Black Box Heli MI-17 Diamankan, Investigasi Libatkan Teknisi Rusia-KNKT
loading...
A
A
A
SEMARANG - Penyebab jatuhnya helikopter MI-17 milik Penerbangan TNI AD (Penerbad) di Kawasan Industri Kendal (KIK) Kaliwungu, Sabtu (6/6), hingga kini masih dalam penyelidikan.
Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Danpuspenerbad) Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso menyatakan, sampai saat ini masih dilakukan investigasi sehingga pihaknya belum bisa memastikan penyebab ataupun lamanya proses investigasi heli nahas yang menewaskan empat prajurit TNI-AD tersebut.
Namun demikian, ia memastikan bahwa Heli MI-17 yang jatuh dan terbakar tersebut layak terbang. Pihaknya juga memastikan bahwa Black Box Heli MI-17 degan nomor registrasi HA 5141, telah diamankan.
"Penyebab jatuhnya heli MI-17 masih kita investigasi, jadi belum bisa disampaikan," tukas Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Danpuspenerbad) Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso seusai menghadiri pemakaman Lettu Wisnu Tia Aruni di TPU Kembangarum, Semarang, Minggu (7/6/2020). (Baca juga: Sebelum Heli Penerbad Jatuh Ada Penumpang yang Melompat Keluar )
Danpuspenerbas mengungkapkan, salah satu bagian black box yakni cockpit voice recorder (CVR) sudah diambil. Menurutnya, materi tersebut bakal menjadi bahan investigasi penyebab jatuhnya helikopter berpenumpang sembilan personel TNI-AD.
Dalam investigasi jatuhnya Heli MI-17, pihaknya tak menutup kemungkinan akan mengundang teknisi dari Rusia untuk memeriksa CVR tersebut. Selain itu juga akan melibatkan KNKT.
"Nanti kalau di sini kita belum punya alatnya. Ada heli yang overhaul kita akan minta teknisi dari sana (Rusia) sekaligus membawa alat itu (CVR)," terangnya. (Baca juga: Empat Prajurit Penerbad Masih Dirawat Intensif di RS Semarang )
Jenderal bintang dua itu juga memastikan bahwa pengecekan helikopter TNI AD sudah dilakukan secara rutin. Ia menegaskan, sebelum terbang helikopter bernomor registrasi HA 5141 itu juga sudah dilakukan pengecekan.
Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Danpuspenerbad) Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso menyatakan, sampai saat ini masih dilakukan investigasi sehingga pihaknya belum bisa memastikan penyebab ataupun lamanya proses investigasi heli nahas yang menewaskan empat prajurit TNI-AD tersebut.
Namun demikian, ia memastikan bahwa Heli MI-17 yang jatuh dan terbakar tersebut layak terbang. Pihaknya juga memastikan bahwa Black Box Heli MI-17 degan nomor registrasi HA 5141, telah diamankan.
"Penyebab jatuhnya heli MI-17 masih kita investigasi, jadi belum bisa disampaikan," tukas Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Danpuspenerbad) Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso seusai menghadiri pemakaman Lettu Wisnu Tia Aruni di TPU Kembangarum, Semarang, Minggu (7/6/2020). (Baca juga: Sebelum Heli Penerbad Jatuh Ada Penumpang yang Melompat Keluar )
Danpuspenerbas mengungkapkan, salah satu bagian black box yakni cockpit voice recorder (CVR) sudah diambil. Menurutnya, materi tersebut bakal menjadi bahan investigasi penyebab jatuhnya helikopter berpenumpang sembilan personel TNI-AD.
Dalam investigasi jatuhnya Heli MI-17, pihaknya tak menutup kemungkinan akan mengundang teknisi dari Rusia untuk memeriksa CVR tersebut. Selain itu juga akan melibatkan KNKT.
"Nanti kalau di sini kita belum punya alatnya. Ada heli yang overhaul kita akan minta teknisi dari sana (Rusia) sekaligus membawa alat itu (CVR)," terangnya. (Baca juga: Empat Prajurit Penerbad Masih Dirawat Intensif di RS Semarang )
Jenderal bintang dua itu juga memastikan bahwa pengecekan helikopter TNI AD sudah dilakukan secara rutin. Ia menegaskan, sebelum terbang helikopter bernomor registrasi HA 5141 itu juga sudah dilakukan pengecekan.
(mpw)