Siswa SD Dianiaya di Sekolah hingga Koma, Bupati Musi Rawas Janji Bantu Biaya RS Korban
loading...
A
A
A
MUSI RAWAS - Bupati Musi Rawas, Ratna Mahmud langsung merespons insiden yang dialami AKS (12), siswa SD yang dianiaya teman-teman sekolahnya hingga koma .
Bupati Ratna mengaku, baru mengetahui ada insiden penganiayaan di sekolah dasar tersebut. “Baru tadi pagi, Kamis (14/10/2021), mendapat kabar ada anak SD yang mengalami koma karena mengalami penganiayaan di sekolah,” katanya.
Bupati juga mengaku, sudah memanggil pihak terkait, Kadisdik dan dari Polres Musi Rawas guna menanyakan kronologi kejadian itu.
“Iya kejadian itu aku baru dengar karena aku baru sampe malam tadi dari Palembang, nanti kita akan cek ke dinas pendidikan dan kita juga akan tanyakan ke pihak aparat, dan terkait biaya akan kita bantu,” ungkapnya.
Sementara terkait biaya rumah sakit yang dibutuhkan, bupati juga berjanji akan membantu biaya rumah sakit korban, yang menjadi kendala akan dikoordinasikan dengan pihak Rumah Sakit Sobirin untuk langkah selanjutnya.
“Pokoknya untuk biayanya, akan kita bantu dan saya akan sampaikan kepada dokter di Sobirin untuk ditangani secara maksimal,” tegasnya.
Kabar tersebut disambut gembira keluarga korban, karena sebelumnya, pihak keluarga berharap agar anaknya segera bisa diberangkatkan ke Palembang untuk menjalani operasi, namun terkendala biaya yang begitu besar.
Ibu korban Novita Wati (41) mengatakan, dia dan keluarga saat ini hanya bisa menunggu kabar baik untuk anaknya agar bisa dioperasi di RS Palembang.
Hingga hari ini, belum bisa berangkat karena terkendala biaya yang sangat besar untuk operasi anaknya.
“Biaya operasi anak aku besak nian mba, sampe Rp100 juta dan duit darimano aku, sedangkan penghasilan aku cuman motong parah,” tutur ibu korban Novita.
Kapolres Musi Rawas AKBP Efrannedy menjelaskan bahwa pihaknya sudah mendapat informasi terkait adanya anak sekolah dasar yang koma lantaran dianiaya oleh rekan-rekan sekolahnya.
“Informasi sudah kami terima dari pihak Polsek yang selanjutnya ditindaklanjuti langsung oleh unit PPA Polres Musi Rawas,” katanya.
Saat ini, polisi masih fokus untuk kesembuhan korban dan menyayangkan insiden tersebut yang terjadi di sekolah. “Yang terpenting sekarang ini kita lebih mengutamakan untuk kesembuhan dan kesehatan anak tersebut,” ungkap dia.
Namun demikian, pihaknya menegaskan hukum tetap harus ditegakkan. “Terkait hukum tetap harus ditegakkan, tapi sesuai dengan SOP penanganan pada anak,” tandasnya.
Bupati Ratna mengaku, baru mengetahui ada insiden penganiayaan di sekolah dasar tersebut. “Baru tadi pagi, Kamis (14/10/2021), mendapat kabar ada anak SD yang mengalami koma karena mengalami penganiayaan di sekolah,” katanya.
Baca Juga
Bupati juga mengaku, sudah memanggil pihak terkait, Kadisdik dan dari Polres Musi Rawas guna menanyakan kronologi kejadian itu.
“Iya kejadian itu aku baru dengar karena aku baru sampe malam tadi dari Palembang, nanti kita akan cek ke dinas pendidikan dan kita juga akan tanyakan ke pihak aparat, dan terkait biaya akan kita bantu,” ungkapnya.
Sementara terkait biaya rumah sakit yang dibutuhkan, bupati juga berjanji akan membantu biaya rumah sakit korban, yang menjadi kendala akan dikoordinasikan dengan pihak Rumah Sakit Sobirin untuk langkah selanjutnya.
“Pokoknya untuk biayanya, akan kita bantu dan saya akan sampaikan kepada dokter di Sobirin untuk ditangani secara maksimal,” tegasnya.
Kabar tersebut disambut gembira keluarga korban, karena sebelumnya, pihak keluarga berharap agar anaknya segera bisa diberangkatkan ke Palembang untuk menjalani operasi, namun terkendala biaya yang begitu besar.
Ibu korban Novita Wati (41) mengatakan, dia dan keluarga saat ini hanya bisa menunggu kabar baik untuk anaknya agar bisa dioperasi di RS Palembang.
Hingga hari ini, belum bisa berangkat karena terkendala biaya yang sangat besar untuk operasi anaknya.
“Biaya operasi anak aku besak nian mba, sampe Rp100 juta dan duit darimano aku, sedangkan penghasilan aku cuman motong parah,” tutur ibu korban Novita.
Kapolres Musi Rawas AKBP Efrannedy menjelaskan bahwa pihaknya sudah mendapat informasi terkait adanya anak sekolah dasar yang koma lantaran dianiaya oleh rekan-rekan sekolahnya.
“Informasi sudah kami terima dari pihak Polsek yang selanjutnya ditindaklanjuti langsung oleh unit PPA Polres Musi Rawas,” katanya.
Saat ini, polisi masih fokus untuk kesembuhan korban dan menyayangkan insiden tersebut yang terjadi di sekolah. “Yang terpenting sekarang ini kita lebih mengutamakan untuk kesembuhan dan kesehatan anak tersebut,” ungkap dia.
Namun demikian, pihaknya menegaskan hukum tetap harus ditegakkan. “Terkait hukum tetap harus ditegakkan, tapi sesuai dengan SOP penanganan pada anak,” tandasnya.
(nic)