Kebakaran Hebat Landa Bima, 63 Rumah Ludes Rata Tanah
loading...
A
A
A
BIMA - Kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Kota Bima , Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu sore (10/10/2021). Akibatnya, 63 rumah rata dengan tanah. Kebakaran diduga akibat ledakan kompor gas.
Kebakaran terjadi tepat di pemukiman padat penduduk Desa Naru Barat, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, NTB.
Saat kejadian, warga panik berhamburan keluar rumah, korban dibantu warga sekitar berusaha memadamkan api yang sudah berkobar dengan alat seadanya.
Api yang diduga bersumber dari ledakan tabung gas dari salah satu rumah warga, seketika melahap 63 rumah yang berdekatan. Tercatat puluhan rumah beserta seluruh isinya rata dengan tanah.
Begitu juga dengan hasil pertanian yang baru saja dipanen, seperti bawang berikut uang dari hasil penjualannya juga ikut dilahap si jago merah.
Menurut warga setempat, datangnya angin kencang membuat warga kesulitan untuk memadamkan kobaran api yang begitu dahsyat.
Api baru bisa dipadamkan setelah tiga jam lamanya, warga pun pasrah lantaran kurangnya ketersediaan mobil pemadam kebakaran.
“Akibat kejadian kebakaran ini, kerugian ditaksir hingga mencapai belasan miliaran rupiah,” kata Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri.
Menurut dia, pihaknya telah menetapkan tanggap darurat dan mendirikan tenda untuk para korban, serta menyerahkan bantuan bahan pokok demi meringankan beban warga yang tertimpa musibah.
Pasca kejadian tersebut, sebagian besar korban kini menetap di tenda darurat yang dibangun di lokasi kebarakan, sementara sebagian lainnya mengungsi ke rumah keluarga dan tetangga.
Kebakaran terjadi tepat di pemukiman padat penduduk Desa Naru Barat, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, NTB.
Saat kejadian, warga panik berhamburan keluar rumah, korban dibantu warga sekitar berusaha memadamkan api yang sudah berkobar dengan alat seadanya.
Api yang diduga bersumber dari ledakan tabung gas dari salah satu rumah warga, seketika melahap 63 rumah yang berdekatan. Tercatat puluhan rumah beserta seluruh isinya rata dengan tanah.
Begitu juga dengan hasil pertanian yang baru saja dipanen, seperti bawang berikut uang dari hasil penjualannya juga ikut dilahap si jago merah.
Menurut warga setempat, datangnya angin kencang membuat warga kesulitan untuk memadamkan kobaran api yang begitu dahsyat.
Api baru bisa dipadamkan setelah tiga jam lamanya, warga pun pasrah lantaran kurangnya ketersediaan mobil pemadam kebakaran.
“Akibat kejadian kebakaran ini, kerugian ditaksir hingga mencapai belasan miliaran rupiah,” kata Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri.
Menurut dia, pihaknya telah menetapkan tanggap darurat dan mendirikan tenda untuk para korban, serta menyerahkan bantuan bahan pokok demi meringankan beban warga yang tertimpa musibah.
Pasca kejadian tersebut, sebagian besar korban kini menetap di tenda darurat yang dibangun di lokasi kebarakan, sementara sebagian lainnya mengungsi ke rumah keluarga dan tetangga.
(nic)