18 Provinsi Waspada Bencana Alam, Salah Satunya Sulsel

Senin, 15 November 2021 - 10:14 WIB
loading...
18 Provinsi Waspada Bencana Alam, Salah Satunya Sulsel
Pengengendara melintas di jalan yang digenangi air di Perumnas Antang Blok 10, Makassar, kemarin. Perumahan ini sudah menjadi langganan banjir tahunan saat musim hujan. Foto: SINDOnews/Maman Sukirman
A A A
MAKASSAR - Sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel) diprediksi akan terguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Kondisi ini membuat beberapa daerah mesti mewaspadai potensi bencana alam.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) merilis ada 25 provinsi yang akan terdampak potensi hujan lebat. Potensi itu diprediksi terjadi hingga 16 November nanti. Namun tidak menutup kemungkinan akan terus terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Dari 25 provinsi tersebut, tujuh di antaranya masuk dalam kategori siaga. Yakni Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Sisanya 18 provinsi masuk dalam kategori waspada, termasuk Sulsel.

Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Agus menyampaikan, berdasarkan hasil analisis ada beberapa wilayah di Sulsel yang akan terdampak hujan dengan intensitas lebat. Makanya, potensi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, hingga angin kencang bisa saja terjadi.



Berdasarkan data BMKG Signature, pada 15 November ada 16 kabupaten/kota yang akan mengalami dan terpengaruh intensitas hujan lebat. Yakni di Takalar, Jeneponto, Gowa, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Bone, Maros, Makassar, Soppeng, Luwu, Palopo, Toraja Utara, Pinrang, Tana Toraja, dan Luwu Utara.

“Dalam beberapa waktu ke depan memang ada potensi cuaca di Sulsel masih hujan dengan kategori ringan hingga lebat. Kondisi ini mengingat musim hujan sudah mulai masuk,” kata dia, Minggu (14/11/2021).

Dia menyebut fenomena la nina juga menambah potensi peningkatan curah hujan di Sulsel. Kondisi ini diprediksi akan terjadi terutama di bagian barat. Sehingga, potensi bencana memang menjadi sesuatu yang perlu diwaspadai.

“Karena adanya la nina maka potensi curah hujan juga bisa meningkat. Mungkin bisa sampai pada kondisi curah hujan yang ekstrem. Tapi tidak setiap hari, ada pada beberapa hari,” terangnya.

Sejauh ini, kata dia, dampak la nina di daerah Sulsel masih dalam kategori lemah. Kendati demikian, intensitasnya diprediksi akan meningkat. Puncaknya diperkirakan terjadi pada Desember hingga Februari 2022 mendatang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1377 seconds (0.1#10.140)