Jembatan Jugosari di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang hingga kini masih belum diperbaiki pascaambruk diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru.
Padahal jembatan ini menjadi akses satu-satunya warga yang menghubungkan Dusun Sumberlangsep dengan Desa Jugosari.
Warga pun kini terpaksa nekat menyeberangi jalur aliran lahar Gunung Semeru yang berarus deras untuk bisa keluar masuk dusun demi bekerja maupun kepentingan lainnya.
Selain harus menerobos derasnya aliran lahar warga juga harus melewati medan pasir dan bebatuan serta ancaman banjir susulan yang bisa sewaktu-waktu terjadi.
“Jalur ini dibuat oleh warga sebagai akses darurat lantaran jembatan jugosari hingga saat ini masih belum diperbaiki,” kata Zainudin, warga Sumberlangsep.
Warga Dusun Sumberlangsep sendiri sempat terisolir beberapa hari tanpa pasokan listrik lantaran jembatan jugosari yang menjadi akses satu-satunya warga ambruk diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru.
Total 470 jiwa terisolir termasuk puluhan balita dan ibu hamil. Kini warga berharap Jembatan Jugosari dapat segera diperbaiki.
Mereka nekat untuk keluar dusun meski menantang maut, warga terpaksa nekat lantaran tidak ada akses lain dan Jembatan Jugosari belum diperbaiki.
Jembatan Jugosari di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang hingga kini masih belum diperbaiki pascaambruk diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru.
Padahal jembatan ini menjadi akses satu-satunya warga yang menghubungkan Dusun Sumberlangsep dengan Desa Jugosari.
Warga pun kini terpaksa nekat menyeberangi jalur aliran lahar Gunung Semeru yang berarus deras untuk bisa keluar masuk dusun demi bekerja maupun kepentingan lainnya.
Selain harus menerobos derasnya aliran lahar warga juga harus melewati medan pasir dan bebatuan serta ancaman banjir susulan yang bisa sewaktu-waktu terjadi.
“Jalur ini dibuat oleh warga sebagai akses darurat lantaran jembatan jugosari hingga saat ini masih belum diperbaiki,” kata Zainudin, warga Sumberlangsep.
Warga Dusun Sumberlangsep sendiri sempat terisolir beberapa hari tanpa pasokan listrik lantaran jembatan jugosari yang menjadi akses satu-satunya warga ambruk diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru.
Total 470 jiwa terisolir termasuk puluhan balita dan ibu hamil. Kini warga berharap Jembatan Jugosari dapat segera diperbaiki.
(nic)