Willem Wandik: Apa yang Kita Bangun Saat Ini, akan Dinikmati Anak Cucu Kita
loading...
A
A
A
ILAGA - Bupati Kabupaten Puncak Willem Wandik mengatakan semua gebrakan pembangunan terutama pembangunan infrastruktur seperti lapangan terbang, jembatan, maupun jalan, tujuannya hanya untuk meletakkan pondasi dasar pembangunan. Apa yang dibangun tersebut akan dinikmati oleh genarasi akan datang.
Ia berharap semua pihak masyarakat untuk menjaga keamanan, kedamaian di Kabupaten Puncak, sehingga pembangunan infrastruktur bisa berjalan dengan baik. Hal tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan kerja untuk melihat progres kondisi Lapangan terbang Distrik Sinak, Lapter Agandugume, dan Lapter Doufo, sejak 26-27 Agustus pekan ini.
“Pembangunan yang saat ini kami lakukan, bukan untuk kita, sebab generasi kita saat ini akan berakhir. Nantinya anak cucu kita yang akan nikmati pembangunan saat ini,” katanya.
Ia menyatakan sebelum hadirnya kabupaten, kondisi pembangunan tidak begitu cepat. Lapangan terbang, jalan dan jembatan, sekolah, puskemas tidak ada. Namun dengan hadirnya kabupaten saat ini, berbagai fasilitas bisa dibangun oleh pemerintah. " Artinya dari tidak ada menjadi ada, dan masyarakat bisa menikmati saat ini dan anak cucu yang akan datang, "ujarnya.
Untuk diketahui, Bupati Willem Wandik, sejak Kamis 26 Agustus, melihat progres pembangunan lapangan terbang Distrik Agandugume. Distrik Agandugume berbatasan dengan Distrik Sinak dan kabupaten Lanny Jaya. Lapangan terbang tersebut merupakan aspirasi dari warga setempat. Pada 2014 Bupati berkunjung ke Distrik tersebut. Sejak saat itu, dirinya pun gencar melakukan lobi ke Kementerian Perhubungan RI, dan akhirnya pembangunan lapangan terbang pun dilakukan sejak 2016 lalu.
Lapangan terbang ini direncanakan memiliki panjang landasan atau run way 800 meter x 18 meter, dan kini sudah diaspal 600 meter dengan bantuan swadaya masyarakat. Sisanya 200 meter, direncanakan dibangun tahun depan. Mengingat saat ini pembangunan masih fokus pada taxi way.
“Saya bangga dengan masyarakat di sini, sebab daerah sini batu susah, namun warga tidak patah semangat. Mereka bantu kerja, angkut batu dengan jarak yang cukup jauh. Mereka sendiri bantu pecahkan batu, artinya bahwa mereka sudah merindukan kehadiran lapangan terbang ini,” ucapnya.
Sementara itu, untuk Distrik Sinak menurut Bupati, saat ini panjang lapangan terbang 1100 meter dan lebar 23 Meter. Direncanakan akan diperpanjang sampai 1500 meter agar pesawat jenis ATR 42 dapat mendarat pada 2022.
“Lapangan terbang Sinik, nanti menjadi sentral angkutan logistik untuk wilayah Mulia Kabupaten Puncak Jaya dan Distrik Sinak. Diharapkan dapat menunjang ekonomi distrik lainnya, bahkan Ilaga. Sehingga jika jalan sudah tembus, barang-barang yang dulunya mahal, bisa ditekan,” ujarnya.
Khusus untuk lapangan terbang Distrik Doufo kunjungan dilakukan pada Jumat, (27/8/2021). “Saya akan fokus pembangunan lapter ke Distrik Doufo, sehingga tahun depan, kita sudah bisa bergerak. Daerah ini bahan-bahan material cukup siap dan murah, apalagi masyarakat siap membantu,” katanya.
Sementara itu Kepala Unit penyelanggara Bandar udara (SPBU) Ilaga Herman sujito menjelaskan untuk Lapangan terbang Distrik Agandugume, tahun ini pihaknya fokus selesaikan taxi way (parkiran pesawat). Direncanakan panjang 35 dan lebar 15 meter. Ia menyatakan paralel diselesaikan sisah ran way 200 meter agar pesawat jenis caravan bisa mendarat.
“Sementara untuk Lapangan terbang Distrik Sinak sendiri saat ini sudah dikerjakan panjang landasan 1100 meter panjang, lebar 23 meter, saat ini kami fokus membangun taxi way 15 x 75 Meter, epron 60 x 40 meter. Saat ini sudah bisa mendarat pesawat jenis twin oter, lapangan terbang ini direncanakan bisa panjang 1500 meter, direncanakan bisa masuk pesawat jenis ATR 42,” katanya.
Ia berharap semua pihak masyarakat untuk menjaga keamanan, kedamaian di Kabupaten Puncak, sehingga pembangunan infrastruktur bisa berjalan dengan baik. Hal tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan kerja untuk melihat progres kondisi Lapangan terbang Distrik Sinak, Lapter Agandugume, dan Lapter Doufo, sejak 26-27 Agustus pekan ini.
“Pembangunan yang saat ini kami lakukan, bukan untuk kita, sebab generasi kita saat ini akan berakhir. Nantinya anak cucu kita yang akan nikmati pembangunan saat ini,” katanya.
Ia menyatakan sebelum hadirnya kabupaten, kondisi pembangunan tidak begitu cepat. Lapangan terbang, jalan dan jembatan, sekolah, puskemas tidak ada. Namun dengan hadirnya kabupaten saat ini, berbagai fasilitas bisa dibangun oleh pemerintah. " Artinya dari tidak ada menjadi ada, dan masyarakat bisa menikmati saat ini dan anak cucu yang akan datang, "ujarnya.
Untuk diketahui, Bupati Willem Wandik, sejak Kamis 26 Agustus, melihat progres pembangunan lapangan terbang Distrik Agandugume. Distrik Agandugume berbatasan dengan Distrik Sinak dan kabupaten Lanny Jaya. Lapangan terbang tersebut merupakan aspirasi dari warga setempat. Pada 2014 Bupati berkunjung ke Distrik tersebut. Sejak saat itu, dirinya pun gencar melakukan lobi ke Kementerian Perhubungan RI, dan akhirnya pembangunan lapangan terbang pun dilakukan sejak 2016 lalu.
Lapangan terbang ini direncanakan memiliki panjang landasan atau run way 800 meter x 18 meter, dan kini sudah diaspal 600 meter dengan bantuan swadaya masyarakat. Sisanya 200 meter, direncanakan dibangun tahun depan. Mengingat saat ini pembangunan masih fokus pada taxi way.
“Saya bangga dengan masyarakat di sini, sebab daerah sini batu susah, namun warga tidak patah semangat. Mereka bantu kerja, angkut batu dengan jarak yang cukup jauh. Mereka sendiri bantu pecahkan batu, artinya bahwa mereka sudah merindukan kehadiran lapangan terbang ini,” ucapnya.
Sementara itu, untuk Distrik Sinak menurut Bupati, saat ini panjang lapangan terbang 1100 meter dan lebar 23 Meter. Direncanakan akan diperpanjang sampai 1500 meter agar pesawat jenis ATR 42 dapat mendarat pada 2022.
“Lapangan terbang Sinik, nanti menjadi sentral angkutan logistik untuk wilayah Mulia Kabupaten Puncak Jaya dan Distrik Sinak. Diharapkan dapat menunjang ekonomi distrik lainnya, bahkan Ilaga. Sehingga jika jalan sudah tembus, barang-barang yang dulunya mahal, bisa ditekan,” ujarnya.
Khusus untuk lapangan terbang Distrik Doufo kunjungan dilakukan pada Jumat, (27/8/2021). “Saya akan fokus pembangunan lapter ke Distrik Doufo, sehingga tahun depan, kita sudah bisa bergerak. Daerah ini bahan-bahan material cukup siap dan murah, apalagi masyarakat siap membantu,” katanya.
Sementara itu Kepala Unit penyelanggara Bandar udara (SPBU) Ilaga Herman sujito menjelaskan untuk Lapangan terbang Distrik Agandugume, tahun ini pihaknya fokus selesaikan taxi way (parkiran pesawat). Direncanakan panjang 35 dan lebar 15 meter. Ia menyatakan paralel diselesaikan sisah ran way 200 meter agar pesawat jenis caravan bisa mendarat.
“Sementara untuk Lapangan terbang Distrik Sinak sendiri saat ini sudah dikerjakan panjang landasan 1100 meter panjang, lebar 23 meter, saat ini kami fokus membangun taxi way 15 x 75 Meter, epron 60 x 40 meter. Saat ini sudah bisa mendarat pesawat jenis twin oter, lapangan terbang ini direncanakan bisa panjang 1500 meter, direncanakan bisa masuk pesawat jenis ATR 42,” katanya.
(atk)