Aplikasi KPU Diminta Disempurnakan untuk Pemilu Mendatang

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 09:00 WIB
loading...
Aplikasi KPU Diminta Disempurnakan untuk Pemilu Mendatang
Sejumlah aplikasi milik KPU diminta untuk disempuranakan jelang pelaksanaan Pemilu. Foto: Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Semua aplikasi yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyukseskan perhelatan politik 2024, diminta disempurnakan secepat mungkin. Paling lambat tahun depan atau 2022.

Sejauh ini, KPU sudah meluncurkan beberapa aplikasi dan akan kembali digunakan untuk pesta politik, diantaranya sirekap, sidalih, sipol, silog, dan sidakam.

Reza Lesmana dari KawalPemilu mengatakan, khusus sirekap masih ada beberapa catatan yang menjadi keluhan bagi petugas TPS di lapangan, misalnya cara penggunaannya yang dinilai masih sulit dioperasikan.



Apalagi tantangan untuk pemilih 2024 yang lebih kompleks, karena pemilihannya ada lima macam, yakni presiden, DPR (kabupaten/kota, provinsi dan RI), dan DPD. Dari segi TPS pasti akan jauh lebih banyak, dan dari segi kapasitas juga harus diperhatikan betul.

Karena jumlah kertas pemilihannya banyak, maka beban petugas TPS juga makin bertambah, di mana pada 2019 lalu, muncul banyak keluhan KPPS yang harus bekerja sampai larut malam.

"Saya kira, aplikasi itu (sirekap) malah menambah pekerjaan mereka (petugas TPS). Selain mengerjakan tugas-tugas biasanya, mereka juga harus memotret dan memasukkan data ke aplikasi," ujarnya.

Reza menilai sejatinya yang dikeluhkan petugas KPPS dan menjadi beban berat bagi mereka ialah menyalin hasil perhitungan suara yang akan dibagikan ke para saksi, pekerjaan ini menyita banyak waktu.

"Saya pikir kalau aplikasi ini bisa digunakan untuk menghasilkan salinan digital, dan tidak harus lagi salinannya manual, maka bisa memudahkan KPPS. Dan mereka tentu bisa lebih semangat menggunakan aplikasi ini," paparnya.

Reza bilang, penyempurnaan aplikasi KPU ini menjelang pesta politik 2024 perlu menjadi perhatian, khususnya pihak terkait yang terlibat.



"Itu harus didukung, tak hanya KPU. Tapi juga pihak terkait, karena mungkin ada di persoalan regulasinya yang juga harus disempurnakan," jelasnya.



Komisioner KPU Makassar Romy tak menampik bila aplikasi KPU, khususnya sirekap memang perlu penyempurnaan, sehingga tujuan aplikasi tersebut bisa tercapai, yakni memudahkan bukan menyulitkan.

"Kekurangan sirekap itu memang terkait dengan interface tampilannya, agak masih ribet, tidak simpel. Dan masih banyak petugas yang kebingungan menggunakannya, serta servernya juga masih kadang lalod (lambat loading)," ungkapnya.

Romy mendukung bila seluruh aplikasi KPU sudah sangat siap di tahun depan. Di mana perbaikan tampilan, fungsi dan kegunaan bisa sangat siap. Pihaknya juga mendorong dilakukan maintenance dan memperbanyak uji coba.

"Jangan sampai sudah masuk 2024 sudah kelabakan, waktunya mepet. Jadi tahun 2022 itu, akan jadi ajang uji coba untuk melihat kekurangan semua aplikasi. Apa-apa saja kekurangannya, dan mana yang harus diperbaiki," ujarnya.



KPU Makassar punya aplikasi khusus yang diciptakan, yakni e-Coklit. Petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) memanfaatkan aplikasi ini untuk melakukan proses pencocokan dan penelitian data pemilih, sebagai alas bantu petugas dalam proses pemutakhiran data pemilih.

"Jadi ini (e-Coklit) kita punya aplikasi yang mempunyai kelebihan. Bukan hanya KPU, Bawaslu juga juga bisa memonitoring tahapan yang kita laksanakan di KPU Makassar," paparnya.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2138 seconds (0.1#10.140)