Dunia Berduka, Korban Meninggal Akibat COVID-19 Capai 400 Ribu Lebih
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Sementara pandemi virus Corona baru belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda, korban jiwa di seluruh belahan dunia terus bertambah.
Virus mematikan tersebut kini telah tersebar di 213 negara dan teritori di dunia serta menjangkiti dua kapal pesiar.
Dinukil dari situs pemantau online, Worldometers.info, Minggu (7/6/2020) korban meninggal akibat COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai angka 401.607 jiwa dari 6.966.412 kasus. Sementara mereka yang dinyatakan sembuh angkanya mencapai 3.404.415.
Amerika Serika (AS) menjadi negara yang paling terdampak dengan jumlah kasus terbanyak dan angka kematian tertinggi di dunia. Jumlah kasus infeksi Covid-19 di AS mencapai 1.988.461 dengan jumlah kematian mencapai 112.096.
Urutan kedua kasus infeksi terbanyak adalah Brasil dengan 673.587. Kemudian ada Rusia (458.689), Spanyol (288.390) dan Inggris (284.868) untuk melengkapi lima negara dengan jumlah kasus infeksi terbanyak di dunia.
Sedangkan untuk negara dengan jumlah kematian tertinggi di dunia setelah AS adalah Inggris (40.465), Brasil (35.957), Italia (33.846) dan Prancis (29.142).
Sementara itu, Indonesia mencatat rekor penambahan kasus infeksi Covid-19 tertinggi yaitu 993 kasus sehingga total menjadi 30.514 dengan 1.801 meninggal dan 9.907 dinyatakan sembuh. (Baca juga: Update Covid-19 Sumsel: 1104 Positif dan Sembuh 297)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengubah sarannya tentang penggunaan masker. WHO mengatakan masker harus digunakan di depan umum untuk membantu menghentikan penyebaran virus Corona.
Badan kesehatan global itu mengatakan informasi baru menunjukkan bahwa masker dapat memberikan penghalang bagi droplet yang berpotensi menular.
Badan yang berbasis di Jenewa itu juga menyatakan bahwa mengatakan jumlah kasus Covid-19 mengalami peningkatan di negara yang melonggarkan penguncian (lockdown).
Badan kesehatan itu juga meminta masyarakat dunia untuk melindungi diri dari virus Corona sementara pihak berwenang melanjutkan pengujian vaksin.
Sementara Brasil dinilai sebagai salah satu negara yang terdampak pandemi Covid-19, Presiden Jair Bolsonaro mengacam akan mengeluarkan negaranya dari WHO. Bolsonaro mengatakan Bolsonaro mengatakan Brasil akan mempertimbangkan untuk meninggalkan WHO kecuali jika berhenti menjadi "organisasi politik partisan."
Ancaman ini dilontarkan Bolsonaro setelah badan PBB itu memperingatkan pemerintah Amerika Latin tentang risiko mengangkat penguncian (lockdown) sebelum memperlambat penyebaran virus corona baru di seluruh wilayah.
Virus mematikan tersebut kini telah tersebar di 213 negara dan teritori di dunia serta menjangkiti dua kapal pesiar.
Dinukil dari situs pemantau online, Worldometers.info, Minggu (7/6/2020) korban meninggal akibat COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai angka 401.607 jiwa dari 6.966.412 kasus. Sementara mereka yang dinyatakan sembuh angkanya mencapai 3.404.415.
Amerika Serika (AS) menjadi negara yang paling terdampak dengan jumlah kasus terbanyak dan angka kematian tertinggi di dunia. Jumlah kasus infeksi Covid-19 di AS mencapai 1.988.461 dengan jumlah kematian mencapai 112.096.
Urutan kedua kasus infeksi terbanyak adalah Brasil dengan 673.587. Kemudian ada Rusia (458.689), Spanyol (288.390) dan Inggris (284.868) untuk melengkapi lima negara dengan jumlah kasus infeksi terbanyak di dunia.
Sedangkan untuk negara dengan jumlah kematian tertinggi di dunia setelah AS adalah Inggris (40.465), Brasil (35.957), Italia (33.846) dan Prancis (29.142).
Sementara itu, Indonesia mencatat rekor penambahan kasus infeksi Covid-19 tertinggi yaitu 993 kasus sehingga total menjadi 30.514 dengan 1.801 meninggal dan 9.907 dinyatakan sembuh. (Baca juga: Update Covid-19 Sumsel: 1104 Positif dan Sembuh 297)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengubah sarannya tentang penggunaan masker. WHO mengatakan masker harus digunakan di depan umum untuk membantu menghentikan penyebaran virus Corona.
Badan kesehatan global itu mengatakan informasi baru menunjukkan bahwa masker dapat memberikan penghalang bagi droplet yang berpotensi menular.
Badan yang berbasis di Jenewa itu juga menyatakan bahwa mengatakan jumlah kasus Covid-19 mengalami peningkatan di negara yang melonggarkan penguncian (lockdown).
Badan kesehatan itu juga meminta masyarakat dunia untuk melindungi diri dari virus Corona sementara pihak berwenang melanjutkan pengujian vaksin.
Sementara Brasil dinilai sebagai salah satu negara yang terdampak pandemi Covid-19, Presiden Jair Bolsonaro mengacam akan mengeluarkan negaranya dari WHO. Bolsonaro mengatakan Bolsonaro mengatakan Brasil akan mempertimbangkan untuk meninggalkan WHO kecuali jika berhenti menjadi "organisasi politik partisan."
Ancaman ini dilontarkan Bolsonaro setelah badan PBB itu memperingatkan pemerintah Amerika Latin tentang risiko mengangkat penguncian (lockdown) sebelum memperlambat penyebaran virus corona baru di seluruh wilayah.
(boy)