Mendekati Akhir PSBB III, Kampung Tangguh di Sidoarjo Perketat Akses Warga
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap 3 di Sidoarjo difokuskan di tingkat desa dan RW dengan mendirikan kampung tangguh. Langkah ini diharapkan bisa menekan persebaran virus corona.
Di posko Kampung Tangguh RW I Desa Kalitengah, Kecamatan Tanggulangi misalnya. Warga yang malintas harus melalui protokol kesehatan di check point seperti cuci tangan, disemprot disinfektan hingga diperiksa suhu tubuhnya.
Tidak hanya itu saja, warga RW I juga menyediakan posko kesehatan, ruang isolasi, dapur umum hingga menyediakan satu unit mobil ambulans yang siaga 24 jam.
Menurut Ketua RW I, Desa Kalitengah Achmad Hanafi, pengawasan ketat agar pandemi covid-19 segera terhenti. Orang yang keluar ataupun masuk wilayah dewa harus taat memakai masker. Suhu tubuh tidak boleh melebihi ketentuan.
"Kami juga menyediakan ruang isolasi untuk warga yang saat melintas suhunya tinggi. Mobil ambulans kami sediakan untuk mengantar warga ke puskesmas maupun ke rumah sakit,” terang Hanafi, Sabtu (6/6/2020)
Hanafi menambahkan, dapur umum didirikan selain untuk menunjang konsumsi warga yang berjaga juga untuk warga yang membutuhkan.
Tokoh pemuda desa setempat, Zahlul Yussar yang juga wakil ketua Komisi D DPRD Sidoarjo mengungkapkan, di Desa Kalitengah ada 6 warga yang terpapar covid-19.
“Di antara desa lain di Tanggulangin, Desa Kalitengah paling banyak warga yang positif covid-19. Ada enam orang. Maka itu kami berusaha sangat keras agar tidak ada lagi warga yang terpapar,” harap Zahlul.
Zahlul mengatakan, adanya kampung tangguh ditujukan untuk meningkatkan kekompakan, antusiasme warga dengan tujuan utama yang sama yaitu menghentikan persebaran covid-19.
“Kedisiplinan merupakan penentu keberhasilan PSBB tahap 3 ini. Kami sangat berharap PSBB hanya sampai tahap 3 saja dan selanjutnya masyarakat memasuki tahap baru normal agar kondisi berjalan seperti sebelum ada pandemi dan ekonomi warga kembali bergairah,” jelas atlet berkuda nasional ini.
Di posko Kampung Tangguh RW I Desa Kalitengah, Kecamatan Tanggulangi misalnya. Warga yang malintas harus melalui protokol kesehatan di check point seperti cuci tangan, disemprot disinfektan hingga diperiksa suhu tubuhnya.
Tidak hanya itu saja, warga RW I juga menyediakan posko kesehatan, ruang isolasi, dapur umum hingga menyediakan satu unit mobil ambulans yang siaga 24 jam.
Menurut Ketua RW I, Desa Kalitengah Achmad Hanafi, pengawasan ketat agar pandemi covid-19 segera terhenti. Orang yang keluar ataupun masuk wilayah dewa harus taat memakai masker. Suhu tubuh tidak boleh melebihi ketentuan.
"Kami juga menyediakan ruang isolasi untuk warga yang saat melintas suhunya tinggi. Mobil ambulans kami sediakan untuk mengantar warga ke puskesmas maupun ke rumah sakit,” terang Hanafi, Sabtu (6/6/2020)
Hanafi menambahkan, dapur umum didirikan selain untuk menunjang konsumsi warga yang berjaga juga untuk warga yang membutuhkan.
Tokoh pemuda desa setempat, Zahlul Yussar yang juga wakil ketua Komisi D DPRD Sidoarjo mengungkapkan, di Desa Kalitengah ada 6 warga yang terpapar covid-19.
“Di antara desa lain di Tanggulangin, Desa Kalitengah paling banyak warga yang positif covid-19. Ada enam orang. Maka itu kami berusaha sangat keras agar tidak ada lagi warga yang terpapar,” harap Zahlul.
Zahlul mengatakan, adanya kampung tangguh ditujukan untuk meningkatkan kekompakan, antusiasme warga dengan tujuan utama yang sama yaitu menghentikan persebaran covid-19.
“Kedisiplinan merupakan penentu keberhasilan PSBB tahap 3 ini. Kami sangat berharap PSBB hanya sampai tahap 3 saja dan selanjutnya masyarakat memasuki tahap baru normal agar kondisi berjalan seperti sebelum ada pandemi dan ekonomi warga kembali bergairah,” jelas atlet berkuda nasional ini.
(msd)