Tak Kunjung Dibayar, Massa Demo Tuntut Ganti Rugi Lahan Jalan Alternatif Penunjang PON XX Papua
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Penyelenggaraan Pekan Olaharaga Nasional (PON) XX Papua yang sudah selesai digelar Oktober lalu masih menyisakan persoalan yang ditinggalkan yang berkaitan dengan kewajiban kepada sejumlah pihak.
Di antaranya ganti rugi lahan penunjang PON XX Papua untuk pembangunan jalan alternatif dari Kampung Netar-Kampung Yabaso hingga ke Dermaga Yohokolo di pinggiran Danau Sentani, Distrik Sentani Timur, Jayapura, Papua.
Ratusan warga yang merasa haknya belum dibayar menggelar aksi demo damai di depan kantor Bupati Jayapura, Senin (20/12/2021). Massa yang berasal dari Keondofoloan Ifar Besar Sentani menuntut Pemkab Jayapura untuk membayar gantiu rugi lahan yang telah dibangun jalan tersebut.
Demo yang digelar ratusan masyarakat adat ini dilakukan dengan membentangkan spanduk tuntutan dan orasi penyampaian pernyataan sikap.
“PON sudah selesai, dan sudah ada penyerahan dari pihak kontraktor ke pihak Pemda Jayapura atas lahan kami ini. Namun oleh kami hanya diberi dijanji-janji sampai akhir tahun ini untuk dibayarkan tahap pertama, tapi hingga Desember ini belum juga ada. Maka kami melakukan aksi hari ini,” kata Ondofolo Ifar Besar Sentani, Wiliam Yoku.
Sementara, kuasa hukum warga, Junadi menyatakan proses ganti rugi ini sebetulnya sudah masuk ke persidangan. "Namun persoalan pembayaran ganti rugi ini kayaknya tidak terbuka, apakah Pemda ada dana atau tidak, ataukah jalan keluarnya bagaimana belum ada kejelasan. Sehingga masyarakat menggelar aksi demo,” kata Junadi.
Dia menjelaskan jika masyarakat sudah kehilangan hutan sagu dan mata pencarian akibat pembangunan jalan alternatif tersebut. Sehingga janji yang sudah disampaikan untuk pembayaran ganti rugi sebaiknya ditepati.
“Jadi kami melayangkan somasi ke Pemda soal ini, kami minta diselesaikan secepatnya. Kami terbuka bagaimana baiknya, yang penting ada itikad baik,” ucapnya.
Lihat Juga: Protes Pembatasan Kuota Serapan oleh Industri, Peternak Sapi di Boyolali Demo Mandi Susu
Di antaranya ganti rugi lahan penunjang PON XX Papua untuk pembangunan jalan alternatif dari Kampung Netar-Kampung Yabaso hingga ke Dermaga Yohokolo di pinggiran Danau Sentani, Distrik Sentani Timur, Jayapura, Papua.
Ratusan warga yang merasa haknya belum dibayar menggelar aksi demo damai di depan kantor Bupati Jayapura, Senin (20/12/2021). Massa yang berasal dari Keondofoloan Ifar Besar Sentani menuntut Pemkab Jayapura untuk membayar gantiu rugi lahan yang telah dibangun jalan tersebut.
Demo yang digelar ratusan masyarakat adat ini dilakukan dengan membentangkan spanduk tuntutan dan orasi penyampaian pernyataan sikap.
“PON sudah selesai, dan sudah ada penyerahan dari pihak kontraktor ke pihak Pemda Jayapura atas lahan kami ini. Namun oleh kami hanya diberi dijanji-janji sampai akhir tahun ini untuk dibayarkan tahap pertama, tapi hingga Desember ini belum juga ada. Maka kami melakukan aksi hari ini,” kata Ondofolo Ifar Besar Sentani, Wiliam Yoku.
Sementara, kuasa hukum warga, Junadi menyatakan proses ganti rugi ini sebetulnya sudah masuk ke persidangan. "Namun persoalan pembayaran ganti rugi ini kayaknya tidak terbuka, apakah Pemda ada dana atau tidak, ataukah jalan keluarnya bagaimana belum ada kejelasan. Sehingga masyarakat menggelar aksi demo,” kata Junadi.
Dia menjelaskan jika masyarakat sudah kehilangan hutan sagu dan mata pencarian akibat pembangunan jalan alternatif tersebut. Sehingga janji yang sudah disampaikan untuk pembayaran ganti rugi sebaiknya ditepati.
“Jadi kami melayangkan somasi ke Pemda soal ini, kami minta diselesaikan secepatnya. Kami terbuka bagaimana baiknya, yang penting ada itikad baik,” ucapnya.
Lihat Juga: Protes Pembatasan Kuota Serapan oleh Industri, Peternak Sapi di Boyolali Demo Mandi Susu
(shf)