Haul Akbar Sunan Abinowo Dilarang, Akses Menuju Masjid Dijaga Ketat Petugas Gabungan
loading...
A
A
A
KENDAL - Kegiatan haul akbar Sunan Abinowo dilarang untuk digelar, untuk menghindari terjadinya kerumunan massa yang dapat memicu terjadinya klaster baru penularan COVID-19. Petugas gabungan juga menjaga ketat akses menuju Masjid Sunan Abinowo di Desa Pekuncen, Kecamatan Pengadon, Kabupaten Kendal.
Penyekatan juga dilakukan petugas gabungan di jalur menuju ke makam Sunan Abinowo. Petugas kepolisian, bersama TNI, Satpol PP, dibantu Linmas bersiaga di gerbang masuk Desa Pekuncen. Warga luar daerah tidak diperbolehkan masuk ke Desa Pekuncen, yang menggelar haul akbar Sunan Abinowo setiap Kamis Wage di bulan Muharam.
Haul Sunan Abinowo tetap dilaksanakan, namun terbatas khusus warga Desa Pekuncen saja. Sedangkan warga dari luar tidak diperkenankan mengikuti haul tersebut. Biasanya haul Sunan Abinowo, selalu ramai dikunjungi dan dihadiri puluhan ribu warga dari berbagai daerah.
Penyekatan dilakukan dua lapis, yakni di gerbang masuk desa dan pintu masuk Masjid Sunan Abinowo. Langkah ini dilakukan, agar tidak ada kerumunan dalam peringatan haul akbar. Pemerintah daerah sendiri sudah sepakat untuk meniadakan haul akbar untuk umum, hanya terbatas warga Pekuncen saja.
Juru Kunci Makam Sunan Abinawa, Kiyai Sodikin berharap pandemi COVID-19 segera hilang, supaya masyarakat bisa beraktivitas seperti dulu, termasuk makam Sunan Abinawa bisa dibuka lagi untuk masyarakat yang hendak berziarah.
Sementara anggota takmir Masjid Pekuncen, Ahmad Rohadi mengatakan, dalam kondisi kondisi normal sebelum ada pandemi COVID-19, peringatan haul Sunan Abinawa selalu dihadiri puluhan ribu warga. "Tidak hanya masyarakat sekitar, tetapi banyak juga dari daerah luar Kendal, seperti Temanggung, Semarang, dan Batang hadir," tuturnya.
Tradisi haul akbar Sunan Abinawa di Desa Pekuncen, diperingati setiap Kamis Wage Bulan Sura atau Muharam. Sudah dua tahun haul ditiadakan, dan hanya dilakukan terbatas warga sekitar. Haul hanya digelar secara sederhana oleh warga sekitar makam, dengan melakukan tahlil dan doa bersama.
Penyekatan juga dilakukan petugas gabungan di jalur menuju ke makam Sunan Abinowo. Petugas kepolisian, bersama TNI, Satpol PP, dibantu Linmas bersiaga di gerbang masuk Desa Pekuncen. Warga luar daerah tidak diperbolehkan masuk ke Desa Pekuncen, yang menggelar haul akbar Sunan Abinowo setiap Kamis Wage di bulan Muharam.
Haul Sunan Abinowo tetap dilaksanakan, namun terbatas khusus warga Desa Pekuncen saja. Sedangkan warga dari luar tidak diperkenankan mengikuti haul tersebut. Biasanya haul Sunan Abinowo, selalu ramai dikunjungi dan dihadiri puluhan ribu warga dari berbagai daerah.
Penyekatan dilakukan dua lapis, yakni di gerbang masuk desa dan pintu masuk Masjid Sunan Abinowo. Langkah ini dilakukan, agar tidak ada kerumunan dalam peringatan haul akbar. Pemerintah daerah sendiri sudah sepakat untuk meniadakan haul akbar untuk umum, hanya terbatas warga Pekuncen saja.
Juru Kunci Makam Sunan Abinawa, Kiyai Sodikin berharap pandemi COVID-19 segera hilang, supaya masyarakat bisa beraktivitas seperti dulu, termasuk makam Sunan Abinawa bisa dibuka lagi untuk masyarakat yang hendak berziarah.
Sementara anggota takmir Masjid Pekuncen, Ahmad Rohadi mengatakan, dalam kondisi kondisi normal sebelum ada pandemi COVID-19, peringatan haul Sunan Abinawa selalu dihadiri puluhan ribu warga. "Tidak hanya masyarakat sekitar, tetapi banyak juga dari daerah luar Kendal, seperti Temanggung, Semarang, dan Batang hadir," tuturnya.
Tradisi haul akbar Sunan Abinawa di Desa Pekuncen, diperingati setiap Kamis Wage Bulan Sura atau Muharam. Sudah dua tahun haul ditiadakan, dan hanya dilakukan terbatas warga sekitar. Haul hanya digelar secara sederhana oleh warga sekitar makam, dengan melakukan tahlil dan doa bersama.
(eyt)