Tak Hadir saat Jadwal SKD, 305 Peserta CPNS di Kota Cimahi Gugur

Selasa, 19 Oktober 2021 - 00:17 WIB
loading...
Tak Hadir saat Jadwal SKD, 305 Peserta CPNS di Kota Cimahi Gugur
Sebanyak 305 peserta tes CPNS Kota Cimahi tidak hadir saat jadwal Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Bale Santika Universitas Padjadjaran (Unpad) Kampus Jatinangor. Dok/SINDOnews
A A A
CIMAHI - Sebanyak 305 peserta tes CPNS Kota Cimahi tidak hadir saat jadwal Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Bale Santika Universitas Padjadjaran (Unpad) Kampus Jatinangor.

Akibat ketidakhadiran saat pelaksanaan tes tersebut, maka mereka dianggap gugur karena tidak ada tes susulan pengganti. Sehingga otomatis mereka tidak bisa mengikuti seleksi berikutnya, yakni Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

"Pelaksanaan SKD di Unpad berlangsung selama tiga hari, peserta yang hadir totalnya sebanyak 1.911 orang, yang tidak hadir 305 orang," sebut Kasubid Pengadaan dan Mutasi, Badan Pengelola Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Daerah, Kota Cimahi, Muhammad Thaufik Kurnia, Senin (18/10/2021).

Dia merinci, berdasarkan data dari Badan Pengelola Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Daerah (BPKSDMD) Kota Cimahi, peserta yang tidak hadir di hari pertama sebanyak 170, hari kedua 97, dan hari terakhir ada 101 yang tidak hadir. Seharusnya peserta CPNS Kota Cimahi yang ikut SKD di Unpad Jatinangor sebanyak 2.216 orang.

Pihaknya tidak mengetahui apa yang menjadi alasan ketidakhadiran para peserta dalam tes SKD CPNS. Namun kejadian banyaknya peserta tidak hadir saat jadwal SKD, tidak hanya terjadi di Kota Cimahi tapi juga di sejumlah daerah lainnya. Namun diduga ketidakhadiran peserta karena ada tambahan persyaratan administrasi yang harus dipenuhi. Baca: 51 Wanita Pejudi Online Ditangkap, Omzetnya Rp20 Juta Per Hari.

"Bisa jadi karena itu (syarat tambahan). Seperti formulir deklarasi sehat, hasil pemeriksaan swab/antigen, dan sertifikat vaksin minimal vaksin 1, penggantinya surat keterangan dokter bagi yang komorbid atau ibu hamil," sebutnya.

Disinggung apakah ketidakhadiran para peserta karena ada yang terinfeksi COVID-19, Thaufik juga tidak dapat memastikannya. Sebab saat ujian berlangsung tidak ada yang kena COVID-19 karena protokol kesehatan sangat ketat diterapkan di lokasi ujian dari mulai peserta datang hingga pulang. Baca Juga: Mayat Wanita dalam Karung Ternyata Dibunuh Suami Sendiri karena Tak Mau Buatkan Kopi.

"Ya kalau ada laporan saat jadwal ujian berjalan peserta terkonfirmasi positif COVID-19, maka akan kita usulkan untuk ujian susulan," pungkasnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1960 seconds (0.1#10.140)