Puluhan Kambing di Gunungkidul Mati Misterius, Diduga Diserang Anjing Hutan

Kamis, 26 Agustus 2021 - 02:10 WIB
loading...
Puluhan Kambing di Gunungkidul Mati Misterius, Diduga Diserang Anjing Hutan
Puluhan kambing milik warga di Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Gunungkidul mati misterius. Foto: MPI/Suharjono
A A A
GUNUNGKIDUL - Para petani di Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus diresahkan dengan matinya puluhan ternak kambing mereka dengan luka gigitan di sekitar leher. Diduga, ternak warga ini mati lantaran ulah kawanan anjing hutan .

Salah satu tokoh setempat Sumawan menjelaskan, hingga saat ini, sedikitnya 26 kambing warga yang mati secara misterius tersebut. Ternak- ternak ini diketahui saat pagi hari ketika para petani ke ladang untuk memberi makan dan minum ternak.



Kambing kambing tergeletak dengan luka sayat di leher dan perutnya. “Ini sudah dua kali beberapa waktu lalu ada 11 ternak, kemarin(24/8/2021) 15 ternak warga. Jadi sudah 26 kambing yang mati dengan luka di leher dan perut,” terangnya kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (25/8/2021).

Dijelaskan, hingga saat ini masih belum diketahui hewan yang menggigit leher dan perut ternak warga ini. Namun kejadian ini bukan pertama kalinya. “Setiap puncak kemarau kejadian seperti ini, dan biasanya ini ulah anjing hutan, " ulasnya.



Lurah Purwodadi Sagiyanto mengatakan, kandang ternak warga memang berada di ladang dan dekat perbukitan. Beberapa waktu lalu saat kejadian 11 kambing mati misterius, warga diminta memindahkan kandang ke dekat rumah. " Nah setelah dirasa aman akhirnya ternak dipindah lagi ke kandang dan kejadian terulang dengan 15 ternak yang mati," ungkapnya.

Saat ini, pihaknya sudah melaporkan kasus ini ke Dinas Pertanian dan Pangan atas kasus ini." Kalau dulu memang anjing hutan, namun kita menunggu hasil analisa Dinas Pertanian dan Pangan," katanya.



Dengan kasus ini, pihaknya kembali meminta watga untuk memindahkan ternak ke dekat pemukiman warga. Dengan demikian ternak lebih mudah dipantau sewaktu waktu." Kalau di ladang jelas hanya saat pagi hari, malam harinya tidak terpantau. Makanya untuk sementara pindah lagi ke dekat pemukiman," pungkasnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2053 seconds (0.1#10.140)