Miris, Sampah Plastik di Bali Kebanyakan Botol Bekas
loading...
A
A
A
DENPASAR - Sampah plastik di Bali didominasi botol bekas. Hal itu terungkap dalam laporan bertajuk River Plastic 001 yang dirilis Sungai Watch, organisasi nirlaba di Bali.
Laporan itu merupakan hasil pemeriksaan atas 5,2 ton sampah plastik yang terkumpul dalam aksi bersih-bersih selama Agustus hingga September di 8 lokasi di Bali.
"Kami sungguh meyakini kekuatan data untuk memulai sebuah percakapan dengan korporasi, distributor, pemerintah dan konsumen," kata inisiator Sungai Wacth, Gery Bencheghib dalam pengantar laporannya, dikutip Sabtu (5/12/2021).
Dalam laporan itu disebutkan ada lima jenis sampah yang paling banyak mencemari sungai. Di antaranya yakni botol plastik, gelas plastik sekali pakai, sampah kaleng dan logam, kantong plastik, sandal, serta styrofoam dan plastik keras.
Sungai Wacth menemukan bahwa 90 persen sampah plastik yang bermuara di laut Bali asal muasalnya ikut hanyut terbawa arus sungai.
Oleh karena itu, mereka mencoba melakukan pemasangan jaring di aliran sungai agar sampah plastik tidak hanyut sampai laut. Sehingga sampah yang terjaring bisa ditarik ke daratan.
Sebanyak 100 jaring sampah telah dipasang di berbagai lokasi di Bali hingga September 2021. Ditargetkan pada 2022 bisa terpasang sebanyak 1.000 jaring sampah.
Laporan itu merupakan hasil pemeriksaan atas 5,2 ton sampah plastik yang terkumpul dalam aksi bersih-bersih selama Agustus hingga September di 8 lokasi di Bali.
"Kami sungguh meyakini kekuatan data untuk memulai sebuah percakapan dengan korporasi, distributor, pemerintah dan konsumen," kata inisiator Sungai Wacth, Gery Bencheghib dalam pengantar laporannya, dikutip Sabtu (5/12/2021).
Dalam laporan itu disebutkan ada lima jenis sampah yang paling banyak mencemari sungai. Di antaranya yakni botol plastik, gelas plastik sekali pakai, sampah kaleng dan logam, kantong plastik, sandal, serta styrofoam dan plastik keras.
Sungai Wacth menemukan bahwa 90 persen sampah plastik yang bermuara di laut Bali asal muasalnya ikut hanyut terbawa arus sungai.
Baca Juga
Oleh karena itu, mereka mencoba melakukan pemasangan jaring di aliran sungai agar sampah plastik tidak hanyut sampai laut. Sehingga sampah yang terjaring bisa ditarik ke daratan.
Sebanyak 100 jaring sampah telah dipasang di berbagai lokasi di Bali hingga September 2021. Ditargetkan pada 2022 bisa terpasang sebanyak 1.000 jaring sampah.
(shf)