Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Pengembangan Wisata Muara Kanoco di Barito Kuala
loading...
A
A
A
MARABAHAN - Kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ke Kalimantan Selatan (Kalsel) membawa berkah bagi pengembangan objek wisata Muara Kanoco dan objek wisata Pulau Curik (Curiak Island) yang terdapat di Desa Anjir Serapat Muara 1, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala.
Saat berkunjung ke lokasi, Kamis (2/9/2021) pagi, Sandiaga menyatakan, objek wisata minat khusus ini jika dikembangkan akan mampu menjadi ikon pariwisata Kalsel yang berkualitas dan berkelanjutan. Terlebih di lokasi ini juga terdapat pasar ikan terapung dan stasiun riset bekantan yang memiliki potensi sangat besar bahkan mampu membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat.
“Produk perikanannya akan mampu menopang usaha ekonomi kreatif di sektor kuliner seperti kedai seafood,” katanya.
Menparekraf Sandiaga Uno yang didampingi Ketua DPRD Provinsi Kalsel Supian AK beserta jajaran pejabat dan Forkopimda tiba sekitar pukul 07.30 Wita di lokasi wisata Muara Kanoco dengan menumpang speedboat. Kehadiran rombongan diterima Bupati Barito Kuala Noormiliyani AS beserta anggota Forkopimda dan para pimpinan SKPD.
Saat tiba, rombongan menyempatkan meninjau lokasi Pasar Ikan Terapung yang ada di lokasi itu. Para nelayan pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk berdialog dan menyampaikan unek-unek, di antaranya meminta alat tangkap berupa jukung (perahu) dan mesin.
“Saat ini kami menangkap ikan hanya pakai pancing dan jaring,” tutur Burhanuddin, salah seorang nelayan.
Ketua Kelompok nelayan setempat itu menerangkan, menangkap ikan menggunakan pancing dan jaring hasilnya kurang memadai, sedangkan alat yang ada sudah banyak yang rusak lantaran dipergunakan setiap hari. Sementara untuk membeli tidak ada biaya.
Lain lagi dengan Kasnandi yang mengeluhkan adanya pihak tertentu yang menangkap ikan dengan cara terlarang di Sungai Barito. Ia mengharapkan pihak berwajib menghentikan ilegal fishing tersebut.
”Kami berharap perusak mata pencarian kami sebagai nelayan seperti penyetruman dan penggunaan racun dapat ditindak tegas,” katanya.
Pelaku ilegal fishing sangat mengganggu mata pencaharian nelayan selama beberapa tahun terakhir ini.
Atas pengaduan tersebut, Sandiaga akan berkoordinasi dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan. Sementara terkait opsi bantuan, ia menyatakan, akan beraudiensi dengan Menteri Perikanan dan Kelautan. ”Kalau terkait penindakan, saya juga telah meminta penegak hukum untuk menindak tegas pencarian ikan menggunakan setrum dan putas,” ujarnya.
Sandiaga memiliki rencana untuk pengembangan Desa Wisata Muara Kanoko. Menurutnya, sesuai masukan dari Bupati Barito Kuala, pihaknyakan berkoordinasi dengan Direktorat Promosi Wisata Minat Khusus.
“Ke depan agar lebih semarak, dibikin festival bekantan berlevel nasional untuk menarik lebih banyak kunjungan wisatawan,” ucapnya.
Kehadiran Menparekraf Sandiaga Uno di objek wisata Muara Kanoco dan Pulau Curiak juga dimanfaatkan Bupati Noormiliyani AS untuk memberi oleh-oleh anyaman khas Barito Kuala berupa tikar, sajadah, dan jenjengan berbahan purun tikus. Oleh-oleh tersebut diterima Sandiaga dengan senang. CM
Saat berkunjung ke lokasi, Kamis (2/9/2021) pagi, Sandiaga menyatakan, objek wisata minat khusus ini jika dikembangkan akan mampu menjadi ikon pariwisata Kalsel yang berkualitas dan berkelanjutan. Terlebih di lokasi ini juga terdapat pasar ikan terapung dan stasiun riset bekantan yang memiliki potensi sangat besar bahkan mampu membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat.
“Produk perikanannya akan mampu menopang usaha ekonomi kreatif di sektor kuliner seperti kedai seafood,” katanya.
Menparekraf Sandiaga Uno yang didampingi Ketua DPRD Provinsi Kalsel Supian AK beserta jajaran pejabat dan Forkopimda tiba sekitar pukul 07.30 Wita di lokasi wisata Muara Kanoco dengan menumpang speedboat. Kehadiran rombongan diterima Bupati Barito Kuala Noormiliyani AS beserta anggota Forkopimda dan para pimpinan SKPD.
Saat tiba, rombongan menyempatkan meninjau lokasi Pasar Ikan Terapung yang ada di lokasi itu. Para nelayan pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk berdialog dan menyampaikan unek-unek, di antaranya meminta alat tangkap berupa jukung (perahu) dan mesin.
“Saat ini kami menangkap ikan hanya pakai pancing dan jaring,” tutur Burhanuddin, salah seorang nelayan.
Ketua Kelompok nelayan setempat itu menerangkan, menangkap ikan menggunakan pancing dan jaring hasilnya kurang memadai, sedangkan alat yang ada sudah banyak yang rusak lantaran dipergunakan setiap hari. Sementara untuk membeli tidak ada biaya.
Lain lagi dengan Kasnandi yang mengeluhkan adanya pihak tertentu yang menangkap ikan dengan cara terlarang di Sungai Barito. Ia mengharapkan pihak berwajib menghentikan ilegal fishing tersebut.
”Kami berharap perusak mata pencarian kami sebagai nelayan seperti penyetruman dan penggunaan racun dapat ditindak tegas,” katanya.
Pelaku ilegal fishing sangat mengganggu mata pencaharian nelayan selama beberapa tahun terakhir ini.
Atas pengaduan tersebut, Sandiaga akan berkoordinasi dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan. Sementara terkait opsi bantuan, ia menyatakan, akan beraudiensi dengan Menteri Perikanan dan Kelautan. ”Kalau terkait penindakan, saya juga telah meminta penegak hukum untuk menindak tegas pencarian ikan menggunakan setrum dan putas,” ujarnya.
Sandiaga memiliki rencana untuk pengembangan Desa Wisata Muara Kanoko. Menurutnya, sesuai masukan dari Bupati Barito Kuala, pihaknyakan berkoordinasi dengan Direktorat Promosi Wisata Minat Khusus.
“Ke depan agar lebih semarak, dibikin festival bekantan berlevel nasional untuk menarik lebih banyak kunjungan wisatawan,” ucapnya.
Kehadiran Menparekraf Sandiaga Uno di objek wisata Muara Kanoco dan Pulau Curiak juga dimanfaatkan Bupati Noormiliyani AS untuk memberi oleh-oleh anyaman khas Barito Kuala berupa tikar, sajadah, dan jenjengan berbahan purun tikus. Oleh-oleh tersebut diterima Sandiaga dengan senang. CM
(ars)