Khofifah Resmikan MUI Tower Jatim Senilai Rp36,9 Miliar, Begini Penampakan Kemegahannya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau MUI Tower Jatim yang terletak di Jalan Raya Wisma Pagesangan, Surabaya, Selasa (21/11/2023) malam.
MUI Tower Jatim berdiri di atas lahan seluas 3.045 m2 dan terdiri dari 5 lantai dengan luas bangunan mencapai 4.900 m2. Total anggaran yang telah dialokasikan untuk pembangunan gedung ini mencapai Rp36,9 miliar.
Gedung ini didesain dengan konsep modern yang dilengkapi dengan ornamen islami. Terdiri dari beberapa ruangan antara lain lobby, ruang konsultasi, ruang rapat, ruang laktasi, musala, ruang badan dan lembaga, ruang serbaguna, dan laboratorium halal.
Khofifah berharap, MUI Tower Jatim tidak hanya sebagai sentra bertemunya para ulama, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai majlis ilmu. Sehingga selain berfungsi sebagai perkantoran, juga dapat mendiskusikan berbagai macam keilmuan.
”Yang ingin saya sampaikan adalah kami berharap majelis ilmunya di sini. Para pakar sains bisa melakukan berbagai ikhtiar terutama untuk industri halal di sini,” kata Khofifah.
Ke depan laboratorium halal yang ada di gedung ini diharapkan bisa menjadi penguat berkembangnya industri halal di Jatim. Karena ada kebutuhan-kebutuhan yang tidak bisa sepenuhnya bisa dilaksanakan oleh pemerintah salah satunya percepatan sertifikasi halal.
”Nantinya banyak lembaga-lembaga yang mungkin bisa diaktifkan untuk bisa mendapatkan sertifikasi sesuai dengan keahlian-keahliannya,” ujarnya.
Ketua Umum MUI KH. Anwar Iskandar menyampaikan bagaimana seharusnya hubungannya ulama dengan pemerintah itu dibangun dan berkolaborasi. Sehingga satu sama lainnya saling membutuhkan menuju kemaslahatan umat.
“Hubungan ulama dan umara' atau pemerintah itu ibarat saudara kembar, sebagai partner satu sama lainnya. Kekuasaan atau pemerintah yang tidak mengindahkan nilai-nilai esensial agama maka akan hancur,” urainya.
MUI Tower Jatim berdiri di atas lahan seluas 3.045 m2 dan terdiri dari 5 lantai dengan luas bangunan mencapai 4.900 m2. Total anggaran yang telah dialokasikan untuk pembangunan gedung ini mencapai Rp36,9 miliar.
Gedung ini didesain dengan konsep modern yang dilengkapi dengan ornamen islami. Terdiri dari beberapa ruangan antara lain lobby, ruang konsultasi, ruang rapat, ruang laktasi, musala, ruang badan dan lembaga, ruang serbaguna, dan laboratorium halal.
Khofifah berharap, MUI Tower Jatim tidak hanya sebagai sentra bertemunya para ulama, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai majlis ilmu. Sehingga selain berfungsi sebagai perkantoran, juga dapat mendiskusikan berbagai macam keilmuan.
”Yang ingin saya sampaikan adalah kami berharap majelis ilmunya di sini. Para pakar sains bisa melakukan berbagai ikhtiar terutama untuk industri halal di sini,” kata Khofifah.
Ke depan laboratorium halal yang ada di gedung ini diharapkan bisa menjadi penguat berkembangnya industri halal di Jatim. Karena ada kebutuhan-kebutuhan yang tidak bisa sepenuhnya bisa dilaksanakan oleh pemerintah salah satunya percepatan sertifikasi halal.
Baca Juga
”Nantinya banyak lembaga-lembaga yang mungkin bisa diaktifkan untuk bisa mendapatkan sertifikasi sesuai dengan keahlian-keahliannya,” ujarnya.
Ketua Umum MUI KH. Anwar Iskandar menyampaikan bagaimana seharusnya hubungannya ulama dengan pemerintah itu dibangun dan berkolaborasi. Sehingga satu sama lainnya saling membutuhkan menuju kemaslahatan umat.
“Hubungan ulama dan umara' atau pemerintah itu ibarat saudara kembar, sebagai partner satu sama lainnya. Kekuasaan atau pemerintah yang tidak mengindahkan nilai-nilai esensial agama maka akan hancur,” urainya.
(ams)