Angka Kasus Positif COVID-19 di Kabupaten Majalengka Tambah 1 Orang
loading...
A
A
A
Angka orang terkonfirmasi positif COVID 19 di Kabupaten Majalengka kembali bertambah 1 orang. Warga terkonfirmasi positif itu berjenis kelamin laki-laki berusia 52 tahun dan berprofesi sebagai Sopir Bis jurusan Rajagaluh-Cirebon-Jakarta.
Jubir percepatan penanganan COVID 19 Kabupaten Majalengka Alimudin mengatakan, terungkapnya kasus tersebut berawal saat sang sopir memeriksakan diri di RS Mitra Plumbon pada 21 Mei lalu. (BACA JUGA: Update Corona Jabar, Tambah 34 Kasus, Pasien Sembuh dan Meninggal Nihil )
Pemeriksaan tersebut dilakukan sang sopir untuk memenuhi persyaratan agar bisa mengoperasikan bus ke Jakarta. Namun, dari rapid test yang dilakukan pada 21 Mei tersebut, hasilnya menunjukan reaktif.
Dengan hasil itu, sang sopir kemudian melakukan isolasi mandiri selama 10 hari di rumah. "Nah, pada rapid test kedua tanggal 30 Mei (Sabtu), hasilnya juga kembali reaktif," kata Alimudin. (BACA JUGA: Pasien COVID-19 Tersebar di 267 Desa/Kelurahan, Jabar Terapkan Penanganan Mikro )
Mengetahui hasil itu, ujar dia, tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Majalengka berinisiatif melakukan pemeriksaan menggunakan swab atau tes polymerase chain reaction (PCR) bekerjasama dengan Laboratorim COVID 19 Fakultas Kedokteran Universitas Gunung Djati Cirebon.
"Tadi sore baru keluar, hasil pemeriksaan dianogsis COVID-19, yang bersangkutan (sang sopir bus) terkonfirmasi positif (terinfeksi virus Corona)," ujar dia. (BACA JUGA: Kabupaten Sumedang Terapkan New Normal, Polisi Siapkan 25 Pos Pemantauan )
Setelah hasil PCR keluar, tutur Ali, sang sopir bus langsung diisolasi ke RSUD Majalengka. "Keluarganya besok kami langsung periksa melalui PCR, tidak lagi rapid test. Ada sekitar 5 orang yang akan periksa, di antaranya istri, anak, saudara dan yang pernah kontak langsung dengan pasien positif tersebut," tutur Ali.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan RSUD Majalengka dr Erni Hareni mengungkapkan, kondisi sopir bus yang positif Corona, saat ini cukup baik.
"Kondisi pasien hingga saat ini relatif baik. Besok kami akan lalukan PCR kedua,bersama pasien dalam pengawasan (PDP) lain untuk pengambilan spesimen di laboratorium PCR," kata Erni.
Jubir percepatan penanganan COVID 19 Kabupaten Majalengka Alimudin mengatakan, terungkapnya kasus tersebut berawal saat sang sopir memeriksakan diri di RS Mitra Plumbon pada 21 Mei lalu. (BACA JUGA: Update Corona Jabar, Tambah 34 Kasus, Pasien Sembuh dan Meninggal Nihil )
Pemeriksaan tersebut dilakukan sang sopir untuk memenuhi persyaratan agar bisa mengoperasikan bus ke Jakarta. Namun, dari rapid test yang dilakukan pada 21 Mei tersebut, hasilnya menunjukan reaktif.
Dengan hasil itu, sang sopir kemudian melakukan isolasi mandiri selama 10 hari di rumah. "Nah, pada rapid test kedua tanggal 30 Mei (Sabtu), hasilnya juga kembali reaktif," kata Alimudin. (BACA JUGA: Pasien COVID-19 Tersebar di 267 Desa/Kelurahan, Jabar Terapkan Penanganan Mikro )
Mengetahui hasil itu, ujar dia, tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Majalengka berinisiatif melakukan pemeriksaan menggunakan swab atau tes polymerase chain reaction (PCR) bekerjasama dengan Laboratorim COVID 19 Fakultas Kedokteran Universitas Gunung Djati Cirebon.
"Tadi sore baru keluar, hasil pemeriksaan dianogsis COVID-19, yang bersangkutan (sang sopir bus) terkonfirmasi positif (terinfeksi virus Corona)," ujar dia. (BACA JUGA: Kabupaten Sumedang Terapkan New Normal, Polisi Siapkan 25 Pos Pemantauan )
Setelah hasil PCR keluar, tutur Ali, sang sopir bus langsung diisolasi ke RSUD Majalengka. "Keluarganya besok kami langsung periksa melalui PCR, tidak lagi rapid test. Ada sekitar 5 orang yang akan periksa, di antaranya istri, anak, saudara dan yang pernah kontak langsung dengan pasien positif tersebut," tutur Ali.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan RSUD Majalengka dr Erni Hareni mengungkapkan, kondisi sopir bus yang positif Corona, saat ini cukup baik.
"Kondisi pasien hingga saat ini relatif baik. Besok kami akan lalukan PCR kedua,bersama pasien dalam pengawasan (PDP) lain untuk pengambilan spesimen di laboratorium PCR," kata Erni.
(awd)