Nurdin Bersyukur Bisa Salat Jumat Perdana dengan Protokol Kesehatan Ketat

Jum'at, 05 Juni 2020 - 14:40 WIB
loading...
Nurdin Bersyukur Bisa Salat Jumat Perdana dengan Protokol Kesehatan Ketat
Suasana salat Jumat perdana di masjid Al Markaz Al Islami. Foto: Sindonews/Maman Sukirman
A A A
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulsel , sudah membolehkan rumah ibadah melakukan aktivitas, termasuk masjid untuk melakukan salat jamaah dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Bahkan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) , Nurdin Abdullah , mengaku sangat bersyukur karena sudah bisa Salat Jumat berjamaah di masjid, meski harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Saya hari ini sangat bersyukur aktivitas beribadah sudah dimulai. Sebagai umat Islam, umat yang beragama, tidak ada yang terjadi tanpa kehendak Allah. Oleh karena itu, dengan aktif kembali melakukan ibadah di masjid, tentu doa kita mudah-mudahan diijabah oleh Allah SWT supaya bisa mengangkat virus ini dari muka bumi Indonesia bahkan dunia," ungkap Nurdin Abdullah usia Salat Jumat berjamaah, di Masjid Al-Markaz, Jumat, (5/06/2020).



Ia juga menyampaikan rasa syukur karena kurva angka reproduksi (Rt) di Sulsel cenderung menurun.

"Sekali lagi saya hari ini bisa kembali ikut Salat Jumat berjamaah di Masjid Al-Markaz ini. Insyaallah kurva kita sudah mulai menurun, curva kita terus melandai dan kami sangat bersyukur," ujarnya.

Menurut dia, selama Bulan Suci Ramadhan sudah dilewati tanpa salat tarawih berjamaah di masjid. Dirinya mengaku sangat bersedih karena menjalankan ibadah puasa dengan serba terbatas dan mengikuti protokol kesehatan.

"Masuk di Bulan Suci Ramadhan kemarin kita tentu sangat bersedih sekali, tidak bisa melakukan Salat tarawih bersama-sama. Saya kira ini bukan suatu hal yang mudah, tetapi ini betul-betul bencana nasional non alam, yang tentu kita harus menyelamatkan jiwa kita semua dari COVID-19 ini, yang kita ketahui virus ini cukup berbahaya," urainya.

Ia menjelaskan, kenapa COVID-19 ini dianggap berbahaya, karena vaksinnya belum ditemukan. Kita belum menemukan obatnya, sehingga kita diminta untuk menjalankan aktivitas kita dengan melindungi diri.

"Saya kira anjuran pemerintah sesuai protokoler WHO menggunakan masker, karena masker ini penting. Karena penularan melalui mulut, hidung dan mata. Sumbernya dari droplet orang bersin dan batuk. Nah kalau kita tidak melindungi diri, itu paling mudah terjangkit," pungkasnya.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2633 seconds (0.1#10.140)