Larangan Israel Terhadap Imam Masjid Al-Aqsa ke Yerusalem Merupakan Penghinaan
loading...
A
A
A
RAMALLAH - Tindakan Israel yang melarang imam masjid Al-Aqsa, Sheikh Ekrima Sabr untuk memasuki komplek masjid Al-Aqsa di Yerusalem, dikecam keras oleh pihak Palestina. Sheikh Ekrima Sabr dilarang Israel selama empat bulan untuk memasuki kompleks masjid.
Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hanan Ashrawi mengatakan bahwa pelarangan masuk bagi Sheikh Ekrima adalah bentuk penghinaan Israel terhadap kebebasan beribadah. ( Baca: Eks Pemimpin Jihad Palestina Meninggal di Suriah Usai Koma 3 Tahun )
"Sekali lagi, Israel bertekad menunjukkan penghinaannya terhadap kebebasan beribadah dan beragama, seperti yang terlihat jelas dalam peningkatan pelanggaran kebebasan beribadah rakyat Palestina, terutama di Yerusalem yang diduduki," kata Ashrawi.
Dia menuduh Israel melakukan upaya bersama dan sistematis untuk melaksanakan rencana perampasan tanahnya. Disertai dengan tindakan yang bertujuan meredam suara Palestina, menghapus kehadiran Palestina dan menyalakan api perselisihan sektarian.
Ashrawi dalam pernyataannya, seperti dilansir Xinhua pada Senin (8/6/2020, kemudian mendesak Israel untuk menghormati status situs suci, sebagai tempat ibadah, dengan mengizinkan semua orang untuk beribadah di masjid tersebut.
Lihat Juga: Anak-anak Palestina Korban Perang Kunjungi Masjid Jogokaryan, Disambut Lagu Atuna Tufuli
Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hanan Ashrawi mengatakan bahwa pelarangan masuk bagi Sheikh Ekrima adalah bentuk penghinaan Israel terhadap kebebasan beribadah. ( Baca: Eks Pemimpin Jihad Palestina Meninggal di Suriah Usai Koma 3 Tahun )
"Sekali lagi, Israel bertekad menunjukkan penghinaannya terhadap kebebasan beribadah dan beragama, seperti yang terlihat jelas dalam peningkatan pelanggaran kebebasan beribadah rakyat Palestina, terutama di Yerusalem yang diduduki," kata Ashrawi.
Dia menuduh Israel melakukan upaya bersama dan sistematis untuk melaksanakan rencana perampasan tanahnya. Disertai dengan tindakan yang bertujuan meredam suara Palestina, menghapus kehadiran Palestina dan menyalakan api perselisihan sektarian.
Ashrawi dalam pernyataannya, seperti dilansir Xinhua pada Senin (8/6/2020, kemudian mendesak Israel untuk menghormati status situs suci, sebagai tempat ibadah, dengan mengizinkan semua orang untuk beribadah di masjid tersebut.
Lihat Juga: Anak-anak Palestina Korban Perang Kunjungi Masjid Jogokaryan, Disambut Lagu Atuna Tufuli
(uka)