Prihatin OTT Wali Kota Bekasi, Gubernur Jabar Ingatkan Kembali Integritas

Kamis, 06 Januari 2022 - 18:51 WIB
loading...
Prihatin OTT Wali Kota Bekasi, Gubernur Jabar Ingatkan Kembali Integritas
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil prihatin atas penangkapan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi dalam OTT KPK. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG - Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengaku prihatin atas penangkapan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Saya turut prihatin yah atas berita terkait Wali Kota Bekasi (ditangkap OTT) oleh KPK. Kami sedang telusuri berita selengkapnya. Saya belum memahami 100 persen situasi hukumnya, tapi intinya turut prihatin," tutur Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil, Kamis (6/1/2022).



Meski belum mengetahui pasti kasus yang menjerat Rahmat Effendi, namun Kang Emil mengaku sudah mengontak langsung Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto untuk memastikan pelayanan publik di Kota Bekasi tidak terganggu.

"Kami memastikan pelayanan publik di Kota Bekasi tidak terganggu. Wakil Wali Kotanya juga sudah kami kontak untuk memastikan pelayanan," katanya.

Kang Emil menyatakan, selama ini, pihaknya selalu menegakkan komitmen terhadap pemberantasan korupsi. Hal tersebut salah satunya dibuktikan dengan penghargaan pencegahan korupsi yang diraih Pemprov Jabar. Namun, diakuinya, selalu ada hal di luar ekspektasinya.

"Komitmen pemberantasan terhadap korupsi ini selalu kita tegakkan. Kan baru bulan lalu, khususnya Jawa Barat mendapatkan penghargaan untuk pencegahan (korupsi). Tapi namanya juga di situasi seperti ini, selalu ada hal-hal di luar ekspektasi kita," kata dia.



Dengan adanya OTT Wali Kota Bekasi, Kang Emil pun meminta semua pihak untuk mengambil hikmah atas peristiwa tersebut.

"Siapa pun itu, pemimpin, PNS, fokus kepada pekerjaan. Ingat niat tidak untuk melakukan hal-hal yang melanggar etika, melanggar hukum," tegasnya.



Kang Emil pun kembali mengingatkan pentingnya integritas, khususnya bagi para kepala daerah. Menurutnya, integritas merupakan benteng pertama dalam memimpin.

"Kedua melayani, ketiga profesional. Jadi, jangan dibalik, profesional, melayani baru integritas. Pintu pertama yang dibuka pada saat memimpin adalah pintu integritas dan itu harus dijaga baik-baik," tandasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1947 seconds (0.1#10.140)