Meski Pucat dan Berkeringat, Tetap Mau Divaksin

Jum'at, 17 Desember 2021 - 16:48 WIB
loading...
Meski Pucat dan Berkeringat, Tetap Mau Divaksin
tampak para pelajat yang tengah antre untuk divaksin. (Ist)
A A A
WONOSOBO - Waluyo, terus mainkan ujung bajunya. Sesekali dia melirik ke kiri atau ke kanan. Lembaran foto copy data dirinya dipegang dan tak dia lepas. "Ini data saya, nanti disuruh dikasih sama dokternya pas mau disuntik ,"ucap bocah 12 tahun itu dengan dialeg Jawa yang kental.

Waluyo satu dari sekian banyak anak yang punya semangat tinggi berjuang melawan hilangnya COVID-19 di tanah air. Sebenarnya Waluyo takut disuntik vaksin, tapi dia beranikan diri karena merasa ingin sehat.

Meski begitu wajahnya tetap pucat, di bagian leher seragam yang dikenakan bahkan terlihat basah keringatnya. Padahal, siang itu Kota Wonosobo, Jawa Tengah diguyur hujan dan udara dingin.

"Saya mau sehat, biar belajar di sekolah dengan teman-teman. Kalau semua sudah divaksin. Nanti biar jadi bupati," katanya sambil melirik Bupati Wonosobo yang sedang ngobrol dengan tamu undangan.

Apa yang dikatakan Waluyo memang benar. Vaksin tentu agar mendorong terbentuknya herd imunity (kekebalan kelompok) secara merata, agar COVID-19 bisa segera kita atasi.

Pagi itu, Rabu (13/12/2021) dan Kamis (16/12/2021) Pemerintah Kabupaten Wonosobo melakukan pemberian vaksinasi Sinovac pertama terhadap 5000 pelajar dan santri di empat tempat di Wonosobo. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan relawan Indonesia Optimis.

Alhasil ratusan anak sekolah berumur di atas 12 dari penjuru kota berbondong-bondong datang. Selain sekolah negeri, mereka juga banyak yang datang dari pondok pesantren. Tak perduli jarak tempu mereka ke lokasi lumayan jauh.

Noerchasanah Ustazah Pondok Pesantren An-Nida, di daerah Tawangsari, Krasak, Selomerto mengaku membawa 58 santrinya untuk ikut vaksin. “Kalau di tempat kami berangkat ke sini ada 58 santri. Ini tinggal sisanya saja. Banyak di antara santri sudah tervaksin pertama bahkan yang kedua" katanya.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat mengatakan jumlah vaksinasi di Wonosobo untuk injeksi pertama sudah menyentuh angka 70%, sementara untuk injeksi kedua masih sekitar 31%. Baca: Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Sekolah, Guru dan Murid Resah.

Meski begitu dia akan terus mendorong program vaksinasi agar di awal tahun 2022 sudah bisa mencapai 100%. “Kolaborasi semua pihak semakin meneguhkan optimis bagi kami, jika vaksinasi Wonosobo mencapai di atas 100%,” katanya.

Menurut Afif, kesadaran warganya untuk divaksi sudah sangat bangus, karena itu pula kehidupan pariwisata di Wonosoboo sudah bergeliat seperti semula. Baca Juga: Sepanjang 2021, 10 Anak di Majalengka Jadi Korban Pencabulan Tetangga.

Ditanya pendapat dia mengenai masuknya Omicron ke `Indonesia? Afif mengaku dia dan jajarannya hanya terus melakukan agar vaksin bisa terpenetrasi hingga 100 persen bagi warganya. Agar menamba kekebalan tubuh penduduknya.

Selain bersama Indonesia Optimis, kegiatan Pemerintah Kabupaten Wonosobo juga didukung beberapa perusahaan. Antara lain PT Geo Dipa Energi (Persero) Direktur Utama GeoDipa, Riki Firmandha Ibrahim, yang hadir pada kesempatan itu mengatakan dukungan terhadap penyebaran vaksin buat masyarakat. Supaya semarak panitia sengaja membukus acara dengan beragam gimik hingga hadiah.Tidak sedkit kelompak remaja usia 12 tahun tampil ber TikTok ria di atas panggung. Hasilnya mereka dapat uang jutaan
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1415 seconds (0.1#10.140)