Banyak Kambing Mati Misterius, Peternak di Gunungkidul Patroli ke Goa

Kamis, 26 Agustus 2021 - 16:03 WIB
loading...
Banyak Kambing Mati...
Warga memasang pagar lebih tinggi dan meningkatkan patroli, usai 15 ekor kambing mati misterius. Foto/iNews TV/Kismaya
A A A
GUNUNGKIDUL - Mengantisipasi serangan binatang buas yang semakin meresahkan, warga dan Pemerintah Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, melakukan peningaktan pengawasan binatang ternak milik mereka yang berada di area persawahan.



Selain dengan memperbaiki dan memperkokoh pagar, warga juga menggelar patroli secara acak agar dapat menghindari risiko kerugian akibat serangan binatang buas yang setiap tahunnya selalu terjadi.



Langkah antisipasi ini dilakukan warga Kalurahan Purwodadi, pasca belasan kambing mati akibat teror hewan buas. Sesekali, warga juga memeriksa sejumlah mulut goa yang berada di lokasi tersebut, untuk memastikan bahwa tidak ada biantang buas yang bersembunyi di area persawahan.



Serangan binatang buas terhadap hewan ternak ini, selalu warga setiap tahun. Di mana letak kandang kambing yang berada 4-6 km dari permukiman warga, membuat mereka tidak dapat memantau binatang ternak mereka setiap saat

Warga sendiri memutuskan untuk menaruh kambing di lokasi persawahan, karena memang Kalurahan Purwodadi berada paling ujung Gunungkidul, dengan kondisi area perbukitan yang luas. Menempatkan hewan ternak di persawahan, memudahkan mereka dalam memberikan makanan.



Menurut Lurah Purwodadi, Sagiyanto hewan buas bisa saja bersembunyi di tempat yang gelap seperti goa. Meski sempat ditelusuri hingga ke mulut goa, namun tidak ditemukan ada tanda-tanda jejaknya. "Bisa saja hewan buas bersarang di lain goa, lantaran di wilayah tersebut merupakan perbukitan dan banyak memiliki mulut goa," tuturnya.

Luasnya area persawahan dan perbukitan di loksi tersebut, membuat warga tidak dapat melakukan pemburuan karena binatang tersebut hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.



Kejadian ini memang sering terjadi saat menjelang musim kemarau. Biasanya terjadi sekitar bulan Juli-Oktober. Dia mengaku, sementara saat ini sedikitnya ada 26 kambing warga yang mati akibat serangan hewan buas.

Dia tak segan-segan mengimbau warganya untuk selalu melakukan patroli keamanan pada malam hari. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti hewan buas jenis apa yang menyerang ternak warga tersebut.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2225 seconds (0.1#10.140)