Sempat Tutup Akibat COVID-19, PTPN XII Operasikan Kembali Objek Wisata Agro
loading...
A
A
A
ALI MASDUKI - Setelah sempat menutup sejumlah objek wisata agro akibat merebaknya pandemi COVID-19 sejak awal 2020, PT Perkebunan Nusantara XII kini membuka kembali objek wisata. Sejumlah tempat wisata di beberapa kabupaten di Jawa Timur yang dikelola oleh BUMN tersebut secara bertahap sudah bisa dikunjungi oleh wisatawan sejak sebulan lalu.
Sedikitnya terdapat 15 lokasi wisata agro yang dikelola PTPN XII, diantaranya enam objek telah menjadi ikon dan diprioritaskan pengembangannya meliputi objek wisata Agro Wonosari di Kabupaten Malang, Doesoen Kakao di Kabupaten Banyuwangi, Kafe & Rest Area Gunung Gumitir Jember, Kalisat Jampit & Blawan Bondowoso, Kebun Teh Rengganis Jember, serta Pantai Kampe di Situbondo.
Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan PTPN XII, Winarto, optimistis objek-objek wisata agro bakal dipadati pengunjung seiring tren wisatawan yang sangat meminati keindahan alam (back to nature). Sementara objek-objek wisata yang dikelola PTPN XII rata-rata berupa kebun berhawa sejuk dengan panorama indah.
Menurut dia, saat ini seluruh objek wisata agro PTPN XII siap dibuka kembali bagi masyarakat umum, menyusul telah meredanya serangan virus korona yang ditandai membaiknya kondisi wilayah (level 1) di daerah-daerah di Jatim.
“Tentunya pengoperasian kembali objek wisata agro yang kami kelola tetap mengacu terhadap anjuran pemerintah yakni menerapkan protokol kesehatan, maka kami memperbanyak fasilitas cuci tangan di beberapa titik. Sarana prasarana pun dibenahi dan dibersihkan,” ujarnya.
Winarto menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat terkait pembukaan objek wisata agro yang aman, dimana kapasitas pengunjung dibatasi, pengecekan suhu tubuh pengunjung, dan ke depan akan disosialisasikan aplikasi Peduli Lindungi. “Intinya, persyaratan yang diberlakukan terhadap pengunjung tidak rumit, agar mereka merasa nyaman dan aman dalam berwisata,” tuturnya.
Keseluruhan objek wisata agro yang dikelola PTPN XII berada di lingkungan kebun, yang dikembangkan sebagai bentuk optimalisasi aset tanpa mengganggu kegiatan budidaya tanaman yang diusahakan kebun setempat terdiri dari kopi, karet, teh, kakao. Pengunjung bisa berkeliling kebun dan membawa oleh-oleh berupa produk olahan dari masing-masing kebun.
Winarto menjelaskan, setiap objek wisata agro di lingkungan PTPN XII telah dilengkapi cottage dan home stay, kendaraan bermotor maupun sepeda untuk keliling kebun, menu masakan khas daerah dengan melibatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM), camping ground, kolam air panas, spot selfie/swafoto, dan wahana lainnya lagi.
“Selama ini pengunjung objek wisata agro sangat bervariasi mulai anak-anak muda, pelajar, keluarga, komunitas, lembaga/instansi, karena obyek-obyek yang berada di lingkungan kebun telah dikenal mengingat pengoperasiannya sudah cukup lama. Selain berwisata, keperluan mereka juga mengadakan pelatihan, meeting, out bond, camping,” ungkap Winarto.
Rombongan wisatawan mancanegara (wisman), terutama asal Eropa, sebelum berlangsungnya pandemi COVID-19 juga banyak berdatangan ke objek Kalisat Jampit & Blawan dan menginap semalam di kebun tersebut yang memiliki bangunan kuno peninggalan Belanda berupa Guest House Anno 1923 dan Rumah Belanda Anno 1918.
Para wisman umumnya mendaki puncak Gunung Ijen untuk melihat blue fire pada dinihari, kemudian melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta. PTPN XII sejauh ini menjalin kerja sama dengan biro perjalanan guna memperluas dan meningkatkan jumlah pengunjung, juga berpromosi melalui website dan media sosial serta media massa.
Sedikitnya terdapat 15 lokasi wisata agro yang dikelola PTPN XII, diantaranya enam objek telah menjadi ikon dan diprioritaskan pengembangannya meliputi objek wisata Agro Wonosari di Kabupaten Malang, Doesoen Kakao di Kabupaten Banyuwangi, Kafe & Rest Area Gunung Gumitir Jember, Kalisat Jampit & Blawan Bondowoso, Kebun Teh Rengganis Jember, serta Pantai Kampe di Situbondo.
Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan PTPN XII, Winarto, optimistis objek-objek wisata agro bakal dipadati pengunjung seiring tren wisatawan yang sangat meminati keindahan alam (back to nature). Sementara objek-objek wisata yang dikelola PTPN XII rata-rata berupa kebun berhawa sejuk dengan panorama indah.
Menurut dia, saat ini seluruh objek wisata agro PTPN XII siap dibuka kembali bagi masyarakat umum, menyusul telah meredanya serangan virus korona yang ditandai membaiknya kondisi wilayah (level 1) di daerah-daerah di Jatim.
“Tentunya pengoperasian kembali objek wisata agro yang kami kelola tetap mengacu terhadap anjuran pemerintah yakni menerapkan protokol kesehatan, maka kami memperbanyak fasilitas cuci tangan di beberapa titik. Sarana prasarana pun dibenahi dan dibersihkan,” ujarnya.
Winarto menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat terkait pembukaan objek wisata agro yang aman, dimana kapasitas pengunjung dibatasi, pengecekan suhu tubuh pengunjung, dan ke depan akan disosialisasikan aplikasi Peduli Lindungi. “Intinya, persyaratan yang diberlakukan terhadap pengunjung tidak rumit, agar mereka merasa nyaman dan aman dalam berwisata,” tuturnya.
Keseluruhan objek wisata agro yang dikelola PTPN XII berada di lingkungan kebun, yang dikembangkan sebagai bentuk optimalisasi aset tanpa mengganggu kegiatan budidaya tanaman yang diusahakan kebun setempat terdiri dari kopi, karet, teh, kakao. Pengunjung bisa berkeliling kebun dan membawa oleh-oleh berupa produk olahan dari masing-masing kebun.
Winarto menjelaskan, setiap objek wisata agro di lingkungan PTPN XII telah dilengkapi cottage dan home stay, kendaraan bermotor maupun sepeda untuk keliling kebun, menu masakan khas daerah dengan melibatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM), camping ground, kolam air panas, spot selfie/swafoto, dan wahana lainnya lagi.
“Selama ini pengunjung objek wisata agro sangat bervariasi mulai anak-anak muda, pelajar, keluarga, komunitas, lembaga/instansi, karena obyek-obyek yang berada di lingkungan kebun telah dikenal mengingat pengoperasiannya sudah cukup lama. Selain berwisata, keperluan mereka juga mengadakan pelatihan, meeting, out bond, camping,” ungkap Winarto.
Rombongan wisatawan mancanegara (wisman), terutama asal Eropa, sebelum berlangsungnya pandemi COVID-19 juga banyak berdatangan ke objek Kalisat Jampit & Blawan dan menginap semalam di kebun tersebut yang memiliki bangunan kuno peninggalan Belanda berupa Guest House Anno 1923 dan Rumah Belanda Anno 1918.
Para wisman umumnya mendaki puncak Gunung Ijen untuk melihat blue fire pada dinihari, kemudian melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta. PTPN XII sejauh ini menjalin kerja sama dengan biro perjalanan guna memperluas dan meningkatkan jumlah pengunjung, juga berpromosi melalui website dan media sosial serta media massa.
(don)