Banjir Bandang Terjang Minahasa Tenggara, 4 Rumah Tersapu Air Bah
loading...
A
A
A
MANADO - Banjir bandang menerjang Minahasa Tenggara , Sulawesi Utara ( Sulut ), Senin (20/9/2021), mengakibatkan 4 rumah tersapu air bah hingga mengakibatkan akses jalan terputus.
Bencana tersebut akibat curah hujan tinggi yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir, hingga mengakibatkan debit air di beberapa aliran sungai meningkat.
Informasi yang berhasil dirangkum, banjir tersebut terjadi sekira pukul 14.00 Wita dan menerjang wilayah Kecamatan Ratahan dan Ratahan Timur mengakibatkan sekira 50 rumah terendam banjir dan empat rumah dikabarkan hanyut.
Air di Sungai Palaus juga mengalami peningkatan sehingga menimbulkan kepanikan warga, terutama yang berdekatan dengan bantaran sungai karena air sudah memasuki pemukiman warga.
Lebih parah lagi, jembatan Abuang yang merupakan jembatan penghubung Ratahan - Langowan tertutup banjir bandang dan menutup akses jalan. Begitu juga dengan kondisi jalan di Desa Pangu.
Beberapa material berupa kayu dan bebatuan terhantar banjir dan menimbulkan bunyi yang bergemuruh. Akibatnya, beberapa rumah bahkan kendaraan di lokasi tersebut hanyut terbawa arus.
Seorang warga bernama Welly Ngangi (60) dilaporkan hilang sampai saat ini. Salah seorang warga bernama Hasyit Sahensolar mengaku, sebelumnya sempat melihat korban sedang membersihkan aliran air yang mengarah ke rumahnya sesaat sebelum terjadi banjir bandang.
“Masih sempat lihat om Welly membersihkan aliran air bersama istri. Kemudian terjadi banjir secara tiba-tiba. Selanjutnya saya sudah tidak mengetahui lagi, karena saya fokus menyelamatkan motor yang masih tersisa,” kata Hasyit Sahensolar.
Bencana tersebut akibat curah hujan tinggi yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir, hingga mengakibatkan debit air di beberapa aliran sungai meningkat.
Informasi yang berhasil dirangkum, banjir tersebut terjadi sekira pukul 14.00 Wita dan menerjang wilayah Kecamatan Ratahan dan Ratahan Timur mengakibatkan sekira 50 rumah terendam banjir dan empat rumah dikabarkan hanyut.
Air di Sungai Palaus juga mengalami peningkatan sehingga menimbulkan kepanikan warga, terutama yang berdekatan dengan bantaran sungai karena air sudah memasuki pemukiman warga.
Lebih parah lagi, jembatan Abuang yang merupakan jembatan penghubung Ratahan - Langowan tertutup banjir bandang dan menutup akses jalan. Begitu juga dengan kondisi jalan di Desa Pangu.
Beberapa material berupa kayu dan bebatuan terhantar banjir dan menimbulkan bunyi yang bergemuruh. Akibatnya, beberapa rumah bahkan kendaraan di lokasi tersebut hanyut terbawa arus.
Seorang warga bernama Welly Ngangi (60) dilaporkan hilang sampai saat ini. Salah seorang warga bernama Hasyit Sahensolar mengaku, sebelumnya sempat melihat korban sedang membersihkan aliran air yang mengarah ke rumahnya sesaat sebelum terjadi banjir bandang.
“Masih sempat lihat om Welly membersihkan aliran air bersama istri. Kemudian terjadi banjir secara tiba-tiba. Selanjutnya saya sudah tidak mengetahui lagi, karena saya fokus menyelamatkan motor yang masih tersisa,” kata Hasyit Sahensolar.