Hingga Juni 2021, Temuan HIV di Jawa Barat Tembus 51.553 Kasus

Selasa, 30 November 2021 - 19:23 WIB
loading...
Hingga Juni 2021, Temuan...
Kasus HIV di Jawa Barat hingga Juni 2021 tercatat mencapai 51.553 kasus. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG - Temuan HIV di Jawa Barat hingga Juni 2021 tercatat mencapai 51.553 kasus. Angka ini sekitar 80 persen dari estimasi tahun 2020 yaitu sebanyak 64.635 kasus. Temuan tersebut tercatat lebih tinggi dari indikator input Rencana Aksi Nasional (RAN) 2020-2024 untuk tahun 2021 sebesar 69 persen.aid

Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja menjelaskan, penemuan 80 persen kasus HIV dari estimasi nasional menunjukkan bahwa fenomena gunung es telah terbongkar. Sehingga Jawa Barat telah memasuki tahap pengendalian dari proses penanggulangan HIV.


"Sejak 2020 hingga November 2021 telah dilakukan pelacakan dan berhasil ditemukan kembali ODHIV putus obat sebanyak 2.080 orang. Data kasus AIDS ditemukan hingga Juni 2021 sebanyak 11.722, meningkat sebanyak 8 persen dari jumlah kasus AIDS di tahun 2019," katanya, Selasa (30/11/2021).

Menurut dia, kenaikan itu lebih kecil dari kenaikan kasus HIV sebesar 18 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penemuan kasus orang dengan HIV (ODHIV) berhasil ditemukan lebih dini.

Terbongkarnya fenomena gunung es, rendahnya kasus AIDS baru dibanding kasus HIV baru, dan ditemukannya kembali ODHIV putus obat pada masa pandemi COVID-19 merupakan hasil kolaborasi antar jejaring LSM dan komunitas lintas sektor.

"Layanan atau dnas kesehatan di 27 kabupaten kota tetap memberikan pelayanan penjangkauan, tes dan pengobatan kepada ODHIV, meski ditengah keterbatasan mobilitas, akses pada layanan dan pembiayaan akibat pandemi COVID-19," katanya.



Tahun 2021 pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap menunjukkan komitmennya dengan memberikan dukungan dana hibah kepada Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Barat. Terutama untuk menjalankan fungsi koordinasi, fasilitasi dan advokasi dalam mendorong tercapainya target indikator pemerintah.

"Salah satu indikatornya takut penurunkan angka insidensi HIV sebesar 0,18 dan peningkatan angka ODHIV yang mendapatkan pengobatan Anti Retroviral sebesar 60%," katanya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1432 seconds (0.1#10.140)