Trend Boneka Arwah Berbau Klenik, MUI Jember Tegaskan Perbuatan Syirik!
loading...
A
A
A
JEMBER - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember menyatakan trend boneka arwah adalah perbuatan syirik jika pemiliknya menyakini kalau membawa hoki atau bisa menolak mara bahaya bakal tertolak.
Namun jika hanya diyakini sebagai boneka tanpa ada unsur klenik, MUI Jember mengaku tidak masalah memiliki boneka itu.
Sikap itu disampaikan MUI Jember setelah ramai boneka arwah yang kini menjadi trend dan digandrungi beberapa artis ibu kota.
Ketua MUI Jember, Abdul Haris menegaskan bahwa boneka menjadi syirik jika diyakini memiliki hal hal yang berbau klenik.
Seperti bisa menjadikan karir seseorang melejit atau menolak mara bahaya. Sehingga tentunya hal itu akan menjadi seseorang syirik. Sebab, hanya Allah SWT yang Maha Mengatur segala apa yang ada di dunia.
"Kalau seandainya orang yang mengadopsi boneka terus memiliki keyakinan bahwa karir saya akan melejit, hoki akan selalu berpihak dan bahaya bisa tertolak. Itu yang dihantam masalah aqidah," kata Kamis (6/1/2022).
Namun jika hanya untuk diperlakukan seperti boneka mainan biasa tanpa ada yang di lebih lebihkan atas boneka tersebut, maka memilikinya tidak menjadi persoalan.
Abdul Haris yang juga pengasuh Ponpes Al Bidayah, Jember tersebut berharap agar ada fatwa dari ulama atas trend boneka arwah. Hal itu agar masyarakat gamblang tentang manfaat dan mudhorotnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al-Qodiri Jember, Fadiel Muzaki Syah menyatakan bahwa memiliki boneka tidak mengapa jika tidak dikaitkan dengan berbagai hal yang berbau keberuntungan atau klenik.
Namun jika sebaliknya, maka hal itu akan menjadikan seseorang dalam hal ini warga muslim akan menuju kesyirikan.
"Kalau kita kultuskan terlalu memdalam, maka jin yang akan menyusupi ke dalam boneka itu. Dan itu tidak baik kepada pribadi yang punya boneka. Di dalam agama itu disebut syirik," katanya.
Sebaiknya jika memiliki harta berlebih diberikan untuk menyantuni anak-anak yatim piatu dan hal itu akan menjadi pahala, dibanding dibelikan boneka arwah.
Namun jika hanya diyakini sebagai boneka tanpa ada unsur klenik, MUI Jember mengaku tidak masalah memiliki boneka itu.
Sikap itu disampaikan MUI Jember setelah ramai boneka arwah yang kini menjadi trend dan digandrungi beberapa artis ibu kota.
Ketua MUI Jember, Abdul Haris menegaskan bahwa boneka menjadi syirik jika diyakini memiliki hal hal yang berbau klenik.
Seperti bisa menjadikan karir seseorang melejit atau menolak mara bahaya. Sehingga tentunya hal itu akan menjadi seseorang syirik. Sebab, hanya Allah SWT yang Maha Mengatur segala apa yang ada di dunia.
"Kalau seandainya orang yang mengadopsi boneka terus memiliki keyakinan bahwa karir saya akan melejit, hoki akan selalu berpihak dan bahaya bisa tertolak. Itu yang dihantam masalah aqidah," kata Kamis (6/1/2022).
Namun jika hanya untuk diperlakukan seperti boneka mainan biasa tanpa ada yang di lebih lebihkan atas boneka tersebut, maka memilikinya tidak menjadi persoalan.
Abdul Haris yang juga pengasuh Ponpes Al Bidayah, Jember tersebut berharap agar ada fatwa dari ulama atas trend boneka arwah. Hal itu agar masyarakat gamblang tentang manfaat dan mudhorotnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al-Qodiri Jember, Fadiel Muzaki Syah menyatakan bahwa memiliki boneka tidak mengapa jika tidak dikaitkan dengan berbagai hal yang berbau keberuntungan atau klenik.
Namun jika sebaliknya, maka hal itu akan menjadikan seseorang dalam hal ini warga muslim akan menuju kesyirikan.
"Kalau kita kultuskan terlalu memdalam, maka jin yang akan menyusupi ke dalam boneka itu. Dan itu tidak baik kepada pribadi yang punya boneka. Di dalam agama itu disebut syirik," katanya.
Sebaiknya jika memiliki harta berlebih diberikan untuk menyantuni anak-anak yatim piatu dan hal itu akan menjadi pahala, dibanding dibelikan boneka arwah.
(shf)