LBH Bulan Bintang Akan Beri Bantuan Hukum kepada Anggota Legislator DPRD Morowali
loading...
A
A
A
Pihaknya meluruskan awal pembicaraan dirinya dengan Kadis DPKPP Syukri. Pertama, kata Aminudin, adapun yang disampaikan Syukri dalam pemberitaan itu ada dua orang yang datang menghadap Kadis Syukri, kemudian melakukan pengancaman serta marah-marah dan membentak Syukri.
Aminudin menegaskan bahwa dua orang tersebut bukan suruhan dirinya. “Dua orang itu datang bertemu Kadis bukan suruhan saya untuk melakukan pengancaman atau marah-marah. Tapi diarahkan menghadap Kadis untuk bertanya langsung masalah pekerjaan jalan lingkungan yang sedang mereka urus,” jelasnya.
Ketua DPC PBB Morowali itu menambahkan, sebelum dua orang itu bertemu Kadis, pada 13 September 2021, sore hari, Kadis lewat via telepon kepada Aminudin menyampaikan agar memerintahkan anggotanya untuk datang ke kantornya.
“Pak Kadis Syukri menelpon saya meminta dua orang itu besok pagi jam 8 datang menemuinya di kantornya, saat itu Kadis bilang suruh anggotanya membawa dokumen perusahaan agar saya buatkan kontraknya,” tutur Aminudin.
Saat bicara bersama Kadis via telepon itu, handphone Aminudin dispeaker biar jelas terdengar penyampaian Kadis oleh dua orang yang datang dirumah Aminudin.
“Saya speaker HP saat saat bicara dengan Pak Kadis agar orang yang datangi saya itu, yakni bapak Sadli dan Dolly, dari Desa Bente bisa dengar langsung dan percaya,” bebernya.
Kemudian keesokan harinya pada 14 September, tepatnya sore hari, tiba-tiba datang lagi Pak Dolly menemui Aminudin dirumahnya.
“Saat itu Pak Dolly bicara pada saya dengan nada tinggi penuh emosi, yang intinya nggak baguslah kalimatnya saat dia bicara ke saya, seakan-akan dia curigai saya ada main sama Kadis, sehingga dia merasa dipimpong, mutar balik dia,” ungkapnya.
Tuduhan Dolly ke Amiduin itu membuat Aminudin tidak nyaman. “Kata-kata Pak Dolly itu membuat saya tidak nyaman, bahkan Pak Dolly bilang ke saya, kalau dia sudah 6 kali ketemu Kadis, tapi selalu ucapannya hanya begini terus, menunggu petunjuk bupati,” ucap AM menirukan apa yang dibilang Doly.
Maka saat itu, spontan Aminudin di depan Pak Dolly langsung menelefon Kadis dengan HP yang dispeaker. Baca: Pengungsi Korban Kekerasan KKB di Kiwirok Jalani Pemulihan Piskologis di Oksibil.
Aminudin menegaskan bahwa dua orang tersebut bukan suruhan dirinya. “Dua orang itu datang bertemu Kadis bukan suruhan saya untuk melakukan pengancaman atau marah-marah. Tapi diarahkan menghadap Kadis untuk bertanya langsung masalah pekerjaan jalan lingkungan yang sedang mereka urus,” jelasnya.
Ketua DPC PBB Morowali itu menambahkan, sebelum dua orang itu bertemu Kadis, pada 13 September 2021, sore hari, Kadis lewat via telepon kepada Aminudin menyampaikan agar memerintahkan anggotanya untuk datang ke kantornya.
“Pak Kadis Syukri menelpon saya meminta dua orang itu besok pagi jam 8 datang menemuinya di kantornya, saat itu Kadis bilang suruh anggotanya membawa dokumen perusahaan agar saya buatkan kontraknya,” tutur Aminudin.
Saat bicara bersama Kadis via telepon itu, handphone Aminudin dispeaker biar jelas terdengar penyampaian Kadis oleh dua orang yang datang dirumah Aminudin.
“Saya speaker HP saat saat bicara dengan Pak Kadis agar orang yang datangi saya itu, yakni bapak Sadli dan Dolly, dari Desa Bente bisa dengar langsung dan percaya,” bebernya.
Kemudian keesokan harinya pada 14 September, tepatnya sore hari, tiba-tiba datang lagi Pak Dolly menemui Aminudin dirumahnya.
“Saat itu Pak Dolly bicara pada saya dengan nada tinggi penuh emosi, yang intinya nggak baguslah kalimatnya saat dia bicara ke saya, seakan-akan dia curigai saya ada main sama Kadis, sehingga dia merasa dipimpong, mutar balik dia,” ungkapnya.
Tuduhan Dolly ke Amiduin itu membuat Aminudin tidak nyaman. “Kata-kata Pak Dolly itu membuat saya tidak nyaman, bahkan Pak Dolly bilang ke saya, kalau dia sudah 6 kali ketemu Kadis, tapi selalu ucapannya hanya begini terus, menunggu petunjuk bupati,” ucap AM menirukan apa yang dibilang Doly.
Maka saat itu, spontan Aminudin di depan Pak Dolly langsung menelefon Kadis dengan HP yang dispeaker. Baca: Pengungsi Korban Kekerasan KKB di Kiwirok Jalani Pemulihan Piskologis di Oksibil.