Sosok Gabriella Meilani, Suster Cantik Korban Penyerangan KKB di Pegunungan Bintang Papua

Jum'at, 17 September 2021 - 01:58 WIB
loading...
Sosok Gabriella Meilani, Suster Cantik Korban Penyerangan KKB di Pegunungan Bintang Papua
Sosok Nakes Cantik, Gabriella Meilani yang tewas dalam serangan KKB di Puskemas Kiwirok Papua. Foto: Istimewa
A A A
OKSIBIL - Aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali menewaskan warga sipil , salah satunya tenaga kesehatan (nakes), suster cantik, Gabriella Meilani , yang sedang melayani masyarakat.

Aksi kelompok teroris pimpinan Lamek Taplo terjadi terjadi Selasa, (14/9/2021), yang sebelumnya terlibat kontak tembak dengan aparat keamanan.

Mereka juga membakar sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, gedung SD dan kantor kas Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua serta rumah warga baik yang ada di Kiriwok maupun Okhika.

Sosok Gabriella Meilani, Suster Cantik Korban Penyerangan KKB di Pegunungan Bintang Papua



Selain menewaskan suster cantik, Gabreilla Meilani, yang bertugas di Puskesmas Kiwirok, empat tenaga medis lainnya mengalami luka serius dan satu orang tenaga medis lainnya bernama Gabriel Sokoy hingga saat ini masih belum diketahui nasibnya.

Gabriel dilaporkan hilang saat insiden penyerangan berdarah tersebut. Aparat keamanan masih terus mencari keberadaan Gabriel Sokoy.

Dari penelusuran MNC Portal Indonesia, Gabriella Meilani, Lahir di Besum, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Papua pada tanggal 31 Mei 1999.

Ella begitu dia disapa sehari-hari, gadis asal Toraja-Jawa ini adalah satu-satunya Putri dari dua bersaudara,pasangan Musidi dan Martina Rinding.

Lahir dan besar di Besum, Nimboran, Jayapura, Ella memulai masa sekolahnya di SD Inpres Besum, lulus dari sekolah dasar, Ella melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2 Besum dan selanjutnya bersekolah di SMA Taruna Bhakti, Waena, Jayapura.

Sosok Gabriella Meilani, Suster Cantik Korban Penyerangan KKB di Pegunungan Bintang Papua




Keinginannya untuk bisa membantu sesama membawa Ella menempuh pendidikan di STIKES, Jayapura, Papua. Tak lama setelah lulus nasib membawa Ella bertugas dan mengabdi di Puskesmas Kiriwok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Sayangnya belum lama bertugas, Kelompok Separatis Teroris Organisasi Papua Merdeka melakukan Penyerangan dengan menyerang dan membakar sejumlah fasilitas pelayanan termasuk puskesmas membuat Ella dan rekan-rekannya berusaha menyelamatkan diri.

Namun sayang, Ella tidak sempat menyelamatkan diri, suster cantik itu terkena serangan membabi buta dari kelompok separatis OPM.

Di usianya yang masih sangat muda 22 tahun, gadis manis yang betah di rumah dan menjadi kebanggaan orangtuanya, menjadi korban kebiadaban KST OPM, dan meninggalkan duka yang mendalam bagi orangtua dan keluarganya.

Rasa simpati dan duka cita serta kehilangan diungkapkan mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Yeremias Tapyor.

Yeremias Tapyor yang juga merupakan Inisiator Satgas Perubahan Kabupaten Pegunungan Bintang mengutuk keras dan menyesalkan kejadian keji yang menimpa para tenaga kesehatan di wilayah itu.



Apalagi, para nakes yang menjalankan misi kemanusiaan, untuk melayani kesehatan masyarakat pelosok Papua, justru menjadi sasaran penyerangan brutal kelompok separatis.

Yeremias mengaku, sangat terpukul atas meninggalnya suster Gebriella Meilani, dan sejumlah nakes terluka parah dalam serangan brutal tersebut. Pasalnya Yeremias merupakan orang yang merekrut mereka sebagai tenaga medis dan melayani masyarakat di Distrik Kiwirok.

“Tidak disangka, peristiwa itu terjadi di saat engkau yang berjuang menyelamatkan orang Papua di Pegunungan Bintang dari kepunahan, justru menjadi korban di tempat tugas. Saya sebagai mantan pimpinan sekaligus menjadi orang tua engkau dan kawan-kawanmu di Pegunungan Bintang, saat ini merasa hati ini hancur tercabik-cabik melihat berita duka yang sedang tersebar di media ini,” tutur Yeremias.

“Saya membekali kalian dengan pelayanan kasih bukan dengan senjata yang mematikan. Sungguh memiluhkan hati. Saya berani menempatkan kalian melayani di pelosok negeriku, karena saya merasa masyarakat di negeriku cinta damai," sambungnya pilu.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1596 seconds (0.1#10.140)