Sambut New Normal, Dinas Kesehatan Maros Bagikan Thermogun ke OPD
loading...
A
A
A
MAROS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Maros bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat membagikan alat pengukur suhu tubuh alias thermogun untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Penyerahan ini dilakukan di Tribun Lapangan Pallantikang Maros, Jumat (5/6/2020).
Pembagian thermogun kepada OPD dan kecamatan dilakukan menyusul akan diterapkannya protokol new normal. Selain thermogun, juga diserahkan face shield dan handscoon bagi OPD yang membidangi pelayanan. Segala perlengkapan itu diberikan guna memastikan kesiapan dalam menyambut era new normal.
Bupati Maros, Hatta Rahman, menjelaskan pihaknya telah mengeluarkan surat edaran mengenai penerapan new normal pada 8 Juni mendatang. "Kita akan menerapkan new normal dan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) diwajibkan ke kantor," ujar Hatta, Jumat (5/6/2020).
"Mereka nantinya akan menggunakan absen biometrik dan hampir semua sudah terekam hingga di kecamatan. Absensi biometrik ini sengaja dilakukan untuk menghindari kontak dengan mesin finger yang dikhawatirkan bisa menularkan covid-19," sambung dia.
Lebih lanjut, Hatta menegaskan penerapan new normal harus didudukung dengan penerapan protokol kesehatan. "Kita harus menyiapkan thermogun, jadi semua yang masuk ke kantor harus tes suhu dulu. Kalau suhunya di atas 37,5 celsius tidak boleh masuk kantor," ungkapnya.
Dia juga mengatakan tiap kantor harus menyiapkan tempat cuci tangan dan menggunakan pelindung tangan, terutama bagi yang menyangkut pelayanan. "Bagi seluruh pegawai juga diwajibkan untuk menggunakan masker dan harus jaga jarak," sambungnya.
Menurut dia, pengadaan peralatan kesehatan ini dianggarkan oleh Dinkes Maros. Namun bagi OPD yang masih merasa membutuhkan utamanya pada bagian pelayanan bisa mengajukan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 .
Hatta menjelaskan untuk OPD pelayanan yang kerap berhubungan dengan tamu seperti Dinas Pariwisata harus menggunakan pelindung wajah. "Jadi alat pelindung wajah yang digunakan harus dibedakan saat melayani tamu dengan alat thermogun untuk ASN," jelasnya.
Olehnya itu dia berharap dengan penerapaan protokol kesehatan bisa meminimalisir penyebaran Covid-19 di Maros. "Kita berharap kasus positif bisa segera tuntas. karena saat ini yang menjalani isolasi mandiri tersisa 15 orang dari 22 orang pasien yang dinyatakan positif."
"Jadi dari 68 orang yang dinyatakan positif 44 orang yang sudah dinyatakan sembuh. Sisanya ada 22 orang dan dua orang meninggal dunia. Yang dirawat itu sisa 7 orang selebihnya ada yang menjalani isolasi mandiri dan ada yang di hotel," pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Maros, dr Siti Maryam Haba, mengurai pihaknya membagikan 47 buah Thermo Gun bagi OPD dan Kecamatan. "Jadi 33 buah untuk OPD diluar Dinas Kesehatan dan RSUD Salewangang karena sudah dibagikan sebelumnya," sebutnya.
Untuk anggarannya, kata dia, berkisar Rp100 juta untuk pembelian thermogun, face shield dan handscoon.
Pembagian thermogun kepada OPD dan kecamatan dilakukan menyusul akan diterapkannya protokol new normal. Selain thermogun, juga diserahkan face shield dan handscoon bagi OPD yang membidangi pelayanan. Segala perlengkapan itu diberikan guna memastikan kesiapan dalam menyambut era new normal.
Bupati Maros, Hatta Rahman, menjelaskan pihaknya telah mengeluarkan surat edaran mengenai penerapan new normal pada 8 Juni mendatang. "Kita akan menerapkan new normal dan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) diwajibkan ke kantor," ujar Hatta, Jumat (5/6/2020).
"Mereka nantinya akan menggunakan absen biometrik dan hampir semua sudah terekam hingga di kecamatan. Absensi biometrik ini sengaja dilakukan untuk menghindari kontak dengan mesin finger yang dikhawatirkan bisa menularkan covid-19," sambung dia.
Lebih lanjut, Hatta menegaskan penerapan new normal harus didudukung dengan penerapan protokol kesehatan. "Kita harus menyiapkan thermogun, jadi semua yang masuk ke kantor harus tes suhu dulu. Kalau suhunya di atas 37,5 celsius tidak boleh masuk kantor," ungkapnya.
Dia juga mengatakan tiap kantor harus menyiapkan tempat cuci tangan dan menggunakan pelindung tangan, terutama bagi yang menyangkut pelayanan. "Bagi seluruh pegawai juga diwajibkan untuk menggunakan masker dan harus jaga jarak," sambungnya.
Menurut dia, pengadaan peralatan kesehatan ini dianggarkan oleh Dinkes Maros. Namun bagi OPD yang masih merasa membutuhkan utamanya pada bagian pelayanan bisa mengajukan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 .
Hatta menjelaskan untuk OPD pelayanan yang kerap berhubungan dengan tamu seperti Dinas Pariwisata harus menggunakan pelindung wajah. "Jadi alat pelindung wajah yang digunakan harus dibedakan saat melayani tamu dengan alat thermogun untuk ASN," jelasnya.
Olehnya itu dia berharap dengan penerapaan protokol kesehatan bisa meminimalisir penyebaran Covid-19 di Maros. "Kita berharap kasus positif bisa segera tuntas. karena saat ini yang menjalani isolasi mandiri tersisa 15 orang dari 22 orang pasien yang dinyatakan positif."
"Jadi dari 68 orang yang dinyatakan positif 44 orang yang sudah dinyatakan sembuh. Sisanya ada 22 orang dan dua orang meninggal dunia. Yang dirawat itu sisa 7 orang selebihnya ada yang menjalani isolasi mandiri dan ada yang di hotel," pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Maros, dr Siti Maryam Haba, mengurai pihaknya membagikan 47 buah Thermo Gun bagi OPD dan Kecamatan. "Jadi 33 buah untuk OPD diluar Dinas Kesehatan dan RSUD Salewangang karena sudah dibagikan sebelumnya," sebutnya.
Untuk anggarannya, kata dia, berkisar Rp100 juta untuk pembelian thermogun, face shield dan handscoon.
(tri)