Dedie Minta RSUD Kota Bogor Hentikan Layanan Rawat Inap dan Non-COVID-19

Rabu, 22 April 2020 - 08:41 WIB
loading...
Dedie Minta RSUD Kota...
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meminta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menghentikan pelayanan rawat inap dan non-COVID-19. SINDOnews/Haryudi
A A A
BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meminta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menghentikan pelayanan rawat inap dan non-COVID-19. Permintaan tersebut disampaikan setelah diketahui ada 51 tenaga medis RSUD Kota Bogor ikut terpapar virus Corona, setelah dilakukan rapid test.

“Saya sedang koordinasikan untuk menghentikan layanan rawat inap dan non COVID-19 agar ketersediaan petugas medis (RSUD Kota Bogor) mencukupi," kata Dedie saat dikonfirmasi, Rabu (22/4/2020).

Dedie menyebutkan, 51 tenaga medis RSUD Kota Bogor yang terpapar virus Corona itu bertugas di luar pelayanan COVID-19. Kondisi ini menunjukkan bahwa persebaran virus Corona sangat cepat dan sulit dideteksi secara dini.

"Dari analisa tim, kalau hasil swab test nanti positif, analisa paparan bisa terjadi saat melayani pasien-pasien yang OTG (orang tanpa gejala) dirawat jalan, kamar operasi, atau dari luar, ketika pulang," imbuhnya.

Apalagi, kata Dedie, seluruh kecamatan di Kota Bogor sudah dinyatakan zona merah COVID-19. Bahkan hingga Selasa (21/4/2020) kasus pasien positif yang berjumlah 66 orang sudah tersebar di 34 dari 68 kelurahan.

"Jadi banyak Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan OTG, makanya kenapa PSBB sangat penting dilakukan. Di sini perlu kedisiplinan masyarakat," tegasnya. (Baca juga; 51 Tenaga Kesehatan Positif COVID-19, RSUD Kota Bogor Perketat Penanganan Pasien )
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2071 seconds (0.1#10.140)