Pabrik Beras Dibangun di Kabupaten Luwu Untuk Mudahkan Petani
loading...
A
A
A
LUWU - Pabrik beras senilai Rp58 miliar dibangun di Desa Toddopuli, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, untuk memudahkan para petani yang ada di daerah tersebut.
Pembangunan ini dilakukan oleh PT Jas Mulia. Groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek tersebut turut dihadiri oleh Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Mochammad Safei Kusno dan Bupati Luwu , Basmin Mattayang, Minggu, (28/11/2021).
Direktur PT Jas Mulia, Dewi Sartika Pasande, menyampaikan pabrik beras itu dirancang dengan kapasitas 12 ton per jam yang akan dibangun 2 line.
"Nantinya kami bisa terima gabah 480 ton per hari, jika dikali 25 hari kerja atau per bulan bisa mencapai 12 ribu ton. Kapasitas ini cukup besar. Kami gunakan mesin pengering dengan kapasitas cukup besar dari Jepang," kata Dewi.
Tidak cuma gabah atau beras, pabrik tersebut ke depan dirancang untuk bisa melakukan pengeringan jagung. Adapun nilai investasi proyek itu cukup fantastis yakni mencapai puluhan miliar rupiah.
"Investasi kami dalam proyek sebesar Rp58 miliar dengan luas lahan 2,5 hektare dan lama pekerjaan diperkirakan 9 bulan pembangunan," ungkap dia.
Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Mochammad Safei Kasno, menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Luwu dan PT Jas Mulia atas kolaborasi menghadirkan pabrik beras tersebut. Kehadiran pabrik beras itu bukan cuma bermanfaat untuk masyarakat Luwu, tetapi juga Tana Luwu alias Luwu Raya.
Selama ini, hasil panen gabah di Luwu Raya harus dibawa ke Sidrap untuk diolah menjadi beras. Butuh waktu tiga sampai lima jam perjalanan. Belum lagi proses pengolahannya. Ia pun lantas menantang Dewi yang selama ini dikenal sebagai pengusaha kelapa sawit untuk membangun pabrik beras.
Pembangunan ini dilakukan oleh PT Jas Mulia. Groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek tersebut turut dihadiri oleh Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Mochammad Safei Kusno dan Bupati Luwu , Basmin Mattayang, Minggu, (28/11/2021).
Direktur PT Jas Mulia, Dewi Sartika Pasande, menyampaikan pabrik beras itu dirancang dengan kapasitas 12 ton per jam yang akan dibangun 2 line.
"Nantinya kami bisa terima gabah 480 ton per hari, jika dikali 25 hari kerja atau per bulan bisa mencapai 12 ribu ton. Kapasitas ini cukup besar. Kami gunakan mesin pengering dengan kapasitas cukup besar dari Jepang," kata Dewi.
Tidak cuma gabah atau beras, pabrik tersebut ke depan dirancang untuk bisa melakukan pengeringan jagung. Adapun nilai investasi proyek itu cukup fantastis yakni mencapai puluhan miliar rupiah.
"Investasi kami dalam proyek sebesar Rp58 miliar dengan luas lahan 2,5 hektare dan lama pekerjaan diperkirakan 9 bulan pembangunan," ungkap dia.
Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Mochammad Safei Kasno, menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Luwu dan PT Jas Mulia atas kolaborasi menghadirkan pabrik beras tersebut. Kehadiran pabrik beras itu bukan cuma bermanfaat untuk masyarakat Luwu, tetapi juga Tana Luwu alias Luwu Raya.
Selama ini, hasil panen gabah di Luwu Raya harus dibawa ke Sidrap untuk diolah menjadi beras. Butuh waktu tiga sampai lima jam perjalanan. Belum lagi proses pengolahannya. Ia pun lantas menantang Dewi yang selama ini dikenal sebagai pengusaha kelapa sawit untuk membangun pabrik beras.