Daftar Pasukan Elite TNI dan Polri yang Terlibat Bentrok dan Bikin Heboh di 2021
loading...
A
A
A
TIMIKA - Di penghujung tahun 2021 masyarakat dikejutkan dengan adanya dua bentrokan antara sejumlah Pasukan Elite TNI dan Polri. SINDOnews mencatat ada dua aksi bentrokan yang menghebohkan publik di tahun 2021. Yang pertama terjadi di Timika Papua antara Satuan Tugas Nanggala Kopassus dengan Pasukan Brimob Nusantara yang tergabung dalam Satgas Amole. Kemudian bentrokan kedua terjadi pada Sabtu 27 November 2021 di Batam Kepulauan Riau antara anggota Batalyon Infanteri Raider Khusus 136/Tuah Sakti dengan personel Batalyon Infanteri 10/Marinir.
Berikut profile Pasukan-pasukan elite TNI maupun Polri yang terlibat bentrokan
1. Satgas Nanggala
Satgas Nanggala merupakan sebutan tim kecil intelijen tempur Kopassus yang dibentuk sejak Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus dijabat Yogie Soewardi Memed yang kala itu berpangkat Brigadir Jenderal TNI.
Personel tim ini merupakan prajurit pilihan dari korps baret merah yang selain mempunyai kemampuan 'Komando' juga mumpuni dalam bidang Sandhiyudha (intelijen tempur).
Tim ini memiliki kemampuan khusus diatas rata rata prajurit Infantri Raider seperti bergerak lebih cepat dalam setiap penguasa medan atau matra baik darat, laut maupun udara; survival, amphibi, lintas udara, mobil udara, pertempuran jarak dekat; pengintaian dan infiltrasi serta kemampuan anti teror hingga perang kimia.
Sehingga tim ini sering dilibatkan dalam awal operasi besar TNI baik di dalam maupun luar negeri sebagai pasukan pemandu dan pendobrak.
Namun operasi tim ini tertutup dan tugasnya yang bersifat rahasia sehingga mayoritas dari kegiatan mereka hanya diketahui pimpinan operasi. Sehingga keberhasilannya pun hanya kerap tersiar dari mulut ke mulut sesama anggota pasukan di lapangan. Namun keberhasilan tim ini diakui di kesatuannya saat mereka selesai melaksanakan tugas operasi.
2. Satgas Amole
Satgas Amole adalah Satuan Tugas Pasukan Brigade Mobile (Brimob) yang keanggotaannya dipilih dari Brimob Nusantara yang diambil dari beberapa Kepolisian Daerah (Polda). Satgas Amole ditempatkan untuk mengamankan objek vital PT Free Port Indonesia (PT FI) di Kabupaten Mimika, Papua.
Keanggotaan Satgas Amole diambil dari Brimob Pelopor dimana waktu penugasan pasukan yang bertugas dalam Satgas Amole berkisar empat sampai lima bulan dengan kekuatan sekitar 420 personel.
Berikut profile Pasukan-pasukan elite TNI maupun Polri yang terlibat bentrokan
1. Satgas Nanggala
Satgas Nanggala merupakan sebutan tim kecil intelijen tempur Kopassus yang dibentuk sejak Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus dijabat Yogie Soewardi Memed yang kala itu berpangkat Brigadir Jenderal TNI.
Personel tim ini merupakan prajurit pilihan dari korps baret merah yang selain mempunyai kemampuan 'Komando' juga mumpuni dalam bidang Sandhiyudha (intelijen tempur).
Tim ini memiliki kemampuan khusus diatas rata rata prajurit Infantri Raider seperti bergerak lebih cepat dalam setiap penguasa medan atau matra baik darat, laut maupun udara; survival, amphibi, lintas udara, mobil udara, pertempuran jarak dekat; pengintaian dan infiltrasi serta kemampuan anti teror hingga perang kimia.
Sehingga tim ini sering dilibatkan dalam awal operasi besar TNI baik di dalam maupun luar negeri sebagai pasukan pemandu dan pendobrak.
Namun operasi tim ini tertutup dan tugasnya yang bersifat rahasia sehingga mayoritas dari kegiatan mereka hanya diketahui pimpinan operasi. Sehingga keberhasilannya pun hanya kerap tersiar dari mulut ke mulut sesama anggota pasukan di lapangan. Namun keberhasilan tim ini diakui di kesatuannya saat mereka selesai melaksanakan tugas operasi.
2. Satgas Amole
Satgas Amole adalah Satuan Tugas Pasukan Brigade Mobile (Brimob) yang keanggotaannya dipilih dari Brimob Nusantara yang diambil dari beberapa Kepolisian Daerah (Polda). Satgas Amole ditempatkan untuk mengamankan objek vital PT Free Port Indonesia (PT FI) di Kabupaten Mimika, Papua.
Keanggotaan Satgas Amole diambil dari Brimob Pelopor dimana waktu penugasan pasukan yang bertugas dalam Satgas Amole berkisar empat sampai lima bulan dengan kekuatan sekitar 420 personel.