Tim Kedaireka UNM Dilepas ke Gowa, Gagas Industri Kelapa Terpadu
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali memperkuat kemitraan dengan industri dan perguruan melalui program Matching Fund Kedaireka . Program ini merupakan kolaborasi untuk memperkuat dan mendesimanikasikan gagasan dari perguruan tinggi.
Hal itu terungkap pada acara pelepasan Tim Kedaireka UNM ke Kabupaten Gowa, Jumat (10/9). Tim Kedaireka UNM yang dilepas mengangkat topik Model Pusat Integrasi Business Research Learning melalui Industri Kelapa Terpadu.
Ketua Tim, Andi Aslinda, mengatakan program yang merupakan hibah Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi itu melibatkan industri dan perguruan tinggi. “Kita kerja sama dengan perusahaan dan universitas lain,” kata Aslinda, dalam keterangan persnya.
Baca Juga: Berkunjung ke UNM, Jubir Presiden Harap SDM Berkualitas Global Disiapkan
Aslinda menuturkan program yang dikomandoinya akan diadakan di Kabupaten Gowa. Selain kerja sama dengan perguruan tinggi dan industri, pihaknya juga melibatkan sejumlah mahasiswa. “Untuk mendukung kegiatan MBKM, kami juga melibatkan sekitar 40 mahasiswa. Bukan hanya dari UNM tapi juga dari dari ITBM Balik Diwa,” tutur dia.
Selain industri kelapa terpadu, program Matching Fund Kedaireka UNM juga akan melakukan kegiatan lainnya. “Ada pembiakan ikan nila dan kegiatan lainnya juga kami lakukan, sehingga mahasiswa yang terlibat dari beberapa program studi. Bukan hanya mahasiswa, mereka akan didamping sekitar 10 dosen dari UNM dan ITBM Balik Diwa,” pungkasnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik UNM, Prof Hasnawi Haris, mengatakan Matching Fund Kedaireka bukan hanya implementasi keilmuan, tetapi juga menjadi implementasi kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM). “Ada dosen yang terlibat, ada mahasiswa dari lintas prodi dan perguruan tinggi, ada industri, tentu ini kolaborasi yang paripurna," kata Prof Hasnawi yang juga mantan Dekan FIS-H UNM.
Baca Juga: UNM
Acara pelepasan tim Matching Fund Kedaireka UNM juga dihadiri Ketua LP2M UNM, Prof Bakhrani Rauf; Dekan FIS-H UNM, Prof Jumadi; dosen pendamping, mahasiswa, dan Tim Kedai Reka MBKM UNM. Sebelumnya, UNM juga telah melepas Tim Kedai Reka ke Kabupaten Soppeng. “Insya Allah masih akan ada yang akan di lepas di pekan depan,” kata Yasdin, Tim Kedaireka MBKM UNM.
Pada Matching Fund Kedai Reka , UNM diketahui mendapatkan anggaran sekitar Rp2,5 miliar.
Hal itu terungkap pada acara pelepasan Tim Kedaireka UNM ke Kabupaten Gowa, Jumat (10/9). Tim Kedaireka UNM yang dilepas mengangkat topik Model Pusat Integrasi Business Research Learning melalui Industri Kelapa Terpadu.
Ketua Tim, Andi Aslinda, mengatakan program yang merupakan hibah Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi itu melibatkan industri dan perguruan tinggi. “Kita kerja sama dengan perusahaan dan universitas lain,” kata Aslinda, dalam keterangan persnya.
Baca Juga: Berkunjung ke UNM, Jubir Presiden Harap SDM Berkualitas Global Disiapkan
Aslinda menuturkan program yang dikomandoinya akan diadakan di Kabupaten Gowa. Selain kerja sama dengan perguruan tinggi dan industri, pihaknya juga melibatkan sejumlah mahasiswa. “Untuk mendukung kegiatan MBKM, kami juga melibatkan sekitar 40 mahasiswa. Bukan hanya dari UNM tapi juga dari dari ITBM Balik Diwa,” tutur dia.
Selain industri kelapa terpadu, program Matching Fund Kedaireka UNM juga akan melakukan kegiatan lainnya. “Ada pembiakan ikan nila dan kegiatan lainnya juga kami lakukan, sehingga mahasiswa yang terlibat dari beberapa program studi. Bukan hanya mahasiswa, mereka akan didamping sekitar 10 dosen dari UNM dan ITBM Balik Diwa,” pungkasnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik UNM, Prof Hasnawi Haris, mengatakan Matching Fund Kedaireka bukan hanya implementasi keilmuan, tetapi juga menjadi implementasi kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM). “Ada dosen yang terlibat, ada mahasiswa dari lintas prodi dan perguruan tinggi, ada industri, tentu ini kolaborasi yang paripurna," kata Prof Hasnawi yang juga mantan Dekan FIS-H UNM.
Baca Juga: UNM
Acara pelepasan tim Matching Fund Kedaireka UNM juga dihadiri Ketua LP2M UNM, Prof Bakhrani Rauf; Dekan FIS-H UNM, Prof Jumadi; dosen pendamping, mahasiswa, dan Tim Kedai Reka MBKM UNM. Sebelumnya, UNM juga telah melepas Tim Kedai Reka ke Kabupaten Soppeng. “Insya Allah masih akan ada yang akan di lepas di pekan depan,” kata Yasdin, Tim Kedaireka MBKM UNM.
Pada Matching Fund Kedai Reka , UNM diketahui mendapatkan anggaran sekitar Rp2,5 miliar.
(tri)