Pergerakan Megathrust Laut Selatan Jawa, Pantai Sukabumi Gempa Magnitudo 4,8
loading...
A
A
A
BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir adanya aktivitas gempa bumi Magnitudo 4,8 di laut selatan Jawa, Sukabumi, Jawa Barat pada pukul 06:38:52 WIB, Minggu (19/9/2021). Gempa bumi tektonik ini terjadi akibat aktivitas Megathrust.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M-4,8. Episenter terletak pada koordinat 7.47 LS dan 106.78 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 59 Km Tenggara Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 42 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi (Megathrust) di Selatan pulau Jawa. Dimana Lempeng Indo-Australia menyelusup menunjam kebawah Lempeng Eduardusia," kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho.
Laporan BMKG, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Cisurupan, Cikajang, Ciamis, Pagandaran, Karangnunggal, Ciherang, Pangalengan, Gardu, dan Cihurip.
"Di wilayah itu gempa dirasakan dengan Skala Intensitas III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut," jelas dia. Baca: Kisah Brahmana dari India yang Hendak Menantang Sunan Bonang Malah Jadi Murid.
Hingga pukul 06:50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Diketahui, aktivitas laut selatan Jawa sampai saat ini dikhawatirkan akan menyebabkan gempa bumi besar di atas 8 SR. Jika gempa tersebut terjadi dikhawatirkan akan menyebabkan tsunami dengan ketinggian di atas 20 meter. Baca Juga: Tekan Mobilisasi Pelancong, Ganjil Genap Tetap Diberlakukan di Lembang.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M-4,8. Episenter terletak pada koordinat 7.47 LS dan 106.78 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 59 Km Tenggara Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 42 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi (Megathrust) di Selatan pulau Jawa. Dimana Lempeng Indo-Australia menyelusup menunjam kebawah Lempeng Eduardusia," kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho.
Laporan BMKG, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Cisurupan, Cikajang, Ciamis, Pagandaran, Karangnunggal, Ciherang, Pangalengan, Gardu, dan Cihurip.
"Di wilayah itu gempa dirasakan dengan Skala Intensitas III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut," jelas dia. Baca: Kisah Brahmana dari India yang Hendak Menantang Sunan Bonang Malah Jadi Murid.
Hingga pukul 06:50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Diketahui, aktivitas laut selatan Jawa sampai saat ini dikhawatirkan akan menyebabkan gempa bumi besar di atas 8 SR. Jika gempa tersebut terjadi dikhawatirkan akan menyebabkan tsunami dengan ketinggian di atas 20 meter. Baca Juga: Tekan Mobilisasi Pelancong, Ganjil Genap Tetap Diberlakukan di Lembang.
(nag)