Kecewa Wawako Tak Dilantik, Warga Pematangsiantar Berangkat ke Jakarta Temui Presiden Jokowi
loading...
A
A
A
PEMATANGSIANTAR - Perwakilan warga Kota Pematangsiantar lintas etnis dan agama, akan berangkat menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di istana negara di Jakarta.
Keberangkatan mereka bertujuan meminta keputusan pelantikan Wakil Wali Kota (Wawako) terpilih hasil Pilkada 2020 Susanti Dewayani diambil alih presiden. Pasalnya, Mendagri hingga kini belum memastikan pelantikan meski sudah lebih kurang setahun ditunggu.
Perwakilan yang berangkat ke Jakarta tersebut di antaranya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Simalungun Indonesia (KNPSI), Janwiserdo Saragih, tokoh masyarakat Toba di Pematangsiantar, Pardaomuan Nauli Simanjuntak.
Kemudian tokoh masyarakat Jawa Hariadi, ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pematangsiantar Rifki Pratama dan Mantan Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Pematangsiantar-Simalungun, Fawer Full Fander Sihite.
Tokoh masyarakat Toba di Pematangsiantar, Pardaomuan Nauli Simanjuntak mengatakan, massa juga akan membawa oleh-oleh khas Pematangsiantar, srikaya dan roti ganda saat menyampaikan aspirasi kepada Presiden Jokowi.
"Warga kota Pematangsiantar terinsiprasi dari perjuangan warga Kabupaten Karo yang membawa oleh-oleh jeruk, untuk menyampaikan aspirasi perbaikan jalan rusak kepada Presiden Jokowi yang diterima dengan baik di istana negara," ujar Pardomuan Simanjuntak, Minggu (12/12/2021).
Mantan anggota DPRD Sumatera Utara itu menambahkan, upaya mendatangi Presiden Jokowi ke istana negara, karena rasa kecewa yang mendalam, menunggu hampir setahun usai Pilkada 2020 pelantikan wakil wali kota terpilih tak juga dilaksanakan.
"Proses untuk pelantikan sudah dilakukan bahkan DPRD Pematangsiantar sudah menggelar rapat paripurna pemberhentian Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah dan Mendagri sudah menerbitkan surat keputusan nomor 131.12-354 tahun 2021 tanggal 23 Februari 2021 tentang pengesahan dan pengangkatan kepala daerah dan wakil kepala daerah, hasil Pikada 2020 di Sumatera Utara, termasuk kota Pematangsiantar, namun sampai sekarang pelantikan wakil wali kota terpilih belum juga dilaksanakan", sebut Pardomuan.
Dikatakan, warga Pematangsiantar akan meminta Presiden Jokowi membatalkan Pilkada 2020 Kota Pematangsiantar, dan seluruh hasil Pilkada 2020 di Indonesia karena merupakan satu rangkaian, jika Wakil Wali Kota Pematangsiantar terpilih tidak dilantik tahun 2021 ini.
Tokoh pemuda GP Ansor Ibnu Habibi Lubis mengaku heran atas sikap Mendagri Tito Karnavian yang dinilainya tidak patuh terhadap undang-undang.
Keberangkatan mereka bertujuan meminta keputusan pelantikan Wakil Wali Kota (Wawako) terpilih hasil Pilkada 2020 Susanti Dewayani diambil alih presiden. Pasalnya, Mendagri hingga kini belum memastikan pelantikan meski sudah lebih kurang setahun ditunggu.
Perwakilan yang berangkat ke Jakarta tersebut di antaranya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Simalungun Indonesia (KNPSI), Janwiserdo Saragih, tokoh masyarakat Toba di Pematangsiantar, Pardaomuan Nauli Simanjuntak.
Kemudian tokoh masyarakat Jawa Hariadi, ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pematangsiantar Rifki Pratama dan Mantan Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Pematangsiantar-Simalungun, Fawer Full Fander Sihite.
Tokoh masyarakat Toba di Pematangsiantar, Pardaomuan Nauli Simanjuntak mengatakan, massa juga akan membawa oleh-oleh khas Pematangsiantar, srikaya dan roti ganda saat menyampaikan aspirasi kepada Presiden Jokowi.
"Warga kota Pematangsiantar terinsiprasi dari perjuangan warga Kabupaten Karo yang membawa oleh-oleh jeruk, untuk menyampaikan aspirasi perbaikan jalan rusak kepada Presiden Jokowi yang diterima dengan baik di istana negara," ujar Pardomuan Simanjuntak, Minggu (12/12/2021).
Mantan anggota DPRD Sumatera Utara itu menambahkan, upaya mendatangi Presiden Jokowi ke istana negara, karena rasa kecewa yang mendalam, menunggu hampir setahun usai Pilkada 2020 pelantikan wakil wali kota terpilih tak juga dilaksanakan.
"Proses untuk pelantikan sudah dilakukan bahkan DPRD Pematangsiantar sudah menggelar rapat paripurna pemberhentian Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah dan Mendagri sudah menerbitkan surat keputusan nomor 131.12-354 tahun 2021 tanggal 23 Februari 2021 tentang pengesahan dan pengangkatan kepala daerah dan wakil kepala daerah, hasil Pikada 2020 di Sumatera Utara, termasuk kota Pematangsiantar, namun sampai sekarang pelantikan wakil wali kota terpilih belum juga dilaksanakan", sebut Pardomuan.
Dikatakan, warga Pematangsiantar akan meminta Presiden Jokowi membatalkan Pilkada 2020 Kota Pematangsiantar, dan seluruh hasil Pilkada 2020 di Indonesia karena merupakan satu rangkaian, jika Wakil Wali Kota Pematangsiantar terpilih tidak dilantik tahun 2021 ini.
Tokoh pemuda GP Ansor Ibnu Habibi Lubis mengaku heran atas sikap Mendagri Tito Karnavian yang dinilainya tidak patuh terhadap undang-undang.