Dua Bulan Tanpa Kematian, Pasien Sembuh Corona di Cimahi Naik 40%

Senin, 08 Juni 2020 - 18:59 WIB
loading...
Dua Bulan Tanpa Kematian, Pasien Sembuh Corona di Cimahi Naik 40%
Pengambilan sampel swab warga yang akan diintensifkan di Kota Cimahi untuk memastikan tidak ada warga baru yang terpapar virus Corona. Foto/dok.SINDOnews
A A A
CIMAHI - Jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Cimahi mencapai 88 orang. Jumlah ini terdiri atas 43 positif aktif, 42 sembuh, dan 3 meninggal dunia. Perkembangan ini dianggap cukup bagus apalagi ditambah data bahwa jumlah pasien yang sembuh tersebut sudah menyamai jumlah pasien positif. Lebih dari itu, serta tidak ada angka laporan kematian terbaru.

"Sekarang pasien yang sembuh hampir menyamai pasien positif, padahal awalnya jauh di bawah. Kabar baiknya tidak ada kasus kematian lagi sejak terakhir kali pada 31 Maret 2020," sebut Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, Senin (8/6/2020).

Berkaca dari data tersebut, lanjut Chanifah, angka sembuh naik 40% lebih. Dia meyakini angka kesembuhan akan semakin besar karena pasien tersisaa yang dirawat rata-rata tidak mengalami gejala parah.

(Baca: Satu Warga Positif Corona, 150 Warga Dites Swab 14 Dikarantina)

Untuk dari sisi usia, warga Kota Cimahi yang terpapar COVID-19 didominasi usia 40-49 tahun yang mencapai 25 orang. Kemudian disusul usia 50-59 sebanyak 20, usia 30-39 sebanyak 18, usia 20-29 sebanyak 14, usia 60-69 ada 6, usia 70-79 ada 30, dan usia 6-19 tahun ada 2 orang. Meskipun bervariasi dan ada kalangan muda terpapar, namun paling banyak menyerang orang tua.

"Kami berharap ke depan semua pasien positif maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Cimahi bisa disembuhkan," ucap perempuan yang akrab disapa Rini ini.

Menurutnya, kasus penularan terbanyak masih berasal dari Kluster Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Namun yang patut diwaspadai sekarang adalah kasus impor, dan itu dilihat dari beberapa kasus terakhir. Seperti ada kunjungan kerabat, keluarga, hingga anaknya, yang berasal dari luar kota. Sebab untuk transmisi lokal saat ini sudah mulai menurun.

(Baca: Empat Pedagang Positif COVID-19, Pemkot Bandung Tutup Tiga Pasar)

Pihaknya juga akan lebih gencar melakukan swab dan rapid test massal. Anjuran dari WHO, ke depannya 1/1.000 dari jumlah penduduk harus dilakukan swab test setiap minggunya. Sehingga jika melihat jumlah penduduk Kota Cimahi yang mencapai sekitar 580 jiwa, maka harus ada sekitar 580 orang yang dilakukan swab test setiap minggunya.

"Hal itu menjadi syarat daerah bisa terkendali penularannya. Jadi kita harus membuktikan bahwa dengan swab ini tidak banyak diketemukan kasus, kalau diketemukan segera ditangani," pungkasnya. adi haryanto b
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4016 seconds (0.1#10.140)