Selama 2021, Kokola Group Ekspor 1.500 Kontainer ke Sejumlah Pasar Global

Kamis, 23 Desember 2021 - 17:25 WIB
loading...
Selama 2021, Kokola...
Pelepasan ekspor akhir tahun 2021 produk Kokola Grup ke sejumlah pasar global, Kamis (23/12/2021).Foto/Masdarul kh
A A A
GRESIK - Pasar ekspor produk Kokola Grup selama 2021 cukup menggembirakan. Dalam kurun satu tahun ini, Kokola Grup telah mengekspor 1.500 kontainer ke sejumlah pasar global. Meski pandemi, bukan menjadi halangan Kokola Group untuk terus berinovasi, bertahan dan berkembang di dunia ekspor.

International Business Director Kokola Group, Edy Siswanto menyatakan berkomitmen terus meningkatkan ekspor untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Baca juga: Gawat! Ekspor Indonesia Terancam pada 2022, Kok Bisa?

“Saat ini ada 55 negara yang telah menjadi pasar ekspor Kokola Group. Seperti Australia, China, South Korea, Philipine dan Vietnam. Ini adalah top 5 ekspor kami, dan kedepannya kami targetkan penetrasi market ke 70 negara,“ ujar Edy Siswanto di sela Pelepasan Ekspor Kokola Group 2021 di Driyorejo, Gresik, Kamis (23/12/2021).

Pelepasan Ekspor Kokola Group 2021 ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam Trade Expo Indonesia Digital Edition 2021 beberapa waktu lalu untuk terus tingkatkan kinerja ekspor dalam negeri karena berpotensi untuk bergerak positif lantaran pasar ekspor global masih terbuka luas.

Managing Director Kokola Group Richard Cahadi menyatakan, saat ini komposisi untuk pasar ekspor 50% dan sisanya 50% untuk domestik. “Untuk itu, Kokola Group berencana melakukan langkah strategis untuk memperkuat pasar internasional melalui berbagai ekshibisi di dalam dan luar negeri. “ ujarnya.

Produk Kokola Group dipasarkan ke seluruh supermarket besar yang ada di Indonesia maupun supermarket berbagai negara dunia guna memperluas pemasaran produk indonesia dengan kualitas eksport .

Kokola Group berhasil mengeskpor lebih dari 70 item produk, dan memiliki Global Top 3 Products, yakni Kukis Kokola , Majorico Wafer Roll dan Malkist Kokola. Hal tersebut menunjukkan, ekspor produk Biskuit dan Wafer olahan dari Kokola Group mampu bersaing di pasar global.

Baca juga: Syuting Sinetron di Pengungsian Letusan Semeru, Satgas: Kami Belum Diajak Koordinasi

Kokola Group produk biskuit dan wafer HALAL dan AMAN, hasil kreasi putra-putri Indonesia yang telah memasuki usia ke 48 tahun ini berupaya untuk terus menciptakan produk produk handal yang dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Dan sebagai bentuk tanggung jawab untuk menyajikan Biskuit HALAL dan AMAN bagi konsumen secara menyeluruh, Kokola Group telah menerapkan total food safety yg berlaku secara nasional maupun internasional.

Adapun sertifikasi yang telah berhasil diperoleh, antara lain Sertifikasi HALAL produk dan proses dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Standar Nasional Indonesia (SNI), Food Safety ISO 22000, BRC dan FSSC 22000.

Richard Cahadi mengatakan, Kokola Group berkomitmen turut membangun perekonomian Indonesia dan memperkuat target penjualan ekspor Kokola di tahun 2022 akan mencapai 2.000 kontainer. Berpartner dengan berbagai stake holder dalam dan luar negeri.

Hal ini menjadi wujud komitmen Kokola Group untuk mendukung penuh perekonomian Indonesia melalui ekspor dan kami berharap “Brand Kokola Indonesia ini semakin terkenal di luar negeri dan dapat bersaing dengan produk-produk dari negara lainnya serta membawa harum nama Indonesia,” tutur Richard.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan bahwa ekspor Indonesia sudah naik kelas. Maksudnya, ekspor Indonesia dalam bentuk barang jadi mengalami peningkatan.

"Memang barang komoditas kita tengah tinggi, tetapi struktur ekspor kita sudah barang industri dan industri berteknologi tinggi. Mesti kita syukuri, ini evolusi ekspor sudah menjadi barang berteknologi tinggi," katanya.

Mendag pun menyebut, sejumlah komoditas ekspor nonmigas yang sedang naik daun. Di antaranya turunan atau produksi dari minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), besi dan baja, elektronik, hingga otomotif.

"Kita tidak pernah bayangkan Indonesia pada 10 tahun lalu akan menjadi negara super power dari besi dan baja, kemudian elektronik, dan selalu yang menjadi pujaan saya adalah otomotif," terangnya.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2294 seconds (0.1#10.140)