Daftar Pasukan Elite TNI dan Polri yang Terlibat Bentrok dan Bikin Heboh di 2021
loading...
A
A
A
Mereka akan mengamankan areal PT Free Port Indonesia di Kabupaten Mimika dari segala potensi gangguan diantaranya penembakan dari pihak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau yang lebih dikenal Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM).
3. Yonif Raider 136/Tuah Sakti
Batalyon Raider Khusus 136/Tuah Sakti adalah satu satuan berkualifikasi Raider yang merupakan pasukan pemukul di bawah kendali Korem 033/Wira Pratama, Kodam I/Bukit Barisan.
Pasukan Raider Khusus merupakan batalyon yang memiliki keahlian atau kemampuan diatas rata rata prajurit Infanteri biasa. Pasukan ini dilatih khusus melakukan penyergapan dan mobil udara serta disiapkan untuk perang modern, anti-gerilya, dan perang berlarut.
Pasukan ini juga dilatih khusus untuk kualifikasi anti teror di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus milik Kopassus (Pusdikpassus) di Batujajar, Jawa Barat.
Dikutip dari Laman Wikipedia Batalyon ini diresmikan sejak 29 November 2004 setelah Kepulauan Riau menjadi provinsi. Batalyon ini mengamankan wilayah yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan Laut Natuna Utara.
Kekuatan batalyon ini terdiri dari 1 Kompi Markas, 2 Kompi Senapan, 1 Kompi Bantuan dan 1 Kompi Khusus.
4. Batalyon Infanteri 10/Marinir
Foto ilustrasi pasukan Marinir
Batalyon Infanteri 10/Marinir adalah sebuah pasukan pendarat amfibi Korps Marinir Tentara Nasional Indonesia TNI Angkatan Laut yang merupakan bagian dari Korps Marinir. Yonif 10/Marinir merupakan batalyon di bawah Komando Brigif 4/Marinir yang berkedudukan di Setoko, Batam.
Pasukan ini bertugas membina kemampuan unsur-unsur tempur Marinir dalam pelaksanaan operasi Amfibi dan tugas-tugas tempur lainya serta mampu melaksanakan tugas-tugas operasi militer selain perang.
Dari malam Wikipedia Batalyon Infanteri 10/Marinir memiliki mempunyai semboyan “Satria Bhumi Yudha”. Satria mempunyai makna “Prajurit Laut yang Gagah Berani”. Selain bersemboyankan Satria Bhumi Yudha, Yonif 10/Marinir juga memiliki bendera perang yang bergambar senjata tradisional masyarakat Kepulauan Riau yaitu “Pedang Jenawi”.
3. Yonif Raider 136/Tuah Sakti
Batalyon Raider Khusus 136/Tuah Sakti adalah satu satuan berkualifikasi Raider yang merupakan pasukan pemukul di bawah kendali Korem 033/Wira Pratama, Kodam I/Bukit Barisan.
Pasukan Raider Khusus merupakan batalyon yang memiliki keahlian atau kemampuan diatas rata rata prajurit Infanteri biasa. Pasukan ini dilatih khusus melakukan penyergapan dan mobil udara serta disiapkan untuk perang modern, anti-gerilya, dan perang berlarut.
Pasukan ini juga dilatih khusus untuk kualifikasi anti teror di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus milik Kopassus (Pusdikpassus) di Batujajar, Jawa Barat.
Dikutip dari Laman Wikipedia Batalyon ini diresmikan sejak 29 November 2004 setelah Kepulauan Riau menjadi provinsi. Batalyon ini mengamankan wilayah yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan Laut Natuna Utara.
Kekuatan batalyon ini terdiri dari 1 Kompi Markas, 2 Kompi Senapan, 1 Kompi Bantuan dan 1 Kompi Khusus.
4. Batalyon Infanteri 10/Marinir
Foto ilustrasi pasukan Marinir
Batalyon Infanteri 10/Marinir adalah sebuah pasukan pendarat amfibi Korps Marinir Tentara Nasional Indonesia TNI Angkatan Laut yang merupakan bagian dari Korps Marinir. Yonif 10/Marinir merupakan batalyon di bawah Komando Brigif 4/Marinir yang berkedudukan di Setoko, Batam.
Pasukan ini bertugas membina kemampuan unsur-unsur tempur Marinir dalam pelaksanaan operasi Amfibi dan tugas-tugas tempur lainya serta mampu melaksanakan tugas-tugas operasi militer selain perang.
Dari malam Wikipedia Batalyon Infanteri 10/Marinir memiliki mempunyai semboyan “Satria Bhumi Yudha”. Satria mempunyai makna “Prajurit Laut yang Gagah Berani”. Selain bersemboyankan Satria Bhumi Yudha, Yonif 10/Marinir juga memiliki bendera perang yang bergambar senjata tradisional masyarakat Kepulauan Riau yaitu “Pedang Jenawi”.