Bupati Luwu Utara Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana

Rabu, 27 Oktober 2021 - 19:51 WIB
loading...
Bupati Luwu Utara Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, memimpin Apel Konsolidasi TNI, Polri, dan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dalam rangka Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam, di Mapolres Luwu Utara, Rabu (27/10/2021). Foto: Istimewa
A A A
LUWU UTARA - Bupati Luwu Utara , Indah Putri Indriani, memimpin Apel Konsolidasi TNI, Polri, dan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dalam rangka Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam, di Mapolres Luwu Utara, Rabu (27/10/2021). Peserta apel terdiri dari unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD, PMI, TRC, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan, butuh kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi terjadinya bencana yang disebabkan faktor alam dan non alam.



“Bencana bisa terjadi kapan dan di mana saja, tidak mengenal ruang dan waktu. Untuk itu, dalam menghadapi kejadian yang tak bisa diprediksi ini, diperlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, sehingga bisa meminimalkan terjadinya korban jiwa,” jelas Indah.

Dijelaskan Indah, untuk menghadapi kerawanan dan potensi bencana di daerah rawan bencana, dibutuhkan kesiapsiagaan, tak hanya dari pemerintah dan unsur terkait lainnya, tetapi juga kewaspadaan secara menyeluruh dari masyarakat.

“Salah satu yang bisa dilakukan adalah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana), yaitu desa yang memiliki kemampuan secara mandiri untuk beradaptasi menghadapi potensi ancaman bencana, dan memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana tersebut,” jelas Indah.

Tak kalah pentingnya, kata dia, semua informasi dari BMKG harus dimaknai dengan bersatu padu melakukan upaya kesiapsiagaan, baik pemerintah, masyarakat, TNI, Polisi, maupun dunia usaha dan akademisi. Pada kesempatan itu pula, Bupati Luwu Utara dua periode ini mengimbau masyarakat untuk selalu mengupdate informasi cuaca ekstrim, khusunya di wilayah Luwu Utara. “Semuanya harus meningkatkan kesiapsiagaan di setiap lini kehidupan,” tegas Indah.

Ia menyebutkan, ada beberapa hal yang harus diwaspadai oleh masyarakat, di antaranya adalah situasi pandemi COVID-19 yang sampai hari ini masih saja ada kasus terkonfirmasi positif, adanya data 157 desa/kelurahan yang rawan bencana serta adanya informasi kemungkinan datangnya La Nina yang bisa menyebabkan penurunan suhu di beberapa titik, memperbesar kemungkinan curah hujan dan angin kencang yang berdampak terjadinya bencana hidrometeorologi, tanah longsor serta pohon tumbang.



“Sehebat apapun teknologi buatan manusia, tak akan mampu melawan alam. Mitigasi melalui vegetasi adalah jawaban dalam menghadapi bencana. Juga menanam pohon di kawasan rawan banjir dan longsor menjadi kewajiban mutlak yang harus kita lakukan,” imbuh Indah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2771 seconds (0.1#10.140)