Integrasi Pelabuhan, Mengantarkan Semanggi Merebut Cuan
loading...
A
A
A
Aminah menekuni usaha kuliner legendaris ini secara turun temurun. Ia adalah generasi ketiga pedagang semanggi. Di kampungnya yang berada di wilayah paling Barat Surabaya yakni di Kelurahan Sambikerep semua dimulai, di lokasi yang bisa ditumbuhi daun semanggi sebagai berkah.
Semanggi sendiri hanya ada di Surabaya. Makanan khas Kota Pahlawan ini sepintas mirip dengan pecel. Namun sambalnya lebih gurih dan berani. Sayur utamanya adalah daun Semanggi dengan lalap berupa kerupuk puli yang terbuat dari beras yang khas berwarna kuning. Makanan ini biasa ditemukan di penjual keliling dengan bakul besar diangkat dipunggung serta penjual perempuan yang berusia senja.
Aminah yang juga pernah pengalaman berjualan bersama ibunya. Keliling kampung untuk menjajakan Semanggi. Hingga pada titik tertentu ia mulai menemukan inovasi dengan membuat semanggi instan yang bisa dinikmati semua orang di seluruh dunia.
"Sejak dulu penjual semanggi harus kuat bertahan di jalan. Saya lihat sendiri betapa kerasnya perjuangan nenek dan ibu saya. Mereka melakukannya sendiri, mulai dari membuat sambal dan memetik semanggi untuk dijual keliling ke tengah kota. Makanya saya pun tergugah membuat jualan yang tidak perlu keliling tapi dikenal," imbuhnya.
Jalan pun mulai terbentang. Perjumpaannya pada teknologi pada 2011 memunculkan banyak ide baru. Caranya, dengan membawa semanggi untuk bisa dijadikan makanan oleh-oleh dan bisa diakses banyak orang.
Aminah yang jago membuat sambal semanggi ini pun diajari bagaimana mengeringkan sambal dan daun semanggi. Setelah dikeringkan, semua sajian bahan semanggi itu bisa bertahan hingga dua sampai tiga bulan tanpa bahan pengawet secuil pun.
Kalau mau menyantap makanan khas yang tersohor dari Surabaya ini cukup menyeduh air panas dan mendidih sehingga sambal dan daun bisa dimakan. Proses itu tidak mengurangi gurihnya masakan dan berkurangnya kandungan zat pada bahan semanggi yang legendaris itu.
Bahan tidak hanya pada jenis makanan sehingga awet dan praktis. Namun Aminah kembali ditunjukkan jalan agar makanan legendaris itu tampil dengan kemasan yang menggoda. Ia dipertemukan dengan anak-anak muda yang menjadi kreator kemasan (packaging) kota ini, mereka pun merekomendasikan kemasan selendang semanggi yang bisa menaikkan nilai jualnya sampai di luar negeri.
Semanggi sendiri hanya ada di Surabaya. Makanan khas Kota Pahlawan ini sepintas mirip dengan pecel. Namun sambalnya lebih gurih dan berani. Sayur utamanya adalah daun Semanggi dengan lalap berupa kerupuk puli yang terbuat dari beras yang khas berwarna kuning. Makanan ini biasa ditemukan di penjual keliling dengan bakul besar diangkat dipunggung serta penjual perempuan yang berusia senja.
Aminah yang juga pernah pengalaman berjualan bersama ibunya. Keliling kampung untuk menjajakan Semanggi. Hingga pada titik tertentu ia mulai menemukan inovasi dengan membuat semanggi instan yang bisa dinikmati semua orang di seluruh dunia.
"Sejak dulu penjual semanggi harus kuat bertahan di jalan. Saya lihat sendiri betapa kerasnya perjuangan nenek dan ibu saya. Mereka melakukannya sendiri, mulai dari membuat sambal dan memetik semanggi untuk dijual keliling ke tengah kota. Makanya saya pun tergugah membuat jualan yang tidak perlu keliling tapi dikenal," imbuhnya.
Baca Juga
Jalan pun mulai terbentang. Perjumpaannya pada teknologi pada 2011 memunculkan banyak ide baru. Caranya, dengan membawa semanggi untuk bisa dijadikan makanan oleh-oleh dan bisa diakses banyak orang.
Aminah yang jago membuat sambal semanggi ini pun diajari bagaimana mengeringkan sambal dan daun semanggi. Setelah dikeringkan, semua sajian bahan semanggi itu bisa bertahan hingga dua sampai tiga bulan tanpa bahan pengawet secuil pun.
Kalau mau menyantap makanan khas yang tersohor dari Surabaya ini cukup menyeduh air panas dan mendidih sehingga sambal dan daun bisa dimakan. Proses itu tidak mengurangi gurihnya masakan dan berkurangnya kandungan zat pada bahan semanggi yang legendaris itu.
Bahan tidak hanya pada jenis makanan sehingga awet dan praktis. Namun Aminah kembali ditunjukkan jalan agar makanan legendaris itu tampil dengan kemasan yang menggoda. Ia dipertemukan dengan anak-anak muda yang menjadi kreator kemasan (packaging) kota ini, mereka pun merekomendasikan kemasan selendang semanggi yang bisa menaikkan nilai jualnya sampai di luar negeri.