Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Sekolah, Guru dan Murid Resah

Jum'at, 17 Desember 2021 - 16:32 WIB
loading...
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Sekolah, Guru dan Murid Resah
Sejumlah guru dan murid di sekolah TK-SDIT Firdaus, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku resah dengan kehadiran kawanan monyet ekor panjang yang masuk ke lingkungan sekolah. MPI/Adi
A A A
BANDUNG BARAT - Sejumlah guru dan murid di sekolah TK-SDIT Firdaus, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku resah dengan kehadiran kawanan monyet ekor panjang yang masuk ke lingkungan sekolah.

Disinyalir kawanan monyet ekor panjang itu turun gunung dan berkeliaran di lingkungan sekolah di saat murid sedang menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) untuk mencari makanan.

"Kemarin Kamis (16/12/2021) kawanan monyet itu masuk ke lingkungan sekolah ketika siswa sedang PTM, sehingga membuat siswa dan guru resah," kata Guru TK-SDIT Firdaus, Zeni Setiaji, Jumat (17/12/2021).

Dia menceritakan, ada tiga ekor monyet yang masuk ke lingkungan sekolah dengan cara berkeliaran naik ke sejumlah gedung melalui tangga yang ada di gedung sekolah. Monyet tersebut cukup besar dan ada satu yang paling besar disinyalir sebagai pejantan.

Diduga kuat mereka turun ke sekolah dan permukiman warga karena habitat mereka rusak dan sudah tidak terdapat lagi makanan alami seperti buah-buahan atau dedaunan. Sebab selain ke lingkungan sekolah monyet-monyet itu juga sering terlihat berkeliaran di permukiman warga.

"Sejauh ini memang belum ada yang menyerang atau melukai murid dan guru, tapi ya kami tetap khawatir juga kalau yang datang jumlahnya bertambah banyak," imbuhnya. Baca: Sepanjang 2021, 10 Anak di Majalengka Jadi Korban Pencabulan Tetangga.

Pihaknya kini sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk antisipasi, supaya kawanan monyet tersebut tidak kembali berkeliaran di lingkungan sekolah. Sebab jika tidak diantisipasi khawatirnya kawanan monyet itu terus berdatangan mencari habitat baru. Baca Juga: Karyawan Perusahaan Rokok Ditemukan Tewas dengan Kepala Terputus.

"Anak-anak lama-lama bisa ketakutan juga, apalagi kalau jumlahnya terus bertambah. Karena bisa saja mereka menjadi ganas dan menyerang," pungkasnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2051 seconds (0.1#10.140)