Hanya Lulus SD, Pria di Mojokerto Mampu Ciptakan Mesin Pembelah Rotan

Selasa, 28 Desember 2021 - 11:00 WIB
loading...
Hanya Lulus SD, Pria di Mojokerto Mampu Ciptakan Mesin Pembelah Rotan
Supangat dengan mesin pembelah rotan hasil rakitannya di Jetis, Mojokerto, Jawa Timur.Foto/Sholahudin
A A A
MOJOKERTO - Pendidikannya hanya lulusan sekolah dasar (SD), namun pria di Mojokerto, Jawa Timur ini mampu menciptakan mesin pembelah rotan. Mesin ciptaannya ini jika disetarakan dengan pabrikan bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Tak hanya itu, warga Desa Parengan, Kecamatan Jetis ini juga membuka usaha dengan puluhan karyawan yang rata-rata ibu rumah tangga untuk menambah penghasilan keluarganya.

Baca juga: 5 Bencana Besar di Tanah Air Selama 2021, Nomor 3 Paling Dahsyat

Alat pembelah rotan ciptaan Supangat (48) ini tidak kalah dengan buatan pabrik yang harganya ditaksir Rp25 juta hingga Rp60 juta. Memanfaatkan barang bekas onderdil motor, alat rakitan bapak tiga anak ini bisa membelah rotan berbagai ukuran. Mulai terkecil hingga terbesar sesuai ukuran yang diinginkannya.

Rupanya tak hanya satu alat, ternyata di usaha milik Supangat ini ada enam alat lain. Dengan kemampuan otodidaknya, alat belah rotan ini hanya membutuhkan dana Rp5 hingga Rp6 juta. Tentu harga ini jauh lebih murah dibanding harga pabrik. "Padahal fungsi dan manfaatnya sama," kata Supangat.

Alat ini, katanya, bisa membelah rotan lebih banyak. Dalam sehari, bisa membelah rotan hingga dua kuintal. Berkat keuletan dan ketelatenanya, Supangat saat ini bisa mendirikan usaha atau UMKM pembelah rotan yang bermitra dengan pabrik mebel. Saat ini jumlah karyawan mencapai 14 orang.

Baca juga: anda Muda di Pasuruan Disinyalir Meningkat, Angka Perceraian Tercatat 3.050 Kasus

Supangat mengakui, keahlian membuat alat pembelah rotan dilakukan sejak usia muda. Dia juga memiliki berbagai keahlian seperti elektronik hingga bengkel peralatan berat maupun sepeda motor.

Dia sempat mendirikan bengkel motor. Namun pada 2018 lalu ada tawaran untuk menjadi mitra pabrik mebel di Gresik, menjadi mitra dengan mamasok kulit rotan untuk dibuat mebel.

Salah satu karyawan, Luluk Mardiana, sudah satu tahun bekerja di tempat usaha milik Supangat. Penghasilannya mencapai Rp300 hingga Rp500 ribu per bulan. "Penghasilan ini sangat membantu untuk mencukupi kebutuhan keluarga," kata Luluk.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2106 seconds (0.1#10.140)